[56]

2.4K 295 117
                                    

"Emang bangsat, lo."

Jaewon terkekeh. "Gue berbaik hati buat nyelametin hidup lo, Kim. Lo nya malah bilang gue bangsat. Ckk. Sakit hati gue, nih." Seru Jaewon sambil megang dadanya seolah merasa kesakitan.

Hanbin berdecih. "Bangsat! Lo kira gue mau apa, nuker Lisa sama ginjal lo itu? Gak akan, Jung!"

"Terus, lo mau mati gitu? Kasian Lisa dong kalo gitu. Kasian juga gue sama lo, udah pergi aja dari dunia ini. Singkat banget gitu Kim, hidup lo itu."

Hanbin tersenyum kecil. "Hidup gue emang singkat, tapi gue bahagia bisa dapetin orang yang gue sayang. Nah, lo?"

Mendengarnya, tangan Jaewon terkepal.

Hanbin kali ini terkekeh. "Jangan sok baik, Jung." Ujarnya sebelum cowok bangir itu menutup pintu kamar rawat Jaewon.

Meninggalkan Jaewon yang menggertakan giginya kesal.

Cara apa lagi yang harus dia lakuin demi dapetin Lisa, huh?

***

Lisa menatap Hanbin dengan penuh harap. "Gimana? Gimana?"

Hanbin mengerutkan dahinya bingung. "Gimana apanya?" Tanyanya tak mengerti.

Lisa menggandeng tangan Hanbin agar duduk di ranjangnya. "Gimana hasil pertemuan lo sama Jaewon? Berhasil? Lo mau operasi ginjal, kan? Iya, kan? Iya dong."

Hanbin semakin mengerutkan dahinya. "Lo mau banget sih,, gue dapetin ginjal Jaewon." Ujar Hanbin dengan nada heran.

Lisa mengangguk dengan semangat. "Iya, dong. Mau pake banget. Itu bagus buat lo, Bin. Buat tubuh lo."

"Tapi, buat hati gue enggak."

Lisa mengedipkan matanya berkali-kali, pertanda ia bingung dengan ucapan rancu kekasih bangirnya itu.

"Hah?"

Hanbin mengelus surai Lisa sayang. "Janji, apapun yang terjadi, lo bakal tetap milih gue?"

Cewek berponi itu terkekeh. "Apaan sih, Bin. Tanpa janji juga, gue bakal tetap milih lo."

Hanbin memandang Lisa sendu. "Janji dulu."

"Oke, oke, gue janji."

"Janji apa?"

"Janji apapun yang terjadi, gue bakal tetap milih lo. Gue bakal tetap milih Kim Hanbin."

Hanbin tersenyum. "Jangan ingkari janji lo, ya."

Lisa ngangguk dengan senyum lebar di kedua belah bibirnya. "Kalo gitu, lo mau operasi ginjal, kan?" Tanyanya lagi dengan antusias.

Senyuman yang baru saja Hanbin tampilkan lenyap.

"Harus?" Tanyanya.

"Harus." Jawab Lisa dengan nada yakin.

"Kalo misalkan, nanti lo kehilangan gue, apa yang bakal lo lakuin?"

Lisa memandang Hanbin kaget. Apa maksud cowok itu?

"Bin, rancu banget. Jangan berandai-andai, ah. Gak baik." Ujar Lisa sembari mengibaskan tangannya.

Hanbin tersenyum. "Jawab dong, cantik."

"Gue emang cantik, makasih. Tapi, gue gak mau jawab."

"Eiiii, gue tarik kata-kata gue barusan. Lo gak cantik."

"HANBIN, IH!"

Tawa Hanbin membahana. Lisa merengut kesal.

Cowok bangir itu lalu menyentil hidung Lisa pelan. "Jawab dong, cantik. Kalo gak jawab, nanti gak cantik lagi."

HYPOCRITE - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang