Sepuluh.

29K 2.2K 11
                                    

Aisyah menundukan kepalanya " Maaf " cicitnya pelan lalu segera pergi.

Joe menoleh, menatap punggung wanita itu yang sekarang pergi menjauh darinya, ia mencium bau Parfum yang ditinggalkan oleh wanita itu, hingga ia berfikir sejenak, mencerna bau yang sepertinya ia kenal, dan mengingat jelas mata itu.

" Aisyah " ucap Joe tanpa sadar " Apa mungkin itu dia "

***

Setelah berhasil menjauh dari Joe, Aisyah lebih memilih untuk langsung bergegas pergi meninggalkan acara resepsi pernikahan sahabatnya itu.

Ia masuk kedalam Mobilnya, melirik kearah jam tangannya yang mengarah ke jam setengah sepuluh pagi, dan Wanita itu baru ingat bahwa ia sekarang harus kerumah sakit untuk menjenguk anak-anak seperti hari-hari jumat biasanya.

Aisyah memarkirkan mobilnya di sebuah swalayan, ia sengaja dulu mampir kesana karena ada sesuatu yang ingin ia beli, yaitu Coklat. Dan sebelum masuk ke Swalayan ia tak lupa melepaskan cadarnya.

Aisyah langsung saja menujuh kesebuah rak khusus jajanan disana, dan wanita itu diam sejenak memikirkan coklat apa yang akan dia beli, soalnya disini ada berbagai macam varian rasa Coklat dari berbagai merek yang berbeda.

" yang mana ya " Aisyah menepuk-nepuk dagunya bingung.

" Yang ini " sahut seseorang dari belakang Aisyah dengan sebuah tangan yang sekarang menunjuk kesalah satu Coklat Silver Queen.

Aisyah terkaget, ia segera menoleh dan menjerit pelan begitu ia melihat sosok Joe disana dan tengah menyunggingkan sebuah senyuman manis untuknya.

Aisyah menepuk lengan cowok itu dengan geramnya, dan itu karena refleks " Ngagetin " Marah perempuan itu yang justru malah membuat Joe terkekeh melihatnya.

Joe memasukan kedua tangannya disaku celananya " sudah ku duga, kalau wanita Misterius tadi adalah kamu Aisyah, dan sepertinya aku ada ikatan batin sama kamu " candanya yang membuat Aisyah menatap datar.

" ngapain kamu ikutin saya " tanya wanita itu menyelidik.

Joe nyengir, ia menggaruk ujung plipisnya " aku kan udah bilang ada ikatan batin, jadi dimana pun kamu, aku pasti ada " jawabnya santai.

Aisyah memutar bola matanya malas, dan ia kembali lagi menghadap rak coklat yang sedari tadi membuatnya bingung sendiri itu.

" Sudah saya katakan kan Joe, berhenti menggoda saya. Kamu kan sudah tau aturanya bagaimana " kata Aisyah.

" Iya maaf, aku lupa " sela Joe yang kini telah berdiri disebelah Aisyah.

" Lupa kok dipelihara, itu lupa atau ngelupa "

" dua-duanya deh " cengir Joe " ohh iya, kamu beli coklat untuk siapa ? , jangan bilang untuk aku "

Aisyah melirik sesaat kearah cowok itu " Ihh, Pd banget " Sewot Aisyah dan Joe tertawa kecil mendengarnya.

" ini itu buat anak-anak yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit " Jelas Aisyah.

Joe mengangguk, ia menatap wanita itu takjub, benar-benar wanita baik pikirnya.

" aku boleh ngasih mereka sesuatu juga, enggak ?? " tanya Joe.

Aisyah menoleh " Mau ngasih apa ?? "

" Boneka, bagaimana ? " usulnya

" serius "

Joe mengangguk yakin " kapan sih aku pernah bercanda " kekehnya.

Aisyah memutar bola matanya malas, benar-benar tak sadar diri menurutnya " kamu selalu bercanda sama saya, Joe " cetus Aisyah.

Joe tersenyum " kamu yang menganggap kalau itu sebuah candaan, tapi aku anggap itu serius kok " Joe menunjukan jari Peace " Sumpah " lanjutnya.

Assalamualaikum Aisyah ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang