Lisa berjalan mengikuti langkah Ayahnya Hanbin yang masukin Hanbin ke dalam mobil.
"Om, saya boleh ikut?"
Jiyong terlihat berfikir. "Boleh. Kamu duduk di depan, ya."
Lisa ngangguk. Dan langsung masuk ke mobil.
Jiyong menatap pengawalnya yang lain. "Antarkan teman Hanbin sampai ke rumahnya." Perintahnya sambil nunjuk Donghyuk yang duduk di sisi mobil.
"Om? Kok nunjuk saya? Hihi"
Jiyong menggelengkan kepalanya ketika mendengar suara Donghyuk yang cekikikan.
Lalu, lelaki paruh baya itu memasuki mobil dan duduk di belakang. Di samping putranya yang sibuk meniup-niup kaca mobil.
"Jalan."
***
JJaewon
Lalice? 😘😘😘JJaewon
Lisa? 😚JJaewon
Lis? Kamu dimana? Kok chat aku gak dibaca?JJaewon
Lalisayang?JJaewon
Lisaku?Delive
***
Lisa sesekali noleh ke belakang saat di perjalanan dan ngeliat raut wajah Jiyong yang begitu khawatir.
Emangnya, Hanbin kenapa? Lisa khawatir. Seriusan. 😭
"Yah"
"Iya?"
Hanbin nunjuk ke luar jendela. "Mobilnya jadi kecil. Kkk"
"Iya" Jawab Jiyong seadanya. Ia sedang tidak ingin memarahi Hanbin yang sedang terpengaruh obat terlarang sekarang.
Di sini, Jiyong lah yang lalai. Kenapa ia sampai lengah mengawasi putera nya itu, eoh?
Lisa mengerenyitkan dahinya. Hanbin---kayak lagi terpengaruh sama obat.
Gini-gini, Lisa juga pernah liat orang ngobat, yaa meskipun hanya di tv.
Tapi, kenapa Hanbin sangat mirip sekali dengan yang di tv itu?
"Hanbin-ah" Panggil Jiyong.
Hanbin bergumam 'hm' sambil nguap.
"Ginjalmu sakit tidak?" Tanya Jiyong dengan nada khawatir.
Ginjal? Batin Lisa gak mengerti sama sekali.
Hanbin geleng. "Enggak, Yah."
"Syukurlah." Jiyong menghela nafas lega.
Tapi, beberapa menit kemudian helaan nafas leganya itu berubah menjadi tersendat khawatir.
Hanbin megang perutnya sambil ngerintih pilu.
"Akh!!!"
Lisa noleh ke belakang dan ngeliat Hanbin lagi megang perutnya, persis kayak waktu itu. Saat Lisa ngedudukin perut Hanbin.
Jiyong melotokan matanya selebar mungkin. "Sakit?" Tanyanya pada sang putera. Tapi, Hanbin gak menjawab. Cowok bangir itu sibuk memegang perutnya dengan rintihan.
"Cepat, Yongbae!" Ujarnya pada pengawal pribadinya yang sedang menyetir itu.
"Baik, Tuan."
Lisa natap Hanbin khawatir. "Hanbin kenapa, Om?" Tanyanya dengan mata memanas.
Lisa gak kuat liat Hanbin ngeringis sakit kayak gitu. 😭
***
Jaewon kembali ngeliat kertas yang diberi Taehyun tadi siang. Kertas berisi latar belakang Hanbin.
Mata cowok itu bergerak resah. Kalo gini, sama aja Jaewon ngelawan orang sekarat. Dan kenapa juga lawannya buat dapetin Lisa itu penyakitan?
Gagal ginjal
Jaewon menggelengkan kepalanya. "Tapi, masa bodo ah!" Gumamnya.
Yang jelas, apapun bakal dia lakuin buat dapetin Lisa. Buat jadiin Lisa miliknya.
Meskipun---ngelawan Hanbin yang ginjalnya udah kronis sejak setaun yang lalu.
"Gue gak bakal kalah sama orang yang buat hidup aja harus cuci darah." Gumam Jaewon sambil menyeringai.
"You will be mine, Lalice."
***
Lisa menutup bibirnya syok saat mendengar penjelasan Jiyong.
"J-jadi, Hanbin sakit---" Lisa gak kuat nerusin perkataannya ketika nafasnya tersendat.
Gagal ginjal
Jadi, itu adalah alasan kenapa waktu itu Hanbin meringis sakit saat Lisa ngedudukin perutnya?
Jadi, itu adalah alasan kenapa waktu itu Hanbin diinfus? Karena---Lisa ngasih makanan sama minuman yang harusnya jadi anti buat Hanbin?
Waktu itu, Lisa ngasih Hanbin minuman isotonik sama makanan pedas setiap pagi---
Lisa gak kuat buat nahan air matanya.
Jadi, ini alasan kenapa waktu itu Ayah Hanbin marah saat Lisa ngebawain Hanbin mie udon pedas?
Lisa yang udah ngebuat Hanbin lebih sakit.
Tapi, kenapa Hanbin gak pernah nolak? 😭
"Om---maaf, saya gak tau kalo---"
Lisa ngerasa rambutnya dielus lembut.
"Kamu bisa jagain Hanbin, kan?"
Tanpa basa-basi, cewek berambut pirang itu ngangguk.
"Iya, Om."
Jiyong tersenyum.
Sepertinya, gadis di depannya ini sangat mencintai puteranya.
Jiyong masih berharap harapan yang dulu ia panjatkan.
Semoga Lisa bisa ngebantu kesembuhan Hanbin.
Karena, Jiyong gak mau anak perempuannya yang lain yang membantu Hanbin, disaat anak perempuannya sendirilah yang membuat satu-satunya anak lelakinya sakit parah seperti ini.
Ayah harap, kamu bisa lupain Jennie karena Lisa, Hanbin-ah. Jangan lewatkan cuci darah lagi.
Jiyong menghela nafas. Hanbin sering sekali bolos cuci darah, padahal hal itu adalah hal yang harus Hanbin lakuikan.
Dan dengan adanya Lisa, Jiyong harap puteranya itu mau cuci darah lagi.
"Om?"
"Ya?"
"Kalau boleh tau, kenapa---hiks---Hanbin bisa sakit parah kayak gini?"
Jiyong menunduk. "Karena Tuhan gak adil."
Setelah putus dari Jennie, Hanbin suka minum alkohol sama ngobat. Hal itu diketahui Jiyong 5 bulan setelah Hanbin dan dia pindah ke Washington.
Dan karena terlalu sering, ginjal Hanbin rusak. Gak bisa nahan lagi barang terlarang yang bersarang di ginjalnya itu.
***
-To be continued-
Eh, follow akunku dongs 😚😚😚
Dannn
Ayo voment lagi 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPOCRITE - HANLIS
Teen FictionJika saja Hanbin jujur dari awal, Lisa tidak akan sekecewa ini. Jika saja Jennie jujur dari awal, Lisa tidak akan merasa sejahat ini. Jika saja Jaewon jujur dari awal, Lisa tidak akan semarah ini. Jika saja mereka jujur dari awal, Lisa tidak akan se...