tigatiga

24K 1.7K 38
                                    

Lelaki yang masih mengenakan baju pengantin beserta seseorang wanita yang kini telah menjadi istrinya tak henti-hentinya menghela nafas lelah begitu tamu antrian undangan tak kunjung habis.

Kaki, punggung, tangan bahkan wajah Joe pun merasakan sakit begitu ia yang harus memberikan setiap senyuman kepada para tamu.

" Syah, ini kapan berhentinya, pegellll banget ni pinggang " bisik Joe " ini Bunda sama kamu undang berapa orang sih, panjang amat kayak rel kereta api " rengek lelaki itu.

Aisyah tersenyum manis " kamu kira kamu aja yang pegel, aku juga pegel kali, tahan aja sedikit lagi, lagian kan ini sekali seumur hidup kan. Nikmati aja lah " Seru Wanita itu.

Joe cemberut, dan untungnya ini adalah tamu terakhir yaitu seorang wanita yang tengah menggandeng anak perempuan di sebelahnya.

Dan setelah diamati, diperhatikan, Wanita ini sangat akrab sekali dengan kedua orang tuanya Aisyah, bahkan Ayah Denis pun menggendong anak perempuan itu.

" Ahhh, Cucu Opa udah gede " Alis Joe memgkerut setelah mendengarnya, dan dengan Artian ini perempuan anaknya atau malah menantunya, tapi Aisyah belum menceritakan soal ini, yang Joe tau anaknya Ayah Denis hanyalah Aisyah.

Joe yang penasaran lantas ingin bertanya kepada Aisyah, akan tetapi gagal begitu Aisyah menarik tangannya mendekat kearah mereka.

" Kak, Zahraaaa " seru Aisyah heboh dan begitupun perempuan yang bernama Zahra tersebut.

" Aisyah. Astaga udah Nikah aja kamu dek. Selamat ya " ucap Zahra diiringi senyuman bahagianya kepada Adik kandungnya ini.

Joe mengangkat sebelah alisnya, mengamati perempuan itu, sepertinya ia kenal, dan sepertinya juga ia pernah melihat Perempuan ini di Filipina beberapa tahun yang lalu, Tapi siapa?.

Dan Joe cepat-cepat memandang kesembarang Arah begitu ia ketahuan tengah mengamatinya.

Zahra tersenyum " Happy Wedding Mr. Joe, enggak nyangkah bapak nikah dengan Adik Saya " ujarnya dan itu membuat keluarganya sontak menatap bingung.

Joe terkekeh pelan begitu ia ingat siapa perempuan ini, bahkan ia tak menyangkah jika Zahra ini adalah kakak nya Aisyah.

" Astaga, sudah saya duga kalau saya mengenal kamu " balas Joe

" Kalian udah saling kenal " tanya Aisyah bingung menatap keduanya.

Zahra mengangguk " Iya dek, ini suami kamu ini Partner kerjanya Anton suami kakak " Jelasnya " Dan kamu beruntung sekali dapetin dia "

" Enggak, yang Ada saya yang beruntung mendapatkan Aisyah " balas Joe dan itu berhasil membuat Aisyah tersenyum malu.

" Joe " panggil Denis tiba-tiba dan itu membuat semuanya menoleh.

" Ehh, iya Yah, kenapa? "

" Jadi kapan kamu pastinya akan ke Philipin " Pertanyaan Ayahnya itu lantas membuat Aisyah Syok dan bingung apa maksudnya, ia menatap kearah Joe seolah meminta Jawaban yang belum ia ketahui.

" Lusa, InshaAllah " Jawab Joe lalu menatap Aisyah " aku mutusin untuk ngajak kamu tinggal di Philipina, dan untungnya Ayah sama Bunda kamu udah setuju " Jelas Joe yang membuat Aisyah tambah terkaget dan masih menatap tak percaya kearah Bunda, Ayahnya dan Joe

" Tapi kenapa ? "

" ya karena kantor pusat aku ada di sana, dan masih banyak pekerjaan yang harus aku urus disana, dan enggak mungkin banget kan aku kesana sendirian tanpa kamu "

Aisyah menunduk sedih begitu mendengar penjelasan itu dan dengan artian ia akan menetap disana, menjadi orang baru, mempelajari bahasa baru dan yang lebih menyedihkan lagi ia harus pisah sama kedua orang tuanya.

Assalamualaikum Aisyah ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang