Entah apakah yang aku lakukan kepadanya itu benar atau salah tapi aku akan tetap berpendirian seperti ini. Aku tidak mau seperti menjilat ludah ku sendiri. Mulai sekarang aku harus belajar bahwa segala pilihan yang kita buat pasti mempunyai resiko
-------------------Jumat pagi, gue membawa mobil sendiri ke sekolah. Udah lama gue gak nyetir mobil sendiri. Gapapa, itung itung untuk mempertajam gue dalam menyetir mobil. Jadi anak mandiri seminggu pasti gampang.
6.27 gue sampe disekolah. Memarkirkan mobil. Gue keluar dari mobil dan menguncinya kembali. Gue berjalan melewati parkiran. Gue sempat melihat sudah ada mobil Reyhan diparkiran, tandanya dia sudah datang. Gue pun menaiki tangga dan masuk ke kelas sendiri. Cukup hambar rasanya tapi tetap gue jalani.
"Viana viana anak kambing saya," gue bernyanyi sambil melepas earphone yang tercantol di telinganya sesampainya gue dikelas.
"Bahagia amat," kata Viana.
"Bahagia apanya. Eh, Vi, pulang kita ke mall, yuk. Ada film Despicable Me kan baru keluar," ajak gue.
"Tumben lo ngajak gue jalan. Eh tapi, gue mau nonton hari ini sama Adam," jawabnya.
"Yah, lo kok gitu sih, sama Adam mulu nih. Adam kan bukan bestie lo. Kan yang bestie sama lo itu gue," gue cemburu ke Viana.
"Ya Adam emang bukan bestie gue tapi kan dia pacar gue. Lagian lo kenapa deh? Ajak Reyhan aja sih," suruh Viana.
"Ish, lo mah gitu," gue cemberut.
"Lagi ada masalah ya, lo? Cerita deh, sini," Viana mulai mengerti keadaan gue.
"Bukan masalah sih sebenernya. Tapi gue ya ngasih kebebasan dia buat berpikir dulu selama seminggu," kata gue.
"Ooh. Gara gara yang kemarin itu?" tanya Viana.
Gue hanya mengangguk.
"Aduh, kan, gue jadi kasian sama lo. Lo sih. Udahlah nanti nontonnya bareng gue sama Adam aja. Oke?" ajak Viana.
"Yeay, diajak nonton. Tapi Adam gapapa kan?"
"Iya gapapa kok, santai aja," jawab Viana.
"Oya, Vi, gue bawa mobil jadi gue jalan ke mall nya sendiri aja. Nanti ketemuan di mall," ucap gue.
"Yah, lagian pake segala bawa mobil," balas Viana.
"Ya gimana lagi orang gue berangkat sendiri. Lagi seneng aja gitu mandiri naik mobil sendiri," gue cengar cengir.
Bel masuk berbunyi, gue pun belajar dengan fokus. Devon yang duduk dibelakang gue juga hanya berbicara seperlunya, seperti meminjam tip-x atau bertanya tentang soal yang dia gak ngerti ke gue. Mungkin dia tadi nguping pembicaraan gue sama Viana jadi dia kasian dan gak enak sama gue. Gue memaklumi perilakunya yang agak beda hari ini.
Bel istirahat berbunyi, Viana mengajak gue ke kantin tapi gue menolak. Dia bertanya gue pengen makan apa. Katanya nanti dia yang akan bawakan keatas. Mumpung ada orang baik semacam Viana ini, gue memanfaatkan. Hehe.
"Lo serius gak ke kantin nih?" tanya Viana saat ingin meninggalkan gue.
Gue mengangguk dengan yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Mantan dan Pacar
Teen Fiction***** Reysha, tipe cewe yang susah jatuh cinta tapi sekalinya suka dan cinta sama seseorang bakal setia dan susah move on. Ketika Reysha udah mulai move on dan menyukai kakak kelasnya, bayang bayang mantan mengikutinya. Apa yang akan terjadi selanj...