delapan belas.

24.6K 1.8K 34
                                    

" Riko, kenapa lama sekali " Marah Joe begitu orang yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang juga.

Riko menunduk sedikit " maaf pak, macet " jawabnya jujur.

Joe menghela nafasnya, dan untungnya tadi ia tidak terjebak macet, pikirnya dalam hati " jadi gini, nanti saya akan mengirim modal ke Perusahaan kita sebagai ganti uang yang hilang itu, dan.. " Joe menepuk pundak Riko, menatapnya yakin " Kamu, saya angkat menjadi Direktur di sini, kamu kelola semuanya dengan sebaik mungkin. Dan ingat, jangan menghianati saya " tegas Joe.

Riko tersenyum mendengar kabar bahagia ini, ya meskipun ini adalah sebuah tantangan baru, tapi ini sangat membahagiakan untuknya dan tentunya untuk Istrinya.

Riko mengangguk patuh " Siap pak " jawabnya.

" Ohh iya, apa yang ingin kamu katakan kepada saya tadi " ingat Joe.

" Raihan, Bagaimana dengan lelaki itu pak, saya dengar dia sekarang bekerja sama dengan perusahaan PUTRA JAYA " ujar Riko memberi tau.

Joe mengangkat sebelah alisnya, lelaki itu tersenyum miring " Saya kemarin menandatangai kontrak kerja sama dengan perusahaan PUTRA JAYA, dan saya pastikan semua saham yang mereka miliki akan menjadi miliki kita " ucapJoe berkata santai, seolah semua rencana telah ia pikirkan matang-matang.

Lelaki itu memasukan kedua tangannya disaku celananya, menatap sembarang arah " saya tau, disini Raihan menjadi kambing hitam mereka untuk menjatuhkan perusahaan kita, tapi mereka terlalu Bodoh " Joe tertawa licik " Mereka tidak mengenal saya, JOE NATHAN. Seorang CEO yang memiliki ribuan mata-mata " ujarnya berkata sombong.

" Dan saya pastikan, setelah perusahaan itu Kita miliki, orang yang bernama Raihan, tidak akan menerima pekerjaan dimana pun itu " Joe berkata dendam, ia menoleh kearah Riko " dan lagi, saya akan membuat dia sehancur-hancurnya, saya akan bakar Rumahnya, menabrak dia sampai dia lumpuh atau bahkan MATI "

Riko menelan salivanya, ia menatap horor bos nya ini, dan menurutnya ini adalah pembalasan yang paling kejam, dan juga ia harus berhati-hati akan hal ini.

Joe mengangkat sebelah alisnya, ia tertawa begitu melihat Ekspresi nya Riko yang menegang " Saya hanya Bercanda, ayolah tidak usah tegang seperti itu. Saya tidak sejahat itu " ucap Joe yang berhasil membuat Riko menghela nafasnya lalu tertawa garing.

" Tapi soal Blacklist namanya sih Raihan dan memiliki sahamnya PUTRA JAYA, saya serius. Karena apa? Karena mereka duluan yang berani main-main sama saya " ucap Joe lalu melirik kearah jam tangannya " ohh iya, saya pergi dulu. Dan jaga baik-baik perusahaan saya, karena saya tidak akan balik lagi ke sini " dan Jujur, terdengar berat sekali Joe mengatakan itu.

Joe mendekat kearah Riko lalu berbisik.

" Siap pak "

***

Sore harinya. Aisyah telah mengemas-ngemasi barangnya dan bersiap untuk pulang lalu selepas itu menjenguk Joe yang selama dua hari ini tidak ada kabar darinya, bahkan perempuan itu sangat merindukannya.

" Alhamdulillah " syukur Aisyah, lalu melangkah keluar begitu semuanya telah selesai.

Aisyah menutup Kliniknya dan tak lama kemudian ia bergidik kaget begitu mendengar suara yang melengking menyeruh namanya, suara yang ia kenal, yaitu Rania. Dan untungnya kunci yang ia pegang tak lepas saking kagetnya.

Rania memeluk sahabatnya itu dengan gemas " Aisyahhhhh " serunya yang terdengar manja dan Aisyah yakin sekali pasti setelah ini, ini perempuan pasti akan curhat.

" Kenapa, mau curhat apa lagi " tebak Aisyah langsung dan tentunya langsung dibuahi dengan cengiran oleh Rania.

Aisyah dan Rania pun duduk di bangku panjang depan klinik.

Assalamualaikum Aisyah ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang