Dengan langkah cepat, aku bergegas memasuki kantor agensi milik Kakek. Aku tidak tahu kalau akan diadakan rapat dadakan, tadi aku sedang membantu Daddy di hotel dan tiba-tiba mendapat informasi bahwa akan ada rapat di agensi.
Memang, belum sepenuhnya aku diberi tanggung jawab untuk memegang agensi dan hotel. Tapi baik Kakek maupun Daddy menginginkan agar aku melanjutkan keduanya. Sungguh membuatku pusing. Bagaimana caranya mengurus dua perusahaan besar?
Andai saja aku memiliki kembaran atau kakak, pasti aku tidak akan sepusing ini. Sayangnya aku terlahir sebagai anak tunggal. Saat ingin memiliki adik pun, aku justru..
Ah sudahlah, jangan mengingat itu lagi. Rasanya perasaan bersalah itu akan terus menghantuiku.
"Silahkan masuk, Nona," seorang pria yang berdiri di depan pintu ruang rapat membungkukkan tubuhnya setelah membukakan pintu untukku.
"Terimakasih," kataku yang langsung masuk ke dalam.
Aku dapat melihat di sini ada beberapa orang penting di agensi, bahkan juga ada artis yang bernaung di agensi ini. Aku melepas coat-ku, dan menyampirkannya di kursi kosong yang ada di samping kursi yang diduduki oleh Kakek.
"Maaf atas keterlambatan saya," ujarku seraya membungkuk.
Setelah mengucapkan permintaan maafku karena terlambat, aku langsung menduduki kursi yang ada coat-ku. Kakek langsung berdiri dan mengambil alih rapat hari ini. Kakek sedikit berbasa-basi dulu sebelumnya.
"Jadi, tujuan saya mengumpulkan kalian semua di sini adalah untuk mengumumkan sesuatu yang sangat penting menyangkut agensi kita. Sesuatu yang menyangkut kemajuan agensi kita nantinya," mulai Kakek.
Kakek menarik nafas, "Terhitung hari ini, 29 Desember, saya, Park Jae Han, akan mengundurkan diri dari jabatan saya sekarang sebagai pemilik sekaligus CEO dari agensi ini," suara terkesiap terdengar.
"Dengan penuh pertimbangan, saya mewariskan seluruh agensi ini untuk dikembangkan lebih lanjut oleh cucu tunggal saya, yaitu Asheera Zalivva Sanchez. Saya sangat mempercayai bahwa cucu saya sudah dapat meneruskan agensi ini, walaupun usianya masih muda," lanjut Kakek yang membuatku terkejut bukan main. Apa ini? Kakek mewariskan seluruh agensinya untukku? Di usiaku yang baru 23 tahun ini?
"Tetapi, Tuan, apakah Nona Sanchez akan selalu berada di Seoul? Seperti yang kita semua ketahui, Nona Sanchez sebelumnya menetap di Indonesia," kata salah satu dari sekian pria di ruangan ini. Perkataannya itu membuat orang lainnya mengangguk menyetujui, bahkan diam-diam aku juga setuju.
"Cucu saya bisa menghandle agensi ini meskipun dia sedang berada di Indonesia. Saya juga akan tetap mengawasi perkembangan agensi ini, meskipun secara tidak langsung," tandas Kakek.
"Maaf, Tuan, usia Nona Sanchez masih terlalu muda. Apa Nona Sanchez bisa mengambil keputusan besar dengan benar?" kata yang lainnya lagi.
"Saya sangat mempercayai kemampuan cucu saya. Saya juga masih membantunya nanti. Keputusan saya sudah bulat. Mulai hari ini, Asheera Zalivva Sanchez adalah pemegang agensi ini."
✳✳✳
"Kakek, aku tidak bisa memegang seluruh agensi ini. Tidak untuk sekarang," aku protes pada Kakek setelah keluar dari ruang rapat.
"Lalu kapan?" Kakek menoleh sebentar padaku, "Bulan depan kau akan kembali ke Indonesia. Setidaknya pimpinlah agensi ini secara langsung selama satu bulan ke depan, Sheera."
"Tapi, Kek.. Aku—"
"Kau bisa. Kakek saja mempercayaimu. Mengapa kau tidak percaya pada dirimu sendiri? Apa kau ingin Kakek terus mengurus agensi ini? Kakek sudah terlalu tua, Sayang. Mengertilah," Kakek menghentikan langkahnya di dekat mobil hitam metalik, "Kakek ingin menikmati masa tua Kakek bersama Nenekmu dan ibumu selama masih di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Relation of Daveera [Completed]
General FictionHubunganku dengannya bukan lagi sebuah hubungan antara kakak dengan adiknya. Bukan hanya sebuah hubungan persahabatan. Bukan juga saudara sekandung. Hubunganku dengannya yang sekarang adalah sebuah hubungan yang menentukan masa depan kami nantinya...