18. Lagi

17 0 0
                                    

Sesampainya dikelas..
"Buset, artis hits nih," ledek Viana.

Gue yang baru dateng hanya mengerutkan dahi.

"Suara lo terkenal tuh," ledeknya lagi.

Gue semakin bingung.

"Kok lo diem aja, sih," Viana kesal karena omongannya tidak digubris.

"Gak ngerti lo ngomong apaan dari tadi," balas gue.

"Lah, jadi lo belum tau?"

Gue menggelengkan kepala.

"Devon ngeshare suara nyanyi lo di story instagram. Kan lo di tag di instagram. Emang lo belum buka instagram?"

Gue menggeleng. Gue mengepalkan tangan kearah Devon. Devon sedang duduk dan asik bermain handphone.

Gue pun bergegas membuka handphone. Notif line dan instagram berhamburan.

Sial, semalam gue terlelap. Gue harusnya tau Devon akan berbuat ulah lagi.

Gue membuka story instagram Devon.

Gue segera memaki Devon.

"APA APAAN LO NGESHARE SUARA GUE TANPA IZIN? DI TAG PULA. ORANG - ORANG KAN JADI TAU KALO SUARA GUE FALS!!!"

Devon melongo. Kemudian tertawa terbahak - bahak.

"Bawel ya, Reysha," ujarnya singkat. Ia masih tertawa.

"APUS IH!! APUSSS," gue berteriak dan mencubit tangan Devon.

"Udah terlanjur juga, sih. Udah diliat 300 an orang, bentar lagi juga ilang sendiri storynya. Kan 24 jam doang," ujarnya.

"Sekarang ih!! Apus, Dev," pinta gue.

"Gamau."

Gue pun cemberut dan kembali duduk di bangku.

"Semenjak Devon dateng, hidup gue makin ancur, dah," kata gue kepada Viana.

Viana hanya tertawa kecil.

Bu Rissa, guru bahasa indonesia pun datang.

Pelajaran demi pelajaran berlalu.

Bel istirahat pun berbunyi.

Seperti biasa, gue, Viana, Mya, dan teman - teman lainnya berjalan ke kantin.

Di kantin, mata gue tertuju kepada meja nomer 7. Disitu ada Reyhan yang dikelilingi cewe - cewe. Ya, gue tau sih, itu temen - temennya semua dan rata-rata anak OSIS. Mereka tampak asik bercanda ria.

Setelah memesan makanan, gue dan teman - teman lainnya duduk di meja nomer 1. Dari meja gue, bisa terlihat meja Reyhan.

Reyhan tidak tampak memperhatikan gue, tidak seperti biasanya. Gue pun hanya sempat melihat sekilas, lalu tidak memperdulikannya.

Puas makan, gue dan teman - teman pun bangkit dan bergegas ke kelas.

**
Dikelas, Devon bertanya-tanya mengenai pelajaran yang ia tidak mengerti.

"Ih, tumben lo belajar," ledek gue.

"Kan gue udah bilang berkali - kali, Sha," jawabnya.

Ia kembali membaca buku dan mengerjakan soal - soal.

"Sha, entar pulang bareng, ya!" ucap Devon.

Gue hanya diam.

**
Bel pulang berbunyi..
"Sha, ayo," ajak Devon.

Gue berjalan dibelakangnya.

"Latihan lagi gak hari ini?" tanya Devon.

"Hmm.." gue hanya bergumam.

Antara Mantan dan PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang