dua tujuh

23.9K 1.8K 36
                                    

Jam 7 pagi di Gangnam Seoul Korea selatan...

Joe telah berdiri standby didepan pintu masuk Apartement nya Aisyah, ia sengaja melakukan itu agar ia dapat berjumpa dengan Aisyah, dengan harapan semua akan baik-baik saja.

Dan lelaki itu dipaksa mengenakan Mantel tebal hari ini dikarenakan hari ini Korea Selatan tengah turun salju, entah kenapa salju turun sekarang, ia juga heran padahal bulan ini belum masuk musim dingin.

Dan benar seperti perkiraan nya, Wanita itu akhirnya keluar melangkah dengan membawa dua kantung Asoi sampah besar ditanganya, dan Anehnya dia tidak melihat Joe disana, Joe pun membiarkanya dulu hingga wanita itu kembali berbalik.

Dan ketika Aisyah berbalik, wanita itu menampakan wajah terkejutnya, Aisyah hanya menatapnya datar, ia tak ingin lagi berhubungan dengan Joe untuk sekarang.

Aisyah menunduk, ia berjalan pelan kembali masuk ke Apartement nya tanpa menghiraukan Joe yang berdiri persis di sisi pintu masuk.

Dan tak disangkah, ketika Aisyah melangkah melewati Joe, tangan itu cepat menyusup ke lenganya Aisyah dan menariknya agar berhenti.

" Syah, Please jangan kayak gini dong, aku semalaman enggak bisa tidur karena memikirkan ini " Ungkap Joe.

Aisyah masih tertunduk, ini benar-benar sulit untuknya, dan dengan perlahan Tanpa jawaban apapun, Aisyah melepaskan cekalan Joe di lengannya, lalu kembali melanjutkan langkahnya dengan sedikit cepat.

Joe menatap, ia menghela nafas kasar, dan ini benar-benar mengganggunya " SYAH " teriak lelaki itu dan itu membuat Aisyah berhenti seketika.

" KAMU TAU ENGGAK SIH SYAH, KALAU AKU ITU SELAMA INI CINTA SAMA KAMU, BISA ENGGAK SIH KAMU ITU ENGGA EGOIS SEPERTI INI, ENGGAK HANYA MIKIRIN MASALAH KAMU " Sentak lelaki itu yang benar-benar telah geram karena masalah ini.

Mata Aisyah membulat kaget begitu mendengar pengakuan Joe, tapi ia bisa apa sekarang, ini bukan hanya masalah perbedaan belaka, tapi ini juga menyangkut masa lalunya yang mungkin Joe tidak bisa terima soal ini.

Dan sekarang Aisyah menangis.

Joe mendekat, berdiri didepan Aisyah yang masih mengeluarkan air matanya itu.

Joe memegang Bahunya Aisyah, menatapnya " Syah, jika perbedaan yang menjadi penghalang atas ini semua, Aku akan masuk Islam, Syah. Agar kita menjadi sama " cetus lelaki itu yang terdengar amat begitu serius.

Aisyah mengangkat kepalanya refleks, menatap lelaki itu dalam rasa terkejutnya, apakah ini benar, atau hanya ucapan belaka.

" Joe, jangan masuk Islam karena seseorang, tapi masuklah islam karena memang niat dari hati kamu " dan akhirnya Aisyah mengeluarkan suaranya.

" Aku masuk Islam memang dari hati ku, dan kamulah Hidayah yang diturunkan oleh Allah kepada ku, Syah " dan sekarang Joe telah berani mengatakan kalau Allah itu Tuhan. Tuhan nya, Tuhan yang patut ia sembah sekarang.

" Syah, setiap kata yang selalu aku keluarkan itu serius " Joe mencoba meyakinkan, ia menggenggam kedua tangan Aisyah " Aku Cinta sama kamu, Syah. Dan ini sudah lama terjadi, tapi kamu selalu tidak menyadari itu, kamu selalu anggap aku bercanda. Bahkan tidak ada satu wanita terbesit pun didalam pikiran ku semenjak aku meninggalkan Indonesia, dan mungkin saja ini cara Allah mempertemukan kita kembali, karena kita itu berJodoh " ungkapnya, yang kali ini benar-benar meluapkan semuanya.

" Jadi Tolong katakan bagaimana perasaan kamu kepada ku, syah. dan jika kamu tidak memberitahu ku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah tau " lanjut Joe tertekan.

" Kenapa ?, kenapa kamu ingin tau "

" Karena aku ingin menepati janji ku waktu itu "

Aisyah menatap, janji itu, janji bahwa Joe akan menemui Ayah nya untuk melamarnya dan ini membuat jantungnya berdegup kencang.

Assalamualaikum Aisyah ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang