Chapter 19

5.8K 305 51
                                    

"Dengar-dengar, lo mau main film bareng Celine lagi, ya, Vin?" pertanyaan dari seorang presenter talk show membuatku mengalihkan perhatianku pada layar televisi yang ada di ruang kerjaku.

Saat kamera meng-close up wajah letih Kak Kevin yang berusaha ditutupi dengan bedak, aku mendadak merasa kasihan kepada Kak Kevin. Bagi orang yang sudah lama mengenal Kak Kevin, pasti akan merasa bahwa senyuman yang kini ditunjukkannya adalah kepalsuan. Tapi bagi orang yang tidak mengenal dekat kakak sepupuku itu, akan menganggap bahwa itu senyum penuh kebahagiaan.

"Gak tau juga. Gue belum ambil keputusan. Masih diskusi dulu," jawab Kak Kevin santai.

"Kenapa gak lo ambil aja? Main bareng sama Celine loh. Ini Celine Widjanarko, Vin. Salah satu aktris yang masuk ke dalam 'The Most Beautiful Artist of The Years'. Dan seperti yang lo tau, ada artis dari berbagai negara juga. Celine masuk duapuluh lima besar loh, Vin," kata presenter itu dengan gayanya yang terlalu berlebihan menurutku, "Sayang kalau lo tolak tawarannya, Vin. Siapa tau lo sama Celine bisa lanjut."

Kak Kevin terkekeh kecil, "Gue gak peduli The Most-The Most apalah itu. Terus apanya yang mau dilanjut sih? Gue udah punya tunangan. Dia yang selalu support gue. Dia yang selalu ada di samping gue dari dulu. Dia yang selalu ngertiin gue," aku dapat melihat pancaran cinta di mata Kak Kevin ketika membicarakan Kak Via.

"Sekalipun fans lo lebih dukung lo sama Celine?"

Kak Kevin mengangguk mantap, "Bukannya gue gak peduli perasaan fans gue, ya. Gue peduli, tapi yang ngejalanin hubungan ini kan gue. Gue tau mana yang terbaik buat gue. Cuma dia, bukan Celine ataupun wanita lain. Sorry kalau gue harus bilang gini. Gue cuma mau mereka ngertiin perasaan tunangan gue. Dia emang gak pernah bilang apa-apa sama gue, tapi gue tau dia sedih mereka gak ngerestuin gue sama dia," Kak Kevin tersenyum lembut, "Gue sayang fans gue. Dan gue juga sayang tunangan gue."

"Wow. Ekslusif nih, Kevin Dienz mengungkap isi hatinya," canda presenter itu, "Jadi, gimana nih, Kefs? Kasihan loh tunangannya Kevin."

Kefs adalah nama resmi fans Kak Kevin.

"Gue ngomong gini bukan minta dikasihanin, ya. Gue cuma minta tolong lebih hati-hati lagi kalau mau kasih komentar. Kira-kira nyakitin hati orang lain atau gak. Itu aja," ujar Kak Kevin.

"Terus ada yang mau lo ucapin buat tunangan lo?"

Kak Kevin menggeleng, "Gue gak tau harus ngomong apa. Tapi kalau kamu nonton ini, Sayang," panggilan sayang Kak Kevin membuat penonton di studio sana bersorak riuh, Kak Kevin menatap kamera dan aku seperti merasa berhadapan langsung dengan Kak Kevin, "Satu hal yang harus kamu tau, aku cinta kamu."

Aku tersenyum sedih. Hubungan Kak Kevin dan Kak Via masih juga belum membaik. Bisa dikatakan semakin jauh. Tentu saja Kak Via yang menghindari Kak Kevin. Aku tahu rasa kecewa yang dirasakan Kak Via, tapi aku juga bisa merasakan kesedihan Kak Kevin.

Tante Kayla juga masih bersikap tidak peduli kepada anak satu-satunya itu. Padahal Daddy sudah mencoba berbicara pada Tante Kayla. Tapi sepertinya hal itu tidak dapat meluluhkan hati adik kesayangan Daddy itu.

✳✳✳

Sore ini, aku menemani Kak Via di rumah sakit bersama dengan Kak Dave, serta Kak Valdo. Aku semakin sedih melihat tubuh Kak Via yang semakin kurus. Kasihan sekali Kak Via. Adiknya koma, dan tunangan yang seharusnya bisa menenangkan hatinya justru secara tidak langsung penyebab adiknya koma.

Dokter Fiza keluar dari ruang ICU setelah melakukan visit rutin pada Alisha. Dokter Fiza terlihat menghela nafas, "Berat untuk mengatakan ini. Tapi Alisha tidak menunjukan respon apapun selama dua minggu. Bahkan hanya untuk menggerakkan jari atau mengeluarkan airmata. Jika dalam tiga hari masih tidak ada perkembangan apapun, kami terpaksa melepaskan seluruh alat yang ada pada tubuhnya daripada membiarkan Alisha bertahan dalam kesakitan," penjelasan dari Dokter Fiza berhasil membuat Kak Via kembali menangis.

Relation of Daveera [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang