[19]

2.9K 346 5
                                    

Lisa bawa motor dengan kecepatan super sambil nangis sekencang-kencangnya.

"Hwaaaa--hiksss---hwaaaa---"

Salah Lisa apa coba? Kenapa Ayah Hanbin sampai semarah itu padanya hanya gara-gara dia bawa makanan?

Emang Hanbin gak boleh dikasih yang pedas-pedas gitu? Tapi, kan selama ini Hanbin biasa aja tuh Lisa kasih sambel.

Udang yang pertama dia buat kan dulu juga bumbunya pake sambel. Yang kemarin juga pake sambel. Hanbin gak papa tuh.

Tapi, kenapa tadi malah begitu?

Lisa kembali menangis. "Hikss---huhuhu---hikssuuu---huhuhu"

Bukan kemarahan Ayah Hanbih yang Lisa tangiskan. Tapi, kesan pertama yang ia buat saat pertama bertemu calon mertua malah buruk.

"Hwaaaa!!!"

Eh, tunggu.

Lisa geleng-geleng kepala. Calon mertua?

"HWAAAA---BUNDAAAA, LISA UDAH GILAAA---HUHUHU"

***

Hanbin menunduk kala Ayahnya menatapnya.

"Hanbin"

"Ne"

Jiyong menghela nafas. "Maaf, tadi Ayah hanya khawatir padamu."

Hanbin mengangguk. Dia mengerti perasaan sang Ayah.

Jiyong mengusak surai lembut Hanbin. "Cepat sembuh, hm."

Kali ini, Hanbin tidak mengangguk. Lelaki itu masih setia menunduk tanpa berniat untuk membalas ucapan sang Ayah.

Hal itu membuat hati Jiyong remuk kembali. Tanpa sadar, liquid bening jatuh dari onyx kelamnya.

"Hanbin-ah, Ayah ingin kau hidup dengan normal seperti anak-anak yang lain. Ayah---"

Hanbin memeluk Ayahnya yang sudah terisak hebat. Lelaki berumur 18 tahun itu menepuk pundak sang Ayah pelan. Berusaha menenangkan.

"Ayah cengeng sekali. Aku kan sedang hidup normal, tidak stres ataupun gila."

Jiyong terkekeh. Pria paruh baya itu mengusak kembali surai puteranya.

"Anak nakal."

***

Lisa berkaca pada kaca spion motornya.

"Ommo!" Kejut Lisa.

Kantung matanya besar! Bengkak. Huhuhu Gimana dong? 😭

Lisa melihat gerbang rumahnya. Kira-kira, Ayah sama Bunda nya sudah pulang belum, ya?

Lisa lalu merogoh handphone dari saku blazer nya.

Lisa melotot kala banyak sekali notifikasi Line.

"Dari siapa?" Gumamnya.

Lisa mengklik ikon Line dan menemukan nama Jaewon disana. Juga ada Rose, Jisoo, sama Jennie.

JichuKim
Lis, lo dimana? Jaewon nyariin.

JennieKim
Dimana? Lo dicariin Jaewon.

Roseanna
Dimana say??? Jaewon nyariin.

Dan selebihnya adalah chat dari Jaewon yang berjumlah sebanyak 36 chat.

Lisa mendengus. Si Jaewon ngapain sih cari-cari dia segala? Lisa masih kesel sama tuh cowok.

"Lisa! Ya Tuhan, kamu kemana aja, hm? Aku udah nungguin dari tadi. Kamu---Lis! Kenapa sama mata kamu?"

Lisa menatap Jaewon tak peduli. Lalu, Lisa melajukan motornya memasuki gerbang rumahnya.

Jaewon sedikit berlari untuk mengejar Lisa.

Setelah memasukan motornya ke garasi, Lisa lalu turun dari motor dan masuk ke rumahnya. Tanpa berniat menyapa---atau menyuruh Jaewon masuk.

Jaewon memandang cewek itu dengan sendu.

"Gue emang goblok."

Jika saja waktu itu Jaewon gak mukul Hanbin, pasti sekarang Lisa gak akan bersikap seakan-akan Jaewon adalah musuhnya seperti sekarang.

Lelaki dengan rambut hitam yang dibiarkan panjang itu menghela nafas.

Sia-sia saja di nunggu Lisa disini dari tadi sore. Mana Bunda nya Lisa gak nyuruh masuk lagi.

Fyi, Bunda Lisa gak pernah suka sama Jaewon. Gak tau kenapa.

Oleh sebab itu, Jaewon duduk di pinggir garasi sambil nungguin Lisa dari tadi sore.

Mengabaikan rasa dingin yang menusuk tubuhnya yang hanya memakai kaos tipis saat malam datang.

***

LalisaM
Hanbin?

Lisa menghela nafas. Cewek itu bahkan lupa untuk nanya kenapa line Hanbin tidak aktif.

Line!

Lisa melihat chat yang baru saja datang.

JJaewon
Malam, Lis. Jangan lupa makan. Sleep well 😘 Sorry untuk kejadian kemarin, ya. Aku hanya emosi. 😘

Lisa mendengus lagi. Kata maaf gak akan cukup balikin wajah Hanbin jadi mulus lagi. 😒😒😒

LalisaM
Minta maafnya jangan sama gue. Sama Hanbin sana!

Line!

JJaewon
Iya, Lis. Besok aku minta maaf sama dia. Kamu maafin aku, kan?

LalisaM
Kalo Hanbin maafin lo, gue juga.

JJaewon
Yaudah, good night Lis. 😘

Read

***

-To be continued-

😚😚😚

Voment 😘😘😘

HYPOCRITE - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang