[50]

3K 371 19
                                    

Biasakan vote sebelum membaca 😊

Selamat chapter ke-50 🎊🎉🎆

Jangan lupa follow akun Saya 😘

Kalo cuma komen "next" mending ga usah.

***

Lisa tersenyum kecil. Cewek itu melepaskan pelukannya saat Jaewon lengah, dan berhasil.

"Jae?"

Jaewon menatap Lisa yang menatapnya.

"Boleh gue jujur?"

Jaewon mengangguk.

Lisa terlihat tengah menggigit bibirnya gugup. Mengungkapkan kejujuran saat dirinya bersikap munafik, adalah hal yang sangat susah.

"Gue, sebenernya suka sama lo. At first sight."

Mata Jaewon membulat. Jadi, cintanya selama ini gak bertepuk sebelah tangan?

Lisa juga suka padanya?

Lelaki itu tersenyum senang. "Gue seneng, Lis. Itu artinya penantian gue sekarang gak akan sia-sia, kan?"

Lisa balik tersenyum. "Awalnya, iya."

Dahi Jaewon mengerut tak mengerti.

"Gue emang suka---bahkan sayang sama lo dari awal. Tapi, rasa sayang gue perlahan memudar saat Hanbin dateng dalam hidup gue, Jae."

Tangan Jaewon mengepal. Ia mendengus. "Bangsat!" Geramnya.

Kim Hanbin itu?! Kenapa dirinya selalu kalah dengan cowok berpenyakitan itu, hah?

"Lis, kamu gak bisa ngebiarin rasa sayang kamu ke aku pudar gitu aja." Ujar Jaewon tak terima.

Lisa menunduk.

"Kenapa kamu nyerah sama perasaan kamu disaat orang lain datang, Lis? Kenapa kamu nyerah disaat bahkan aku sendiri masih berjuang di tempat yang sama?" Tanya Jaewon sendu.

Lisa menggigit bibirnya, tak ingin mengeluarkan isak tangisnya di depan cowok berambut hitam itu.

"Lis? Kamu tega, ya."

Dan beberapa saat kemudian, hening.

Lisa mendongkak---

Chu~

Matanya membulat.

Dilihatnya, Jaewon yang tengah tersenyum padanya.

"Sekali aja, liat ke arahku. Aku lelah berjuang sendiri."

***

Hanbin celingak-celinguk di koridor sekolah sambil ngebuka kelas satu persatu---mencari Lisa.

Tapi, nihil.

"Ck. Cewek itu emang kayak ular." Gumamnya.

Lisa kemana coba? Kenapa gak dateng ke taman belakang sekolah?

Hanbin ngeliat jam tangannya yang menunjukan pukul setengah 7.

Beberapa murid sudah berdatangan, dan memberi ucapan semoga cepat sembuh padanya.

Ngebuat Hanbin males buat ada di sekolah.

Hidupnya bukan untuk dikasianin!

Hanbin ngeliat Donghyuk berlari padanya sambil merentangkan tangan.

Bruk

Dan memeluknya erat.

"Anjir, Hanbin! Bego lu! Kenapa gak bilang kalo lo sakit, monyet? Sue, lu! Ah parah, bangsat."

HYPOCRITE - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang