"Bin, gue ke toilet dulu ya."
Hanbin ngangguk. Cowok itu duduk di atas motornya. Mainin handphone sambil nunggu Lisa balik dari toilet.
Hanbin ketawa gaje ketika menerima Line dari Jennie, adik---mantan pacarnya.
Jennie itu gemesin. Hanbin suka nyubit pipi cewek itu kalo udah gak tahan sama kegemesannya.
Lalu, air wajahnya berubah murung.
JennieKim: Gue gak punya kakak. Hanbin bukan kakak gue. Hanbin itu pacar gue.
HanbinKim: Jen 😊
JennieKim: Iya, kak. Iya tau. Kita bakal dihukum Tuhan, kan?
Hanbin tersenyum miris. Takdir emang kejam, ya?
Disaat dia udah sayang-sayangnya sama Jennie, Takdir malah membuat Jennie menjadi adiknya.
Rasanya Hanbin pingin ngumpat.
"Weh!"
Hanbin noleh. Dia menemukan cowok yang waktu itu mengancamnya menatapnya tajam.
"Lo ngapa---"
Bughhh
Hanbin meringis sakit. Jaewon mukul dia, tjoeey!
"Heh, apaan lo dateng-dateng langsung maen pukul?" Seru Hanbin gak terima.
Dia natap hape nya yang retak karena kebanting barusan.
"Itu hukuman buat lo karena udah ngebuat Lisa dihukum."
Bughhh
"Argh!"
"Dan ini hukuman karena lo udah ngerebut Lisa dari gue."
Bughhh
"SHIT!" Teriak Hanbin.
Jaewon tertawa. "Itu hukuman buat lo karena lo udah pamerin kesombongan lo sama gue."
Hanbin mengelap darah yang mengalir dari sudut bibirnya.
"Sialan."
Jaewon ketawa. "Sakit? Itu gak sebanding dengan rasa sakit hati gue."
Sret
Hanbin menarik kerah Jaewon erat. "Sialan lo!"
Jaewon tersenyum. "Kenapa? Marah karena gue pukul?"
Hanbin menatap Jaewon tajam. Dia ngelepasin kerah Jaewon dan bersiap mukul cowok itu sampai sebuah suara menghentikannya.
"HANBIN, JANGAN!"
Lisa.
Cewek itu megang tangan Hanbin yang baru saja mau mukul Jaewon.
"Lo apaan sih, Bin? Maen pukul-pukul aja." Seru Lisa kesal.
Hanbin mendecih.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPOCRITE - HANLIS
Teen FictionJika saja Hanbin jujur dari awal, Lisa tidak akan sekecewa ini. Jika saja Jennie jujur dari awal, Lisa tidak akan merasa sejahat ini. Jika saja Jaewon jujur dari awal, Lisa tidak akan semarah ini. Jika saja mereka jujur dari awal, Lisa tidak akan se...