16. Ketemuan

3.5K 379 75
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Naira, kamu sudah selesai dengan tugas saya?" seru Bu Dian di tengah jam pelajaran Bahasa Indonesia.

"Eh, belum, Bu. Belum selesai," jawab Naira segera.

"Kalau begitu jangan melamun saja. Dari tadi saya lihat kamu nggak ngerjain soal tapi malah sibuk senyum-senyum sendiri. Kamu mau saya bawa ke rumah sakit jiwa?"

Beberapa anak di kelas 11 Bahasa-3 tertawa mendengar perkataan wali kelas mereka.

"Ssttt...!" Salsa dari belakang menendang bangku Naira. "Lo pasti lagi mikirin cowok yang itu. Gue lihat beberapa kali lo ngelirik dia," bisiknya.

"Duh, masa sih? Kok gue nggak sadar, ya?" balas Naira bisik-bisik pula.

"Beuh, jelas banget kali. Bisa jadi dia tahu kalau terus lo liatin begitu."

"Salsa!" Lagi-lagi Bu Dian berseru. "Coba kamu bacakan soal pertama! Kalau jawaban kamu salah, kamu bisa berdiri di depan sampai jam istirahat tiba."

"Waduh!" Cewek itu terlonjak. Naira juga bergegas menghadap depan sebelum Bu Dian menegurnya lagi.

Detak jam terus berjalan. Meski sudah berusaha fokus pada soal di lembar kerja tapi Naira tetap saja tak bisa membuang Dylan dari pikirannya. Kata ketemuan dan Mr. Squarepants terus terngiang di kepala. Naira benar-benar tak sabar dengan acara kencannya.

Sebentar Naira kembali melirik Dylan di belakang. Cepat-cepat ia berpaling sebelum ketahuan. Salsa benar. Entah sudah berapa kali hal tersebut ia lakukan seharian.

Hari ini Dylan tampak lebih ganteng daripada biasanya. Ah, apa ini cuma pikiran Naira saja? Kira-kira apa yang nanti akan Dylan bicarakan, ya? Duh, Naira sungguh penasaran.

Meski di latihan Naira cukup akrab dengan cowok itu tapi di sekolah hubungan mereka tetap hanyalah teman sekelas biasa. Dylan tak menunjukkan perubahan sikap biarpun sudah tahu Ken adalah Naira. Ia tak pernah menyinggung soal band sama sekali selama di sekolah. Dylan sungguh bisa dipercaya.

Princess In RockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang