17. Video Princess Pink

3.4K 376 42
                                    

Zaki membantu Naira berdiri kemudian membawanya duduk kembali ke bangku. Tampaknya ia cukup bingung melihat keadaan cewek itu.

"Lo sakit, ya? Haduh, kok bisa tiba-tiba begini, sih?" ucap Zaki khawatir.

Naira tak mampu menanggapinya. Ia masih terlalu shock dengan apa yang baru diketahuinya. Bayangan indah yang sejak semalam diimpikannya pun ambyar sudah. Semua harapan bahagia itu kini berubah menjadi rasa kecewa. Tenyata Mr. Squarepants bukan Dylan, itu adalah kenyataan yang masih sulit diterima.

"Lo bilang aja apanya yang sakit. Kepala lo berat atau perut lo tiba-tiba melilit? Kalau bisa lo jangan pingsan di sini, Princess. Gue bingung gimana bawa lo ke rumah sakitnya. Masa iya badan lo gue ikat terus gue bonceng pakai motor? Apa sebaiknya gue panggil ambulan, ya?"

Karena terus mendengar Zaki berbicara akhirnya Naira bergerak juga. "Gue nggak apa-apa, kok. Gue baik-baik aja," ucapnya.

"Lo yakin? Badan lo lemes gitu. Muka lo juga pucat," tunjuk Zaki. "Bentar deh, gue cariin minuman atau obat."

"Eh, nggak usah, Arzaki. Nggak perlu. Gue beneran nggak apa-apa kok," cegah Naira.

"Terus kenapa lo mendadak lemes begitu?" kata Zaki sambil duduk lagi.

Naira menunduk. "Gue... gue cuma agak kaget tadi." Ia mengaku.

"Kaget? Kaget kenapa?"

Naira menatap Zaki dengan raut tak enak. "Itu... soal kalau lo ternyata Mr. Squarepants, gue benar-benar nggak nyangka," ucapnya biar terdengar ragu.

Zaki terbengong sebentar. "Emang Ken cerita apa sampai lo harus syok gitu?"

"Ehm, dia nggak cerita macam-macam sih," Naira meminggirkan poni di dahinya. "Mungkin salah gue aja yang suka berimajinasi. Bayangan gue akan ketemuan ini udah terlalu tinggi."

Zaki tertegun. Secepat kilat ia lalu memandang dirinya sendiri. "Emang menurut lo gue jelek banget, ya?"

"Apa?" Naira jelas terkejut mendengar perkataan cowok itu. Sejenak ia tak tahu apa maksud omongannya, tapi begitu sadar apa yang baru saja keluar dari mulutnya ia langsung ternganga. "Oh, nggak. Bukan itu maksud gue. Tolong lo jangan salah paham," paniknya gara-gara Zaki tampak tersinggung.

"Ken cuma nggak pernah bilang kalau Mr. Squarepants itu lo. Gue pikir cowok yang pakai nama samaran tokoh kartun kayak gitu pasti orangnya aneh-norak gimana gitu. Bayangan gue jauh dari cowok kayak lo," ucap Naira agar Zaki tak sakit hati. "Lo nggak jelek lah. Lo sendiri pasti tahu gimana orang ngelihat lo selama ini."

Zaki balik menatap Naira. Tak disangka-sangka ia tertawa. "Gue emang nggak pernah ngerasa jelek sih. Seingat gue juga nggak pernah ada cewek yang bilang gue jelek," ujarnya berjeda. "Tapi kayaknya gue sama sekali nggak ada menarik-menariknya ya di mata lo? Gue ngerasa dipandang sebelah mata."

"Eh, lo kok ngomongnya gitu sih?" cepat-cepat Naira membalas. "Perasaan lo aja kali."

"Princess Pink," panggil Zaki kemudian. "Sebenarnya lo kenapa sih sama gue? Gue pernah punya salah sama lo, ya? Kenapa lo kelihatannya nggak begitu suka sama gue?"

Naira tercekat. Terang-terangan sekali orang ini, batinnya. Meskipun Naira tahu suka yang Zaki maksud bukan berarti suka-naksir atau cinta tapi bagaimana bisa ia menjawab pertanyaan semacam itu?

"Aduh, lo ngomong apa sih? Gue nggak ngerti." Naira memalingkan muka ke arah lain dengan ekspresi yang entah pantasnya disebut apa.

Dia marah ya? Naira jadi curiga gara-gara Zaki tak bersuara lagi. Padahal bayangan tinggi yang ia maksud bukan masalah fisik. Ia hanya berbicara soal Dylan, tapi sepertinya Zaki sudah salah paham.

Princess In RockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang