31. Tanding Basket

34 1 0
                                    

TOLONG VOTE DAN COMMENTNYA YAA!!❤
***

Sudah tiga hari lamanya Reyhan tidak masuk sekolah. Pagi ini, dia udah ada didepan pintu rumah gue.

"Assalamualaikum tante, ini Reyhan. Aku mau jemput Reysha, tan," ucapnya memperkenalkan diri ketika mama membuka pintu.

"Oh, iya. Tunggu, ya. Reysha lagi mau turun kok."

"Iya, tan."

"Oiya, kamu belum sarapan? Yuk, sarapan bareng dimeja makan sama keluarga Reysha," ajak mama.

"Gak usah repot-repot, tan. Aku udah sarapan, kok, dirumah."

"Bohong, nih. Gak apa-apa, yuk," ajak mama lagi dan diiringi anggukan oleh Reyhan.

Mereka berjalan sampai ke meja makan. Disana ada asisten rumah tangga dan Reyna.

"Ayo, ambil makanan sepuasnya," perintah mama.

Reyhan dengan malu-malu menyendokkan nasi dan lauk keatas piringnya.

Mereka baru saja akan menyuap makanan ketika gue datang.

"Loh, udah dateng, Rey?" tanya gue.

"Dari tadi. Kamu jadi cewe ngaretan," ledek mama.

Gue pun bergabung di meja makan.

Beberapa menit kemudian, setelah makanan masing-masing habis, gue dan Reyhan mencuci tangan dan mulut.

"Ma, aku pamit, ya," pamit gue.

"Tante, aku juga pamit kesekolah sekalian anter Reysha," pamit Reyhan.

"Iya, kalian berdua hati-hati, ya. Reyhan bawa mobilnya jangan ngebut, ya. Kalian belajar yang rajin disekolah."

"Siap, tan."

Setelah mencium kedua telapak tangan mama, gue dan Reyhan berjalan kedepan.

Reyhan membukakan pintu mobil untuk gue terlebih dahulu. Setelah itu, ia berganti ke pintu pengemudi. Sesaat kemudian, mobil pun melesat kearah sekolah.

"Lo udah beneran gak sakit?"

"Reysha cantik, lo udah nanya itu lebih dari tiga kali, loh."

"Serius, ih. Lo masih ada kerasa sakit gak?"

"Gak ada sa.." 'yang' tambahnya dalam hati.

"Kalo ada yang sakit bilang gue, ya."

"Siap ibu negara," ucapnya dengan gerakan hormat.

Tak lama, mobil Reyhan pun terparkir rapi.

"Ayo, turun," ajak Reyhan setelah membuka pintu mobil bagian penumpang.

Sekolah ramai melihat kedatangan Reyhan karena seluruh murid sudah mengetahui bahwa Reyhan mengalami pendarahan. Untungnya, murid-murid tidak tau siapa yang berbuat seperti itu. Orang-orang yang kemarin menonton perkelahian itupun menutup mulut.

Reyhan menggandeng tangan gue dikoridor. Gue gak merasa risih toh dia udah cukup lama deket sama gue.

"Reyhannnn," panggil seseorang dari belakang.

Gue dan Reyhan memutar badan kearah belakang. Orang yang tadi memanggil Reyhan itu memeluk tubuhnya.

"Kangen banget," ucap orang itu ketika melepas pelukannya.

"Iya iya," ucap Reyhan berusaha sedatar mungkin. Tangannya masih menggenggam gue.

"Rey, nanti kumpul, ya, ke ruang osis pas pulang sekolah," ucap orang tadi yang tidak lain adalah Kak Azelia.

Antara Mantan dan PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang