16. Pak Gondrong, Devon, dan Gue

22 0 0
                                    

Dirumah, gue membersihkan diri. Gue juga merapikan buku untuk pelajaran besok.

Hp gue berbunyi. Ada notif Line dari Devon. Gue pun membukanya.

Devon: woy sha, penting!!!

Gue pun membalas.

Reysha: apa?

Devon: gue disuruh tampil sama pak gondrong tuh guru lu

Reysha: terus?

Devon: lu juga

Reysha: dih apaan sih

Devon: sumpah tadi si gondrong ngomong gitu ke gue

Devon: abis bel pulang, makanya tadi lo jangan pulang dulu

Reysha: ih gamau ah suara gue aja pas pasan, dia aja gapernah denger suara gue, darimana coba nunjuk gue tiba tiba

Devon: gue yang nyaranin hehe

Reysha: ih ngeselin banget, emang tampil dimana sih?

Devon: sebenernya itu lomba gitu, hari jumat, di SMA Cinta Bangsa

Reysha: ah lo aja, gue gamau

Devon: gue main alat musik, yang nyanyi siapa dong, cantik?

Reysha: cari aja yang lain

Devon: suara lo kan bagus, lo beberapa kali tampil pas event SMP. Emangnya gue lupa, wle

Reysha: gamau ah malu

Devon: pokoknya lo ikut

Reysha: gak

Devon: ikut. Tunggu aja besok

Percakapan di Line pun berakhir. Gue gak meng-read chat Devon. Selalu saja dia berulah.

Kenapa juga harus gue yang suaranya pas - pasan harus tampil, lomba pula.

Setelah chat dengan Devon, gue pun takut kalo besok Pak Gondrong akan menyuruh gue secara langsung.

**

Keesokan harinya, gue bangun pukul 5 pagi, sholat subuh. Setelah mandi, gue sarapan dengan nasi merah, sop, dan telur rebus.

Tin.. Tin
Bunyi klakson motor didepan rumah gue.

"Kak, udah mesen uber? Itu sarapannya belum habis, loh," kata mama.

"Hah? Belum mesen kok," jawab gue dengan muka kebingungan.

Sesaat kemudian, gue mendengar seseorang memanggil nama gue berkali - kali.

"Reyshaaaa"
"Reyyy"
"Reyshaaa"

Panggil seseorang dari luar rumah.

Gue mengerutkan dahi. Memberhentikan suapan dan bergegas kedepan rumah.

Setelah gue mengecek, lagi lagi Devon berulah.

Ya, dia menjemput gue tanpa bilang - bilang pagi ini.

"Ish, lo lagi," ucap gue ketus sesampainya didepan pagar.

"Udah siap belum?" tanyanya sambil mengabaikan muka ketus gue.

"Masih sarapan," jawab gue singkat.

Mama menyusul keluar rumah.

"Eh, Devon," sapa mama setibanya didepan pagar.

Devon pun turun dari motornya dan segera mendekati mama. Ia salim layaknya anak baik - baik. Dasar, huh..

"Udah sarapan kamu?" tanya mama.

Antara Mantan dan PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang