Pukul 9 pagi, gue terbangun. Gue bermalas malasan di kamar karena ini hari sabtu. Gue membuka handphone gue yang tergeletak disamping gue semalaman. Ada pesan Line dari Devon.
Devon: Sha
Dia mengirimkan pesan tersebut 2 jam yang lalu. Gue pun segera menjawab.
Reysha: ya?
Gue menunggu jawaban Devon selama beberapa menit namun handphone gue tidak mengeluarkan notifikasi apapun. Alhasil, gue meletakkan handphone gue. Gue pun turun ke lantai 1.
"Eh, udah bangun kamu Sha," kata mama yang sedang duduk di ruang keluarga bersama papa gue.
"Reyna mana ma?" tanya gue.
"Dikamarnya," jawab mama.
Gue pun menaiki tangga lagi dan berjalan kearah kamar Reyna.
Gue membuka pintu kamar Reyna. Terlihat Reyna sedang duduk di meja belajarnya.
"Wah, ngapain tuh, Dek?" tanya gue.
"Belajar buat UN, kak. Jangan ganggu, dong," jawabnya sewot.
"Buset, galak amat bocah. Aku cuma mau liat liat kamar kamu aja. Aku bosen, nih, Dek," ujar gue sambil menutup pintu kamarnya. Gue duduk di kasurnya.
"Lagi belajar apa, Dek?" tanya gue.
"Matematika," jawabnya.
"Ada yang gak ngerti gak? Aku bisa bantu ajarin nih," gue menawarkan bantuan.
"Beneran nih, mau bantuin?" tanyanya.
Gue mengangguk. Dia berdiri menuju kasur sambil membawa alat tulis, kertas coret coretan, dan buku buku matematikanya.
"Ada 9 soal yang aku gak ngerti," dia menujukkan soal soalnya. Gue membaca soal soal tersebut satu persatu dan mengingat ingat rumus rumusnya. Setelah gue yakin dengan rumus rumus dan langkah langkahnya, baru gue mengajarkan Reyna. Untung adek gue ini gampang pahamnya. Sekali gue jelasin dia langsung paham.
Setelah semua soal dijawab dan dia mengerti, Reyna memeluk gue.
"Makasih banyak, kak. Nanti kalo UN aku dapet bagus, aku traktir makan, deh, pake duitku," ucapnya. Dia melepas pelukannya.
"Widih, udah punya duit nih, bocah kelas 6 SD," balas gue.
"Kalo pacar udah punya belum?" tanya gue.
Dia hanya cengar cengir. Itu menandakan "iya"
"Lah, demi apa, Dek, kamu punya pacar?" tanya gue.
"Hehe, sst, diem diem aja tapi kak," balasnya.
"Ih, najis lo pacaran umur segini," kata gue.
"Namanya siapa?" tanya gue.
"Devan," jawabnya.
Gue shock mendengar namanya.
"Devan? Rumahnya dimana?" tanya gue lagi.
"Ih, kepo ah, emangnya mau diapain sama kakak? Dia anak baik baik kok," ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Mantan dan Pacar
Teen Fiction***** Reysha, tipe cewe yang susah jatuh cinta tapi sekalinya suka dan cinta sama seseorang bakal setia dan susah move on. Ketika Reysha udah mulai move on dan menyukai kakak kelasnya, bayang bayang mantan mengikutinya. Apa yang akan terjadi selanj...