35. Harus Tampil Lagi?

25 0 0
                                    

Sekarang, gue tengah berada didalam mobil Reyhan menuju kesekolah.

"Rey, nonton yuk hari sabtu, ada film spiderman. Gue pengen banget nonton. Udah nunggu dari lama," ajak gue.

Reyhan terlihat berpikir, "yaudah, tapi aku belum bisa janji. Takut ada rapat osis, gimana?"

"Yah, yaudah gak apa apa. Emang bakal ada acara osis?"

Reyhan menggangguk, "ngomongnya aku-kamu dong, kan udah pacaran."

"Iya iya. Emang bakal ada acara apa?"

"Acara ulang tahun sekolah. Bakal ada pentas seni."

"Yes!! berarti gak belajar, dong."

Reyhan terkekeh melihat kegirangan gue. Tangannya mengelus rambut gue dengan lembut.

"Kamu lucu, aku jadi makin sayang."

Blushing.

Reyhan lagi-lagi terkekeh melihat tingkah laku gue.

"Pipinya udah jadi kayak tomat, tuh, makin lucu."

Gue memukul lengan Reyhan pelan, "ih, seneng banget liat aku salting begini."

Reyhan mencubit pipi gue.

"Udah sampe," ucapnya bersamaan dengan berhentinya mobil Reyhan di parkiran.

Reyhan membukakan pintu bagian gue. Tangannya terpasang dipinggang gue selama berjalan dikoridor. Siapapun yang melihat akan bergosip dan saling melirik. Gue dan Reyhan menjadi objek tatapan mereka.

"Rey, jangan lupa rapat osis lagi nanti pas istirahat sama pas pulang," ucap Kak Amira ketika berpapasan di tangga.

"Siap, thanks, Mir," ucap Reyhan.

"Btw, congrats Reysha udah dapetin hati ketua osis," ucap Kak Amira pada gue.

"Jaga-jaga aja, Reyhan suka liar sebenernya," ucap Ka Amira lagi disambut kekehan dari Reyhan.

"Banyak juga tuh cewe yang ngincer dia. Hati-hati aja," tambahnya.

"Ah, lo Mir. Ngehasut cewe gue aja."

Kak Amira berpamitan untuk segera kekelasnya.

***

Istirahat baru saja berakhir. Sekarang adalah pelajaran Bahasa Indonesia yang diajar oleh walikelas gue, Bu Rissa. Tampak disebelahnya kak Arvel dan Kak Rama dengan pakaian jas OSISnya.

"Anak-anak, ibu minta perhatiannya sebentar."

Setelah itu seisi kelas hening dan menatap kedepan.

"Kelas kita kedatangan kakak OSIS yang akan menyampaikan informasi. Dengarkan, ya!" perintah Bu Rissa lalu mempersilahkan Kak Arvel dan Kak Rama berbicara.

"Halo, selamat siang semua!" sapa Kak Arvel.

"Siang, kak!" balas murid-murid dikelas termasuk gue.

"Maaf kita ambil waktu pelajarannya sebentar, ya. Langsung ke intinya aja, jadi minggu depan akan diadakan perayaan ulang tahun sekolah. Nah, kita butuh partisipasi kalian untuk jadi pengisi acara," tutur Kak Arvel.

"Iya, nih. Acaranya akan dibuat semeriah mungkin. Pastinya akan lebih meriah lagi kalo tiap kelas mau tampil," tambah Kak Rama.

"Untuk penampilannya bebas, boleh nyanyi solo, atau duet, atau trio, boleh dance, boleh pembacaan puisi, bebas," jelas Kak Arvel.

"Siapa dikelas ini yang mau tampil?" tanya Kak Rama.

Semua diam.

"Ayo, kakak-kakaknya nanya itu. Kalian jawab, dong. Ibu tau kalian semua anak berbakat."

Antara Mantan dan PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang