[17]

2.8K 401 8
                                    

Lisa memasuki kamar dengan dominan warna merah itu dengan menggigit bibirnya resah.

Dilihatnya, kamar Hanbin banyak sekali wahana mainan yang biasanya ada di mall-mall. Seperti game 3D atau bahkan 4D.

Lagi-lagi Lisa berfikir. Emang Hanbin sekaya, apa sih?

Juga---Hanbin kayak bocah. 😒😒😒 Udah gede masih main game.

Lisa melangkahkan kakinya, celingak celinguk. Tidak ada tanda-tanda barang-barang yang biasanya ada di dalam kamar. Seperti kasur---bantal---guling---dll.

Lisa ngegaruk tengkuknya bingung. Ia---harus kemana?

"Sini, Lis."

Lisa noleh ke kanan-kiri-depan-belakang. Dan gak ada orang!

Anju. Lisa jadi merinding kalo begini.

"Lis, jalan ke kiri sebanyak lima langkah. Terus pencet tombol berbentuk segitiga di sisi lukisan matahari.

Lis.

Kok Hanbin gak manggil yang, sih?😭

Lisa nurutin apa kata Hanbin. Cewek itu ngelangkahin kakinya ke arah kiri dan dia sampe di depan lukisan.

"Tadi mencet tombol segitiga, ya?" Gumamnya.

Lisa melihat-lihat ke arah samping lukisan. Tapi, gak ada tombol.

"Gak ada tombol, kok."

"Ada."

"Gak ada."

"Ada, Lis."

"Anju, si Hanbin ngeselin." Geram Lisa.

Cewek itu liat-liat lagi lukisan sambil diraba-raba. Siapa tau tombolnya gaib---

"Eh?"

Lisa megang lagi sisi lukisan, megang tembok---dia ngerasa ada sesuatu berbentuk segitiga tapi pake mata gak keliatan.

"Ini kali, ya?" Gumamnya.

Lisa lalu mencet segitiga itu.

Drrrrrrrr

Lisa agak terlonjak kaget waktu dinding di samping lukisan itu kebuka dengan sendirinya.

Matanya ngedip-ngedip. Di dalam sana---Hanbin lagi baring di kasur. Dan---tangannya dipakein jarum infus.

***

JJaewon
Lis, sorry. Kemarin aku cuman emosi, aku gak tahan aja liat kamu dihukum cuman gara-gara cowok. Maafin, ya?😭

JJaewon
Lis, maaf ya?

JJaewon
Please, read Lis.

JJaewon
Sumpah Lis, aku minta maaf. Aku nyesel. 😭

JJaewon
Lisa 😭

JJaewon
Kamu lagi dimana? Aku ke rumah kamu sekarang.

Delive

***

"Cari tau tentang latar belakang wanita bernama Lalisa Manoban itu." Ujar seorang lelaki paruh baya dengan kacamata bertengger di hidung bangirnya.

Pengawal yang tadi ditemui Lisa di depan gerbang membungkuk. "Baik, Tuan."

"Cari tahu juga, apa hubungannya dengan puteraku."

"Baik." Dan pengawal itu membungkuk sekali lagi sebelum keluar dari ruangan itu.

Lelaki paruh baya itu membuka kacamatanya dan memandang ke luar jendela ruang kerjanya.

HYPOCRITE - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang