[1]

10.8K 724 33
                                    

Namanya Lisa dengan nama lahir Pranpriya Manoban. Sering dipanggil dengan sebutan Lalisa atau Lalice.

Type yeoja periang yang memiliki banyak teman. Memiliki otak pintar bahkan sangat friendly kepada semua orang.

Cantik dan memiliki tubuh bak model profesional. Tidak ada sedikitpun celah untuk menjauhinya.

Type wanita idaman seluruh lelaki di KHS High School. Merangkap sebagai musuh dari murid wanita yang iri pada kesempurnaanya.

Tapi---dibalik kesempurnaan seseorang pasti ada kekurangan, kan?

Seperti saat ini, Lisa tengah dipandang sinis oleh Jennie---dia adalah nomor dua setelah Lisa.

"Kan udah gue bilang, jauhin Jaewon. Kok lo gak denger, sih? Budek lo?!" Semprot wanita berambut coklat bergelimang itu sesampainya mereka di toilet wanita.

Lisa menghela nafas lelah. "Orang Jaewon yang deketin gue." Jawabnya enteng.

Mendengarnya, amarah Jennie memuncak. "Lo bego atau apa, sih? Udah gue bilang---"

"Terus, gue harus nurut sama lo? Gitu?"

Lisa emang friendly ke semua orang. Tapi, ke-friendly-annya juga ada batasnya terhadap orang-orang tertentu.

Termasuk pada Jennie.

Fyi, Jennie dan Lisa udah sahabatan sejak kecil. Tapi, gara-gara satu cowok, Jennie malah seakan menganggap Lisa musuh.

Iya, hanya karena orang yang Jennie sukai malah menyukai Lisa.

Jennie mendesis. "Gue nyesel pernah nganggep lo sahabat."

Air wajah Lisa menjadi keruh. "Udahlah, Jen. Kenapa lo jadi gini sih? Gara-gara satu cowok persahabatan kita lo hancurin tau!"

Jennie mengibaskan tangannya. "Lo gak akan ngerti."

"Gue gak mungkin ngerti kalo lo gak jelasin, Jen."

"Lis, gue muak. Dan gue gak peduli lo mau ngerti apa nggak. Yang jelas, jauhin Jaewon!" Ujar Jennie. Wanita itu menatap marah Lisa.

"Jen---"

"Jauhin Jaewon, kalo lo masih mau gue anggap sahabat."

Dan Jennie pun berjalan keluar. Meninggalkan Lisa yang menghela nafas.

"Ya Tuhan, salah gue apa coba? Si Jaewon juga sih, ngapain deketin gue terus?!"

Lisa bahkan tak habis fikir dengan jalan fikiran Jennie.

Tega ya, wanita itu ngorbanin persahabatan mereka hanya untuk seorang cowok.

Fake friend!

***

Jaewon melangkahkan kakinya menuju bangku kantin yang berada di pojok dengan senyuman.

"Hai!" Sapanya kepada empat yeoja yang berada di meja itu.

"Hai, Jaewon!" - Jennie

"Hai juga!" - Rose

"Kembali hai!" - Jisoo

"Lo lagi, lo lagi." Nah. Kalo yang ini jelas suara Lisa.

Jaewon tersenyum lebih lebar. "Sapaan kamu sweet banget, Lis." Ujarnya sambil duduk di samping Lisa. Jaewon bersorak senang dalam hati, karena yeoja itu berada di paling pinggir.

Ia jadi bisa duduk samping pujaan hatinya kan? Hehe

Lelaki itu menaruh sekotak susu dan dua batang coklat di depan Lisa. "Happy valentine!"

Dan Jaewon mendapat sorakan ciye atau huuu dari Rose dan Jisoo. Juga---tatapan sakit hati dari Jennie.

Lisa melirik Jennie sekilas. Ia harus berusaha menjauhi Jaewon.

"Apaan sih, lo. Valentine udah kelewat juga!"

Dan Jaewon berkedip manis. "Bagi gue, tiap hari adalah hari kasih sayang jika ada lo, Lis."

Jaewon kali ini mendapat sorakan ciye dan huuu lebih keras, karena ternyata seluruh penghuni kantin melihat kejadian itu.

***

Rasanya, Jennie ingin sekali menghentikan tatapan penuh rasa cinta yang Jaewon berikan untuk Lisa. Tapi nyatanya, ia hanya bisa berdiri dan melangkah menjauh dari kerumunan itu tanpa satu orangpun yang menyadarinya.

See!

Bahkan Rose dan Jisoo tidak menyadari bahwa salah satu sahabatnya pergi karena terlalu fokus pada sosok Lisa.

Lisa dan Lisa.

Argh! Jennie bahkan kesal---sangat kesal pada yeoja berambut pirang itu.

Bukan hanya Jaewon yang ia rebut. Tapi sahabat---juga prestasi yang selama ini ia raih juga telah direbut.

Lisa hanya murid baru sejak 6 bulan yang lalu. Tapi, yeoja itu dengan entengnya malah merebut apa yang ia miliki sejak setahun lalu ia bersekolah di KHS High School ini.

Bahkan, Jennie sangat menyesal karena dulu saat Lisa menjadi murid baru ia sangatlah senang. Karena sahabat sedari kecilnya itu satu sekolah lagi dengannya setelah berbeda sekolah sewaktu Sekolah Menengah Pertama.

"Huffttt~" Helaan nafasnya terdengar putus asa.

Ia bahkan harus berpura-pura menyukai Lisa di depan Rose dan Jisoo jika tidak mau kedua sahabatnya itu menjauhinya.

Jennie menyandarkan punggungnya pada tembok lorong sekolah yang tampak tidak banyak murid yang berlalu lalang---karena ini adalah jam istirahat---kebanyakan murid berada di kantin.

"Bisa anterin gue ke ruang kepsek?" Tanya---atau bahkan suruh sebuah suara.

Jennie mendongkak. Keningnya berkerut bingung. "Nugu?"

Namja di depannya memakai baju bebas---tanpa seragam sekolah.

"Gak usah banyak bacot. Anterin aja gue ke ruang kepsek."

"Lo siapa, huh? Gue gak mau!" Tolak Jennie merasa curiga.

Namja itu terkekeh. Ia melepas kacamata yang bertengger di hidung bangirnya. "Anterin gue."

Dan Jennie mematung.

***

-To be continued-

Adakah yang minat buat lanjut? 😊

Ini ff Hanbin x Lisa kedua setelah Promise, Love, Try, And ... 🙌 Coba-coba aja sih ngepublish, siapa tau buat kalian tertarik?😄

Btw, Hanbinnya mana, ya? Wkwkwk 😁😁😁

Voment guys 😘

PS. Aku publish lagi ah 😘😘😘

HYPOCRITE - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang