Don't wanna say anything
Just
Hope you enjoy it
Lampu depan mobil itu membuatnya terpaku. Seketika tubuhnya berputar. Jika saja Taehyung tak menarik tangannya dengan cepat, mungkin Jennie sudah terbaring di aspal kota saat ini. Jantung Jennie berdetak cepat dalam pelukan Taehyung. Bibirnya diam tak mengatakakan apapun, namun air matanya mengatakan bahwa dirinya takut. Sangat.
"Nggak apa-apa. Gue disini. Jangan takut"
Taehyung mengusap rambut Jennie lembut, terus mengulanginya hingga ia tak tahu berapa lama dia telah berdiri disana memeluk Jennie. Taehyung mengabaikan setiap pasang mata yang menatap mereka dengan tajam. Jennie masih dalam pelukan Taehyung.
"Gu..gue. Gue akan pulang. Elo bisa pergi sekarang" kata Jennie masih dalam ketakutan sembari memberikan jarak antara tubuhnya dan Taehyung.
"Naik" kata Taehyung seraya berjongkok. Taehyung tak mungkin meninggalkan Jennie yang dalam kondisi buruk. Buruk kondisi tubuhnya yang lemah, dan mentalnya yang sedang syok berat karena tamparan kabar tak terduga. Jennie butuh dukungan seseorang untuk memulihkan kondisinya yang kacau.
Tanpa penolakan, Jennie kini berada di punggung Taehyung. Mengalungkan tangannya di leher Taehyung.
"Ada sesuatu yang baru gue tahu" kata Jennie lirih.
"Jangan terlalu dipikirkan"
"Gue takut" Jennie merapatkan pelukannya pada Taehyung.
"Gue di sini"
Taehyung berjalan pelan saat mendapati Jennie tertidur dalam gendongannya. Taehyung masih dalam kecepatannya hingga ia tiba di depan rumah Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Jennie X BTS]
FanfictionSaudara laki-laki. Jennie punya banyak saudara laki-laki. Saudara tak harus sedarah bukan? Sahabat dekat yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri, seseorang dari salah satu orangtua yang sama pun juga merupakan saudara. Bahkan anak tetangga yang...