Limabelas

25K 1.9K 13
                                    

" Lah " kaget Aisyah begitu Ia tak melihat Joe diluar Ruangan.

Aisyah segera membuka Hp nya begitu ia merasakan adanya suatu getaran, dan ada sebuah pesan masuk dari Joe.

Joe Nathan.

Jangan kemana-mana ya, ak cuma pergi sebentar cari baju, soalnya udah enggak tahan juga ( emot nyengir ).

Aisyah mencabik bibirnya, ia memutar bola matanya malas lalu memasukan kembali ponselnya itu disaku celananya " Ngeyel sih " ujarnya lalu duduk dikursi pesis dimana Joe duduk tadi.

Bunda.

Syah, kalau udah urusannya cepat pulang.

Aisyah menghela nafasnya, ia melirik kearah jam tangannya yang telah menunjukan pukul setengah tujuh malam " Ck, kemana sih, Joe. Lama banget, emang beli baju nya dimana sih. Di Arab " gerutu Aisyah

To. Bunda

Iya Bun, bentar lagi ya...

Balas Aisyah lalu segera menoleh begitu ia mendengar Dokter Achmad memanggil namanya.

" Iya Dok " jawab Aisyah.

Dokter Achmad duduk disebelah Aisyah dengan jarak yang cukup jauh " kemana Joe " tanyanya

" Lagi keluar sebentar " jawab Aisyah dan Dokter Achmad mengangguk.

" Kamu makin deket Aja " ucap Dokter Achmad dengan nada yang terdengar berbeda dari biasanya.

Aisyah menoleh begitu mendengarnya, alisnya bertautan bingung akan pertanyaan yang dilontarkan Oleh Dokter Achmad tadi.

" Maksudnya "

" Iya, sama Joe " jawab sang Dokter.

Aisyah tersenyum tipis " saya kan kemarin sudah bilang, kalau saya sama dia cuma Berteman, Dokter. BERTEMAN " jawab Aisyah dengan nada yang diperjelas.

Dokter Achmad menghela nafasnya, ia membenarkan posisi duduknya agar dapat menghadap dengan jelas kelawan bicaranya ini.

" Syah, kamu tau. Semua hubungan itu berawal dari berteman dan yang nantinya akan berujung kesebuah rasa nyaman, dan dari hal ini pasti akan ada kata CINTA "

Aisyah mengangkat sebelah Alisnya, sebenarnya ada apa dengan Dokter Achmad, kenapa ia berkata seperti itu.

" Kalaupun saya Cinta, itu bukan urusan Dokter kan "  sela Aisyah yang mampu membuat Dokter Achmad terkaget.

Dokter Achmad menggeleng takjub " syah, saya ini memang bukan siapa-siapa nya kamu, tapi saya peduli sama kamu. Dia itu kafir syah, Dia bahkan tidak mempercayai bahwa adanya Tuhan, dan kamu memiliki perasaan sama Dia, Coba pikir lagi Syah " ujarnya geram sendiri sekaligus mempengaruhi.

Aisyah menghela nafasnya, mengontrol emosinya, memasang wajah tenang nya " Saya hanya berteman sama dia Dok, selagi dia masih kafir. Tapi kita enggak tau kan kedepannya apakah dia akan mualaf atau bahkan tidak sama sekali "

Dan itu adalah sebuah jawaban yang mengatakan kalau Aisyah memang telah memiliki perasaan dengan Joe, ia akan terima Joe lebih dari teman jika Joe nantinya Mualaf, dan itulah pemikiran Dokter Achmad sekarang.

Dokter Achmad menggelengkan kepalanya " Dia tidak mungkin mualaf, Aisyah. Saya tau Joe menyukai kamu, dan saya bisa lihat itu dari pandangan sesama laki-laki. Dan jika dia memang benar-benar menyukai kamu, dia akan segera mualaf, bukanya malah tidak ada kepastian seperti ini. Kamu mengertikan maksud saya " kata Dokter Achmad menggebu-gebu.

Aisyah diam sesaat, entah kenapa ucapan Dokter Achmad ini ada benarnya, dan tidak ada kepastian bahkan tanda-tanda Joe akan Mualaf, tidak ada. Atau jangan-jangan Joe hanya penasaran saja tanpa ada niatan sedikitpun untuk mengakui adanya Tuhan dan Agama. Entahlah...

Assalamualaikum Aisyah ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang