29. Dia tahu?

624 74 0
                                    

Anyeong...





Baru denger kabar MyBrother abis operasi Septum. Walau dia bilang baik-baik saja tapi tetep aja rasanya pengen nangis.. TT

Pantesan aja kemarin dia bilang "Miss You All", ternyata dia lagi masa-masa operasi.

#GetWellSoonNamjoon







OKE





NEXT



*~*

















"Gue ikuti mereka"

Namjoon yang penasaran pada sahabatnya yang tak biasa, mengikuti mereka. Namjoon melihat gadis itu tetap berada di sana sejak Yoongi datang bahkan hingga keluar tempat itu. Dia pikir gadis itu adalah pacar Yoongi. Namjoon hanya bisa menduga karena Yoongi sendiri tak pernah mengatakan tentang asmaranya dengan gadis manapun. Asamara? Bahkan Yoongi tak pernah terlihat berjalan atau hanya sekedar bicara dengan gadis manapun. Namjoon mengikuti mereka untuk menjawab rasa penasarannya.

"Gue pikir mereka sedang bertengkar hebat karena Yoongi terus menyuruhnya untuk menjauh. Hingga akhirnya..."

"Mereka tidak pacaran" kata Jennie lirih, merasa menyesal dengan apa yang terjadi. "Terimakasih sudah menghubungi gue" Jennie membalikkan tubuhnya dan melangkah menuju kamar pasien tujuannya. Namjoon tak perlu lagi menjelaskannya lebih jauh jika hanya akan membuat Jennie terus merasa bersalah.

"Dia nggak bergerak seinchi pun" Jennie menghentikan langkahnya. Namjoon melanjutkan kalimatnya walau Jennie tak ingin mendengarnya lagi. "Bahkan saat kerumunan orang-orang itu mendekat dia malah menghilang"

Jennie hanya bisa menutup mata dan mengerutkan dahinya. Walau tak melihat secara langsung, Jennie bisa membayangkan betapa mengenaskan kejadian itu hingga membuat Jennie semakin mengerutkan dahinya.

"Dia sudah bangun" suara Jimin membangunkan lamunan Jennie. Membuka mata dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda menuju kamar pasien.

*

"Jangan bangun dulu kalo belum kuat" kata Namjoon.

Jisoo yang mendapati luka pada tangan dan kaki kanannya berusaha menegakkan tubuhnya yang terbaring.

"Nggak apa-apa"

Namjoon mengatur ranjang Jisoo dalam mode kursi, membantu Jisoo untuk  duduk.

"Kak, Sorry. Atas nama kakak gue" Jennie yang berdiri di samping ranjang menggenggam tangan Jisoo erat. Menyesal, sangat menyesali apa yang telah terjadi pada Jisoo karena Yoongi.

"Eiii... Kenapa elo minta maaf" Jisoo menyamankan hati Jennie yang jelas terlihat merasa bersalah dari ekspresinya. "Gue baik-baik saja. Selama kepala gue nggak kebentur benda keras, gagar otak dan lupa ingatan. Hahaha..." Jisoo berusaha membuat lelucon dan tertawa untuk mencairkan suasana.

Taehyung menatap Jisoo kemudian mengalihkan pandangannya kepada Jennie.

Apa dia tahu?

"Kak, elo sakit tapi masih bisa becanda. Ato.." Jungkook menggantung kalimatnya.

"Jangan-jangan kepala elo beneran kebentur, gagar otak dan..." Jimin membuat lingkaran kecil dengan jari telunjuknya di samping kepalanya, mengisyaratkan kepala seseorang yang dimaksudnya sedang tak berfungsi dengan baik alias gila.

"Hahaha.." Jisoo tertawa.

Drrrt drrt

Deringan ponsel Jungkook membuyarkan lelucon yang sejatinya sama sekali tak lucu. Jungkook mengangkat panggilan dari ibunya.



"Elo pulang aja dulu" titah Jennie yang tahu situasi yang terjadi pada Jungkook.

"Elo?"

"Gue akan jaga Kak Jisoo. Tae, tolong anter Jungkook pulang"

"Gue?" kata Jungkook dan Taehyung bersamaan.

***





Canggung. Keduanya tak pernah duduk bersama kecuali ada Jennie di samping mereka. Awalnya mereka menolak tapi kini mereka duduk di belakang kemudi taksi yang sama, melaju agak lambat karena jalan yang penuh dengan kendaraan umum maupun pribadi di jam pulang kerja.

"Elo...tau sesuatu?" tanya Jungkook memulai percakapan, menangkap ada hal aneh dalam diri Taehyung saat di rumah sakit,

"Apa?"

"Apa menurut elo itu beneran?"

"Apa?"

"Kak Yoongi...apa bener dia yang melakukannya?"

"Apa pikiran anak kecil selalu begitu? Hanya membenarkan dari apa yang dilihat dan didengar" kata Taehyung sembari menautkan tangannya di depan dada dengan mata tertutup. "Pasti ada alasan dia melakukannya"

"Jadi...bener kata cowok itu?"

"Siapa?" Taehyung membuka mata, menatap Jungkook.

"Manusia perusak rumah tangga orang" jawabnya.

"Ha?"

"Jennie bilang dia manusia perusak rumah tangga. Tapi dia sendiri ngaku sebagai pacar Jennie. Dan gue harap itu cuma omong kosongnya. Jennie nggak mungkin kan pacaran sama tu cowok?" Jungkook menghela napas panjang tak percaya dan menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi taksi.

"Ha? Mino?"

"Hah... Gue tau orangnya tapi nggak tau namanya. Gimana cowok kayak dia dengan pede nya ngaku jadi cowok Jennie. Ngeselin lagi. Apalagi dia nyuruh Jennie ngejauhi Kak Yoongi sebelum ada kecelakaan lain. Emangnya dia siapa berani nyuruh-nyuruh dan sok tau kayak dukun" jelas Jungkook panjang lebar.

"Dia tau semuanya?" kata Taehyung lirih.

***

"Bukan salah Kak Yoongi. Ini cuma kecelakaan" 

"Ya, sekalipun ini kecelakaan nggak seharusnya dia menghilang begitu saja" katanya sembari mengupas jeruk dari nakas di samping ranjang pasien.

"Gue yang mengikuti Kak Yoongi lebih dulu"

"Hm?"

"Dia pergi menemui Kak Namjoon di sebuah gedung"

"Gedung?" Jennie menghentikan kupasan jeruknya. 

"Nggak besar sih. Kalo nggak salah..." Jisoo mencoba mengingat gedung yang dimasuki Yoongi bersama Namjoon. "BigStudio. Ya, BigStudio namanya"

"BigStudio?"

Jennie tak pernah tahu kakaknya pergi ke sebuah gedung selama ini. Yang dia tahu Yoongi hanya akan pergi bersama teman-temannya. Tapi tidak dengan mengunjungi sebuah gedung. Studio? 

Sreek

"Permisi. Nona Jisoo, silahkan istirahat" cara yang sangat halus untuk mengusir pengunjung.

Seorang perawat menurunkan ranjang Jisoo, mengaturnya agar pasien dapat beristirahat.

"Sebentar,.." Jisoo menolak.

"Istirahatlah, Kak. Kita bicarakan lagi besok"

Jisoo menyerah.

***



*~*

VOMMENT JUSEYO

Brother [Jennie X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang