empat dua.

20.8K 1.4K 27
                                    

Melihat Aisyah yang ingin masuk kedalam sebuah mobil TAXI, dengan cepat Daniel berlari menghampirinya dan langsung menutup pintu taxi itu.

" Mau kemana " Tanya Daniel kepada Wanita yang dibuat syok karena nya.

" Mau pulang " jawab Aisyah ketus, dan jujur ia juga benci dengan Daniel karena dirinya yang menutup-nutupi keberadaan Joe.

Daniel menghela nafasnya, ia membungkuk " Pak, tidak jadi. Maaf ya " ucapnya kepada sopir taxi.

Sopir taxi itu mengangguk lalu langsung saja melajukan Mobilnya.

" Apa-apa'an sih kamu, saya itu mau pulang " Marah Aisyah.

Daniel berdehem, ia menatap Tajam wanita yang tengah duduk dikursi Roda ini " Kamu tau syah, begitu banyak kejahatan yang mengintai kamu disini, jadi kalau enggak tau, enggak usah marah-marah, ya saya tau hati kamu lagi tidak enak, tapi setidaknya kamu harus belajar dari kejadian tabrak lari yang menimpa kamu kemarin " omelnya dengan nada tegas, yang tak lama kemudian langsung bergerak kebelakang Aisyah, memegang dorongan kursi Roda itu dan langsung mendorongnya " Kamu pulang bareng saya " ucapnya dan tanpa penolakan.

Aisyah berdecak kesal, ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang, mau dipaksa berhenti dengan memegang ban roda, ia tidak bisa, dikarenakan Daniel yang mendorongnya terlalu cepat, dan kalau ia memaksa bisa-bisa lecet dan sakit tangannya.

" Kamu itu maksa banget sih, saya heran, apa semua makhluk Philipina itu suka memaksa " kesal Aisyah.

" Iya "  Aisyah langsung terdiam mendengar jawaban singkat dan cepat itu, dan ini sangatlah menyebalkan untuknya, jika saja ia bisa berjalan, sudah dari tadi ia tinggalkan Daniel disini.

Dan akhirnya mereka pun sampai Didepan Mobil hitam, yang kerap kali dipakai Joe dan Daniel, Aisyah heran, sebenarnya mobil ini mobil siapa, tapi terseralah, Aisyah tidak peduli akan hal ini.

Takut Aisyah kabur, Daniel pun lantas tak melepaskan pegangan tangannya dikorsi rodanya Aisyah, sementara tangan lainnya ia gunakan untuk membuka pintu belakang Mobil.

" Keterlaluan " batin Aisyah.

" Ok, sekarang bagaimana masuknya " Bingung lelaki itu, mengingat jika ia tidak boleh bersentuhan dengan mahram nya, terutama lagi itu istri orang.

Aisyah menatap kelain Arah " mana aku tau " jawabnya.

Daniel berkecak pinggang, ia menatap Aisyah dan dalam mobil secara bergantian, ini benar-benar sulit jika tidak Aisyah sendiri yang berusaha masuk, tapi melihat Aisyah yang seperti itu, mana mungkin dia mau, tapi sepertinya Daniel juga punya Ide.

" Yasudah, aku angkat saja " ujarnya dan Itu berhasil membuat Aisyah menoleh kaget.

" aku bisa sendiri " dan berhasil, inilah yang Daniel maksud.

Dengan raut wajah cemberutnya Aisyah mendekat kearah mobil dan menempelkan tangannya kekursi mobil, lalu dengan sekuat tenaganya ia berusaha mengangkat tubuhnya hingga berhasil duduk, dan jujur, jika Daniel bisa membantunya tadi, ia sudah bantu.

Daniel melipat kursi Rodanya Aisyah lalu memasukan nya juga kedalam Mobil. Setelah selesai barulah mereka berangkat.

Didalam perjalanan pulang kerumahnya Joe, tidak ada satu pun suara yang dikeluarkan oleh Aisyah maupun Daniel.

Daniel mengarahkan kaca didepannya persis kearah Aisyah, dan tujuannya untuk melihat keadaan wanita itu, dan ternyata disana Daniel melihat Aisyah yang tengah tertunduk sedih dengan air mata yang mengalir dipipinya. dan Dengan melihat itu Daniel bisa menebak jika Aisyah tengah larut dalam kesedihannya.

Assalamualaikum Aisyah ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang