Duaenam.

22K 1.8K 25
                                    

Daniel menghela nafas prihatin menatap Joe yang masih setia memejamkan matanya, dan sudah hampir 5 tahun ini ia menemani Joe, baru kali ini ia melihat Joe sampai seperti ini, Sakit karena membela Wanita yang ia Cintai, dan sepertinya Daniel tau harus apa.

Daniel mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.

" Hallo, Assalamualaikum " salam Daniel begitu sambungan teleponnya diangkat.

" Wa'alaikumsallam " sahut seseorang wanita dari sebrang telepon.

Daniel termenung sejenak, ia tidak mengenali suara ini, dan ini bukanlah suaranya Aisyah.

" Maaf, Bolehkah saya berbicara dengan Aisyah, saya pihak dari Rumah sakit " ujarnya

Selly yang saat ini masih menemani Aisyah lantas menoleh kearah orang yang dimaksud, dan ia menghela nafasnya untuk sesaat " Aisyah sakit " Aku nya " dan dia sekarang lagi tidur "

Daniel terkejut mendengar ini, dan apakah ini benar " Aisyah sakit? Sakit apa ? "

" Dia Demam tinggi "

" Demam Tinggi ? "

" Daniel, antarkan saya ke Apartement nya Aisyah sekarang " Suara yang mengejutkan itu lantas tanpa sadar membuat Daniel menutup sambungan teleponnya, ia menoleh ke belakang dan ia menemukan Joe yang masih terlihat pucat itu tengah berusaha untuk berdiri dan ternyata lelaki itu pun sudah melepaskan Infus yang terpasang ditanganya.

Daniel mendekat kearah Joe, membantunya untuk berdiri, dan Daniel sangat yakin sekali kalau bos nya ini telah mendengar percakapanya ditelepon tadi, makanya ia seperti ini.

" Tapi Bapak masih sakit "

" Saya akan lebih sakit jika saya tidak tau keadaan Aisyah " jawabnya.

Daniel menghela nafasnya " Ya sudah " pasrah nya yang memang kasihan melihat keadaaan Joe sekarang.

Skip»»»

" Aisyahhhh " panggil Joe dengan sisa tenaga nya, begitu ia telah sampai tepat didepan pintu Apartement nya Aisyah.

Aisyah membuka matanya yang terpejam, ia mendengar suara Joe, apakah benar ? Apakah ia tak salah dengar, apakah ini hanya halusinasi nya saja. dan dari pada pusing memikirkan hal ini, lebih baik ia menutup kuping dan matanya.

" Aisyahhh " dan suara itu muncul lagi bahkan lebih kuat dari yang tadi, dan lagi-lagi itu membuat Aisyah membuka matanya, wanita itu memegang jantungnya yang entah kenapa berdebar sekarang.

" Syah " suara Selly yang berasal dari belakangnya membuat wanita itu berbaring menghadap Selly.

" Kenapa? "

" Ada Joe di Luar, dia mau ketemu kamu " Dan benar, ini bukan halusinasi, dan ini membuat Aisyah kepikiran lagi dengan kata-kata pamanya Joe kemarin.
Jauhi Joe, dan jangan berharap besar kepada dia, karena sampai kapanpun kalian itu Berbeda.

Aisyah menatap Selly, ia menggelengkan kepalanya perlahan " Aku enggak mau ketemu dia, kamu suruh dia pergi ya " suruh Aisyah yang langsung ditanggapi Selly dengan anggukan kepala. Dan jujur, ini semua menyakitkan hati nya. Hingga Air mata itu kembali keluar dengan sendirinya.

" Aisyah, enggak mau ketemu " Ujar Selly kepada Joe dan Daniel yang selalu berada disampingnya Joe.

Joe menghela nafasnya, ini benar-benar menyiksanya, kenapa jadi seperti ini. " Syahhh, Please syahhh. Izinin aku ketemu kamu " Teriak Joe, dan itu sengaja agar Aisyah dapat mendengarnya.

" Pergi Joe, aku enggak mau ketemu sama kamu " Sahut Aisyah dari dalam.

" Tapi, Syah. Sebentar aja " Mohon lelaki itu.

Daniel semakin tak tega melihat ini, ia memegang pundak Joe " Sudalah pak, ayo kita pulang, jangan ganggu Aisyah dulu, mungkin dia ingin sendiri " ujar lelaki itu memberi pengertian.

Joe berdecak sebal, ia melepaskan tangan Daniel dengan kasar serta menatap tajam lelaki itu " Bisa Diam kan " Marahnya yang lantas itu membuat jantungnya kembali memacu hingga terasa sakit kembali yang memaksanya untuk memegang dadanya itu.

Daniel panik " Pak "

" Sudalah " Joe berpegangan kepada Dinding agar dirinya itu tak terjatuh. Dan jujur, Aisyah yang mendengar teriakan itu membuatnya menjadi khawatir sekarang.

" Syah, aku akan pergi. Tapi aku mohon, Kasih tau keadaan kamu sekarang bagaimana ? "

Selly memegang dadanya, tersentuh sekali ia dengan lelaki ini, dan kenapa kesanya jadi seperti ini, ia jadi baper dibaluti rasa prihatinya akan kedua orang ini.

Aisyah mengusap air matanya, ia menarik nafasnya dalam " Aku baik-baik aja Joe " Jawab Aisyah yang suaranya terdengar serak.

Joe menghela nafas legah, ia berbalik Arah dan langsung melangkah pelan dengan kepala yang menunduk.

Melihat mereka berdua yang telah melangkah pergi, Selly pun lantas kembali masuk.

" Syah, kenapa sih kamu enggak mau nemui dia, Kasihan banget syah, dia pingin banget ketemu sama kamu " omelnya.

Sejujurnya aku pun ingin menemuinya, tapi perbedaan inilah yang menjadi penghalangnya. " Enggak papa, aku malas aja " Bohong wanita itu.

" Ohh iya sell, makasih banget ya udah ngurus aku disini, dan lebih baik kamu pulang, Kasihan suami kamu sendirian sekarang "

" tapi syah, kamu bagaimana  " Resa wanita itu.

Aisyah tersenyum " Aku udah baikan kok "

Selly menatap tak percaya, bibirnya aja yang bilang sehat, tapi badanya malah tak menampakan itu. Tapi sepertinya Aisyah butuh waktu sendiri untuk sekarang.

" Yaudah, tapi besok aku akan kesini lagi " ujarnya dan Aisyah mengangguk.

Selly tersenyum, ia mengambil tasnya, membungkuk sedikit kearah Aisyah dan mengusap jidat perempuan itu " Cepat sembuh ya, Aku sayang banget sama kamu " Aku nya, dan itu semua karena mereka telah bersahabat dari SMP.

" Aku Juga "

***

" Saya harus bagaimana, Daniel. Dia Benar-benar telah menjauhi saya " Ucap Joe yang terdengar begitu pasrah dan menyerah.

" Pak, jika bapak yakin kalau Aisyah adalah Jodohnya Bapak, Maka perjuangkan " jawab Daniel mantap.

Joe menoleh, ia menatap lekat. ucapan Daniel benar, dan Bodohnya kenapa ia seperti ini, Menyerah sebelum berjuang.

Joe berdiri dari duduknya, yang menjadi masalah disini adalah sebuah perbedaan yang semestinya harus ia samakan sekarang, dan Joe yakin akan hal ini, ia telah mempelajari ini semenjak pertama kali bertemu dengan Wanita yang membawa pengaruh besar untuknya, wanita yang membuat perubahan bagi dirinya, dan wanita yang telah membawa suatu cahaya terang baginya, Yaitu sebuah Hidayah yang menyuruhnya mengatakan BAHWA TUHAN ITU MEMANG ADA.

" Daniel, Antarkan saya Keseseorang yang ahli Agama Islam " ucap lelaki itu yakin.

mata Daniel membulat pesat mendengarnya, ia tersentuh, hatinya tersentuh, ia tersenyum lebar dan mengangguk.

***

To be Continued.

Masih ada beberapa draft lagi :-)

See you :-)

Jangan lupa Vote, udah mau ending nih, hehe.

Assalamualaikum.

Assalamualaikum Aisyah ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang