Lisa pakein make up setebal-tebalnya ke pipinya. Buat nutupin bekas tamparan Ayahnya tadi malam.
Lisa pulang telat. Sangat telat. Waktu itu jam menunjukan pukul 10.05 malem.
Peraturan di rumah Lisa adalah pulang sebelum pukul 10.00.
Dan, yeahh. Ayah Lisa emang kejam, dia nampar Lisa pake tangannya sendiri.
Lisa sih udah biasa. Dari dulu juga gitu. Pulang tepat waktu adalah point terpenting di dalam keluarganya.
Lisa pulang telat, ditampar. Bundanya pulang telat, dipukul. Giliran Ayahnya gak pulang-pulang, dia nolak tuh buat dimarahin.
Orang tua emang gitu. Ehh nggak juga sih, maksudnya cuman Ayahnya Lisa aja.
"Good." Gumam Lisa ketika melihat wajahnya sudah sempurna lagi. Pakai bedak tentunya.
Waktu Lisa sama Hanbin jalan-jalan dan pulang lewat 11 malam, Lisa gak diapa-apain.
Beruntungnya, waktu itu Ayahnya gak pulang karena lembur di kantor. Tapi, Lisa tau Ayahnya gak lembur disana. Tapi, di tempat Tante Minah. Selingkuhan Ayahnya.
Najisin emang. Bukan Ayahnya, maksudnya prilaku Ayahnya.
Katanya sayang keluarga, tapi malah berkhianat. Bundanya juga gak beda jauh.
Dia selingkuh sama Om Seungri. Keluarga Lisa emang gak ada benernya.
Untung Lisa gak tukang selingkuh. Kalo selingkuh, kan kasian Hanbin. Hehe
"Lisa?"
Lisa melihat Bundanya, Bom membuka pintu kamarnya sambil senyum.
"Iya, Bun?" Jawab Lisa.
Meskipun Bundanya juga main lelaki, tapi Bunda Lisa sangat sayang sama Lisa. Gak pernah mukul sekalipun meski Lisa nakal.
"Nih, Bunda buatin pacar kamu sushi. Kata kamu dia sakit dan gak boleh makan pedes, kan?"
Lisa semalam emang curhat sama Bundanya tentang Hanbin. Dan Bundanya kayaknya suka deh sama Hanbin, soalnya pake masak sushi segala.
Gak pernah tuh, Lisa dibuatin sushi sama Bundanya. 😌
"Ihh, Lisa gak pernah dibuatin sushi sama Bunda." Cewek itu mengerucutkan bibirnya tanda merajuk.
Bom terkekeh. "Makan nya berdua dong, Lis."
Dan pipi Lisa reflex memerah. "Bunda, ih."
Bom mengusak surai puterinya gemas. "Kapan-kapan ajak Hanbin main kesini, ya. Bunda pingin liat seperti apa lelaki yang udah bikin puteri Bunda yang paling cantik ini jatuh cinta."
Lisa tersenyum dan mengangguk. "Oke."
***
Lisa sampai di parkiran sekolah dan dengan sedikit berlari ke arah kelasnya.
"Hanbin sekolah gak, yah?" Gumamnya ditengah larinya.
Cklek
Lisa tersenyum lebar ketika melihat Hanbin yang tengah menelungkupkan kepalanya di atas meja. Tertidur.
Dengan langkah pelan, cewek berambut pirang itu mendekati Hanbin.
Ditaruhnya tasnya dengan sangat hati-hati, tidak ingin menimbulkan suara sedikitpun.
Lisa duduk di samping Hanbin. Memandangi wajah cowok berhidung bangir itu.
Lisa tersenyum ketika bibir Hanbin sedikit bergerak. Ia terkikik kecil.
Hanbin itu---pahatan Tuhan paling sempurna menurut Lisa.
Keningnya---
Alisnya---
Matanya---
Hidungnya---
Bibirnya---
Dagunya---
Rahangnya---Ahhh, Lisa tidak bisa mengungkapkan kesempurnaan wajah Hanbin dengan kata-kata.
Pipinya memerah lagi. Duhhh, Hanbin pake pelet apa coba?
Cowok itu bahkan baru 6 hari pindah ke sekolah ini. Tapi, Lisa udah bersikap kasmaran melewati batas seperti ini.
Kayaknya, Lisa sadar bahwa selama ini dia nurut sama Hanbin karena dia sayang.
Lisa bukan tipe penurut soalnya. Hehe
"Puas mandangin orang ganteng?"
Lisa melotot. Dilihatnya Hanbin terkekeh pelan.
"Anteng banget yang liatin akunya."
"Siapa juga yang liatin monyet kek lo." Jutek Lisa.
Hanbin mencolek hidung Lisa dengan gemas. "Monyet kok bilang monyet."
Dan Lisa mendelik.
Hanbin menegakkan tubuhnya. "Gak tidur, yang?"
Lisa menggeleng.
"Yahhh, padahal gue pingin kisseu pipi lo lagi kaya dulu pas lo tidur."
Lisa mendengus. "Dosa apa gue sampe punya pacar semesum lo."
Dan Hanbin ketawa puas.
***
JJaewon
Kim Hanbin! Istirahat kedua, temuin gue di atap. Ada yang mesti kita selesaikan.***
-To be continued-
Wih, ada apa Jaewonnie~ - Hanbin
Voment yaaa 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPOCRITE - HANLIS
Teen FictionJika saja Hanbin jujur dari awal, Lisa tidak akan sekecewa ini. Jika saja Jennie jujur dari awal, Lisa tidak akan merasa sejahat ini. Jika saja Jaewon jujur dari awal, Lisa tidak akan semarah ini. Jika saja mereka jujur dari awal, Lisa tidak akan se...