Antara Mantan dan Pacar

15. Nothing Special

Minggu

Tidak ada hal apapun yang spesial. Viana ngedate sama Kak Adam, Devon sibuk belajar, dan Reyhan... Tau sendiri lah ya. Gue hanya dirumah dan membaca baca novel serta buku pelajaran untuk esok.

Malam harinya, Devon mengirimkan pesan Line.

Devon: sha

Devon: oy

Gue pun membalasnya.

Reysha: apa

Devon: perjanjian lo sama Reyhan sampe kapan?

Reysha: hari kamis

Devon: ooh, jadi besok gak ada yang antar jemput lo dong ya sampe kamis?

Reysha: iya

Devon: berarti boleh dong kalo gue antar jemput lo sampe kamis

Reysha: boleh boleh aja tapi gausah dev

Devon: why? We're friend

Reysha: gue bisa sendiri kok

Devon: masa gue mau buat baik gak boleh

Reysha: ya boleh sih tapi kasian kalo lo harus kerumah gue dulu pagi pagi

Devon: jahat lo sha ih

Reysha: gue bisa sendiri kok dev

**

Keesokan paginya, setelah sarapan dan pamit ke mama dan papa, gue memesan uber. Gue pun keluar pager rumah dan menunggu uber gue. Tiba tiba, ada motor yang mendekatinya. Tapi itu bukan uber.

"Nunggu uber neng manis?"

"Devon? Gue udah bilang gak usah," kata gue.

"Gue yang mau ini kok. Ayo naik," suruh Devon.

"Tapi gue udah pesen uber."

"Cancel buruan," perintahnya.

Gue langsung buru buru mengcancel pesanan uber.

"Udah?" tanya Devon. Gue mengangguk.

"Ayo, naik."

Dia memasangkan helm ke gue. Gue pun naik ke motornya.

"Pegangan yang erat," perintahnya lagi. Gue sedang kesal dengan Devon karena dia tiba tiba menjemput gue padahal gue sudah menolaknya dari malam.

"Gak," balas gue.

Tanpa basa basi, dia langsung menaikkan kecepatan motornya. Siapa orang yang tidak akan memegang erat orang didepannya jika kecepatan motor yang dinaikinya tinggi. Begitu juga gue. Gue langsung memegang erat badan Devon.

Setelah dekat dengan sekolah barulah gue melepas pegangan gue supaya tidak ada anak sekolah gue yang melihat.

"Dev, gue turun didepan sekolah aja," pinta gue. Devon tetap tidak mendegarkan permintaan gue. Dia melajukan motornya sampe ke parkiran.