Rose dan Jisoo bernafas lega ketika melihat tangis Jennie sudah reda. Tidak separah tadi.
"Udah jangan nangis terus, sayangku." Jisoo gantian meluk Jennie.
Jennie ngangguk. "Hm"
"Mau cerita?" Tawar Rose.
Jennie kembali ngangguk. "Gue---masih sayang sama seseorang. Tapi, kita gak bisa bersama. Gue---hiks---"
Dan tangis Jennie pun menjadi lagi.
Rose meluk Jennie lagi. "Cup cup cup, yaudah puas-puasin deh lo nangis, Jen. Pundak gue selalu siap buat jadi sandaran lo."
"Lo juga bisa pinjem pundak gue." Ujar Jisoo.
Jennie tersenyum di tengah isak tangisnya.
"Makasi banget Rose, Jichu."
Ternyata, mereka masih peduli sama gue.
***
Lisa tak henti-hentinya bergumam 'diem' pada cowok di sebelahnya.
Mapel sejarah sedang berlangsung, dengan pak Mino yang galaknya pake banget. Tapi, Hanbin malah dengan santainya pegang-pegang tangan Lisa di bawah kolong meja.
Lisa dongkol. Plus dag dig dug juga sih. Hehe
Tapi, gimana nanti kalo Pak Mino liat? Kan bisa bahaya. Bisa dihukum mereka.
"Diem".
"Lepasin."
"Weh, bego!"
"Lepasin ih!"
"Bin."
"HANBIN IH!"
Seluruh murid serentak menatap Lisa dengan tatapan terkejut. Begitu juga dengan Pak Mino.
Lisa menutup bibirnya. OH MY GOD!
"Ada apa Lalisa? Hanbin?"
Lisa tergagap. "I-itu, Pak--a-anu---"
Hanbin yang melihat Lisa tergagap menatapnya heran. Kayaknya ini guru galak nih.
"Itu Pak, saya gak sengaja nginjek kaki Lisa. Makanya dia teriak." Jawab Hanbin.
Pak Mino ngangguk. "Oh. Kalau begitu, kalian bersihin toilet lantai tiga ya. Nanti sepulang sekolah, jangan sampai lupa."
Pak Mino itu. Gak terima alesan apapun kalau ada murid nya yang rusuh di saat mapelnya berlangsung.
Lisa menatap Hanbin tajam. "Awas lu!" Ujarnya tanpa suara.
Hanbin hanya bisa nyengir sambil gerakin tangannya. "Peace. Hehe"
***
Jaewon menatap Taehyun tak percaya.
"Lo bilang Lisa dihukum sama Hanbin?"
Taehyun mengangguk. "Gue denger dari anak-anak. Rekor nih, Won! Sejak Lisa pindah kesini kan, cewek itu gak pernah dihukum."
Jaewon mengangguk. "Kok gue ngerasa cowok sialan itu ngebawa pengaruh buruk ya, bagi Lisa." Gumam Jaewon.
"Hah?"
Jaewon menggeleng. "Lo pernah kefikiran gak, Tae. Lisa dihukum sejak dia pacaran sama murid pindahan dari Washington itu. Gue ngerasa cowok itu bawa pengaruh buruk bagi Lisa."
"Ah, lo bener, Won. Gue juga ngerasa begitu. Kita gak bisa biarin gitu aja, kasian Lisa. Dia kan murid kebanggan sekolah, masa dia harus dihukum gara-gara cowok."
Jaewon lalu natap Taehyun. "Bokap lo bisa cari tahu asal usul Hanbin, gak?"
"Bisa. Lo tenang aja, Won. Gue bantu, kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPOCRITE - HANLIS
Teen FictionJika saja Hanbin jujur dari awal, Lisa tidak akan sekecewa ini. Jika saja Jennie jujur dari awal, Lisa tidak akan merasa sejahat ini. Jika saja Jaewon jujur dari awal, Lisa tidak akan semarah ini. Jika saja mereka jujur dari awal, Lisa tidak akan se...