Kadang keadaan yang membuat kita bertindak seperti ini. Bukan karena keinginan atau apapun. Hanya karena keadaan. Aku bersungguh.
--------------------Gue membuka pintu UKS. Mata gue mencari cari dimana Devon. Dan gue menangkap cowo setengah bule itu lagi tertidur di salah satu kasur UKS. Gue gak mau bangunin dia. Gue tau dia capek. Apalagi dia abis berantem. Udah bonyok, sakit, capek pula.
Gue mengambil kursi dan mendudukinya. Letaknya persis disebelah kanan kasur Devon. Disitu juga ada meja. Gue menaruh tas Devon dan tas gue dilantai UKS.
Setelah itu gue segera membuka buku geografi dan mengerjakannya. Gue membaca beberapa halaman terlebih dahulu supaya gue bisa lebih mengerti soal soalnya.
15 menit kemudian gue mulai mengerjakan soal soalnya. Tidak terlalu sulit.
Saat gue lagi mengerjakan soal tersebut, tangan Devon memegang tangan kanan gue.
"Sha" dia memanggil nama gue dengan pelan.
Gue menoleh.
"Hmm?" gumam gue.
"Kok lo disini?" tanyanya.
"Emang kenapa? Gue gak boleh nemenin lo ya?" gue balik bertanya.
Tidak sampai hati gue untuk menjawab jujur kalo itu adalah suruhan Bu Erni melihat kondisinya yang seperti ini.
"Lo belajar apa?" tanya dia saat melihat tangan gue yang digenggamnya tersebut sedang memegang pulpen.
"Geo. Lo keganggu ya kalo ada gue disini?" gue merasa bersalah.
"Gak, Sha. Gue seneng," dia memberikan senyuman manisnya.
"Gue lanjut nulis ya, Dev. Soalnya harus dikumpul hari ini," kata gue.
Gue sama sekali gak menggubris kata katanya dan senyumannya.
Dia hanya mengangguk.
Gue pun melanjutkan mengerjakan soal soal Geografi gue. Tinggal 5 pilihan ganda dan 5 isian singkat lagi.
Ketika gue lagi serius mengerjakan tugas, Devon memanggil gue lagi.
"Sha," panggilnya.
"Kenapa Dev?" tanya gue lembut sambil menoleh kearah wajahnya.
"Lo kesel ya sama gue gara gara gue berantem sama Reyhan?" dia balik bertanya.
Gue hanya membalas dengan gumam, "hmm."
Gue melanjutkan untuk mengerjakan soal soal lagi.
"Maaf ya, Sha," lirihnya.
Gue meletakkan pulpen gue dan menghadap ke wajahnya lagi.
"Sampe kapan sih, Dev lo selalu minta maaf ke gue? Buat apa lo minta maaf kalo selalu lo ulangin? Lo pernah berantem kan, pas SMP. Terus pas gue tau itu dan gue marah, lo minta maaf. Terus lo pernah bohongin gue waktu SMP. Pas gue tau itu bohong, lo minta maaf. Terus pas kita putus, lo minta maaf. Sekarang? Lo minta maaf lagi. Percuma Dev kalo lo selalu minta maaf tanpa berjanji gak ngulanginnya lagi. Tanpa ada bukti."
Gue mencurahkan seluruh isi hati gue. Hati gue lagi gak menentu hari ini.
"Sha, jangan marah, Sha. Gue tau gue salah banyak sama lo. Makanya gue coba buat perbaikin satu satu. Waktu pas SMP gue udah sakitin lo, bohongin lo, sekarang gue udah mulai bisa buat gak nyakitin lo," jawabnya. Matanya berkaca kaca. Ia sungguh sungguh dengan perkataannya.
Gue jadi iba melihat mantan gue yang telah bermetamorfosis dengan hampir sempurna menjadi cowo baik baik.
"Dev, jadi cowo jangan cengeng."
Gue mengambil tisu dan menghapus air matanya."Lo harus bertanggung jawab atas semua yang telah lo lakuin. Gak cuma ke gue. Ke orang lain juga. Jangan cengeng," ujar gue.
"Sha, lo mau tau satu rahasia gue gak?" dia membuat gue penasaran.
"Gue cuma pernah nangis gara gara cewe ya ini doang. Cuma ke lo. Kayaknya gue beneran sayang sama lo, Sha," ujarnya.
"Ah, bullshit lo. Nanti juga kalo lo dapet cewe ngomongnya gitu juga. Gue tau tipikal cowo cowo, Dev," balas gue dengan entengnya.
"Ini serius, Sha. Setelah putus dari lo gue juga gak menemukan cewe yang pas buat gue. Dari mantan mantan gue, cuma lo doang yang mau bertahan sama gue sampe selama itu. Walaupun akhirnya berakhir juga. Tapi gue bangga pernah jadi cowo lo," ujarnya.
Dia meyakinkan gue untuk kembali bersamanya tapi gue tetap harus bertindak sesuai apa kata hati gue. Gue gak mau sampe kehasut.
"Udah cukup, Dev. Kayaknya lo ditonjok Reyhan di bagian otak jadi agak gak beres gitu pikirannya."
Dia hanya terkekeh. Gue pun melanjutkan untuk mengerjakan soal soal tadi.
TOLONG JEMPOLNYA NGEKLIK YANG TOMBOL DI KIRI BAWAH
SAMA COMMENT JUGA
LOVE YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Mantan dan Pacar
Teen Fiction***** Reysha, tipe cewe yang susah jatuh cinta tapi sekalinya suka dan cinta sama seseorang bakal setia dan susah move on. Ketika Reysha udah mulai move on dan menyukai kakak kelasnya, bayang bayang mantan mengikutinya. Apa yang akan terjadi selanj...