Chapter 2

12.3K 433 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus Pict Dave dan Sheera 🖕🖕🖕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus Pict Dave dan Sheera 🖕🖕🖕

Aku tetap pakai Jungkook sama Kim Sae Ron untuk cast Dave dan Sheera. Tapi kalian tetap boleh berimajinasi sesuai bayangan kalian. Aku cuma iseng masukin foto mereka😂

✳✳✳

Aku menghela nafas melihat tumpukan berkas yang perlu kukerjakan. Memang, sebagian dari berkas itu hanya membutuhkan tandatanganku saja. Tapi aku juga masih perlu memeriksanya. Jika ada kesalahan, dan aku tidak tahu, bagaimana akhirnya?

Aku memutar kursi yang kududuki hingga memperlihatkan jendela besar yang menampilkan pemandangan kota Seoul di siang hari. Salju yang turun seakan menambah keindahan pemandangan yang kulihat.

Aku menyandarkan punggungku pada sandaran kursi. Mengistirahatkan sejenak tubuh dan otakku dari pekerjaan yang banyak itu. Bukan karena aku malas, sehingga pekerjaanku menumpuk. Tetapi lebih kepada ketelitian membaca setiap berkas, sehingga menjadi lama menyelesaikannya.

"Permisi, Nona," suara Ra Eun menyadarkanku. Aku kembali membalikkan kursiku dan melihat Ra Eun yang membawa map. Perutku mendadak mulas.

"Ini berkas yang harus Nona tandatangani."

"Letakkan saja di meja," kataku sambil memijit pelipisku yang berdenyut. Sebelah tanganku memegang perutku yang sakit.

"Anda baik-baik saja, Nona?" tanya Ra Eun khawatir, "Anda terlihat pucat."

"Saya baik-baik saja. Kau bisa kembali," suruhku.

Ra Eun terlihat tidak mempercayai ucapanku. Dengan ragu, ia membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya menjauhi meja kerjaku.

Aku menggelengkan kepalaku, berusaha menetralisir rasa pusing yang mendera kepalaku dan rasa sakit pada perutku. Aku meraih gelas di meja kerjaku, lalu mendesah saat mendapati gelas itu sudah kosong. Aku melirik dispenser yang berada tidak jauh dari posisi dudukku.

Aku berdiri, berniat mengisi kembali gelasku. Baru saja berdiri, aku merasakan kepalaku seperti berputar, semuanya menjadi buram. Dengan sisa tenaga yang ada, aku menuju dispenser itu. Tapi semakin lama, pusing di kepalaku makin tidak tertahankan. Semuanya semakin buram. Dan..

Relation of Daveera [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang