"VIERO!!"
Teriakan Dave begitu mengejutkan. Nafas lelaki itu terengah seakan baru saja selesai lari marathon. Keringat membasahi seluruh tubuh Dave.
Dave menghela nafas lega menyadari bahwa dirinya berada di atas ranjang. Tidak berada di tangga dengan Viero yang bercucuran darah.
"Viero! Kamu dimana, dek?" teriak Dave.
"Dave, kamu ngapain teriak gitu?" tanya Siena.
"Ma, Viero mana?"
"Viero siapa?"
Dave mengernyit. Apa ibunya terbentur sesuatu dan mengalami lupa ingatan? Kenapa ibunya melupakan cucunya?
"Anak, Dave, Ma," jawab Dave, "Viero mana? Kenapa kita di rumah sakit? Apa Viero beneran jatuh dari tangga? Ma, jawab! Viero mana?"
"Gimana Mama mau jawab? Mama gak ngerti kamu ngomong apa," Siena menggaruk kepalanya, "Mama gak kenal Viero. Kita di rumah sakit karena Sheera jatuh di kamar mandi."
"Sheera? Ma, Mama jangan bercanda deh! Sheera udah pergi hampir tiga tahun yang lalu!"
"Tiga tahun yang lalu Sheera di Korea, Dave. Pergi kemana sih maksud kamu?"
"Sheera pergi ninggalin kita semua, Ma. Sheera pergi ninggalin Dave sama Viero, Ma," lirih Dave, "Oh iya, mana Viero, Ma?"
"Viero, Viero, Viero. Itu siapa sih, Dave? Mama beneran gak kenal Viero," Siena mulai frustasi menghadapi putranya yang mendadak aneh setelah bangun.
"Anak Dave sama Sheera, Ma. Dimana dia? Viero gak ninggalin Dave kan, Ma?"
"Oh, anak kamu di inkubator, Dave. Kan anak kamu lahirnya prematur," jelas Siena, "Sejak kapan nama anak kamu Viero? Kamu sama Sheera kan belum namain dia."
Dave bingung dengan segala ucapan ibunya. Kenapa Viero di inkubator? Anaknya itu kan sudah hampir tiga tahun.
"Ma, kenapa Viero di inkubator? Viero kan sebentar lagi tiga tahun."
Siena mengerjap, "Astaga, Dave. Anak kamu itu baru lahir kemarin. Masa udah tiga tahun aja. Anak kamu sama siapa itu?" Siena melotot garang pada Dave.
"Anak Dave sama Sheera, Ma."
"Mama punya anak kok gini banget sih," Siena berdecak, "Kamu sama Sheera nikah aja belum ada setahun. Sheera juga baru lahiran kemarin."
"Kemarin?"
"Iya, Davee.. Kemarin kan Sheera dioperasi karena jatuh di kamar mandi."
"Jatuh? Di kamar mandi?"
Siena mengangguk, "Iya. Habis belanja di online shop sama Mama, Sheera jatuh di kamar mandi karena kepleset. Terus anak kamu sama Sheera harus lahir lebih cepat. Waktu Sheera selesai dioperasi, kamu malah pingsan."
"Kayaknya kamu pingsan sekalian tidur deh. Masa pingsan sampai seharian."
"Pingsan?" gumam Dave.
Jangan bilang semua yang ia alami tadi hanya bunga tidurnya saja. Kehilangan Sheera, merawat dan membesarkan putranya sebagai single parents, lalu kejadian putranya jatuh di tangga.
Melegakan jika itu semua hanya mimpi. Tapi...,
"Gimana keadaan Sheera?" tanya Dave ketika akhirnya sudah dapat mengingat dengan baik.
"Syukurlah kamu kasih Mama pertanyaan yang normal," Siena menghela nafas lega, "Kata dokter, Sheera baik-baik aja. Tapi sampai sekarang juga belum sadar."
"Ma, tapi kemarin dokter Riko bilang jantung Sheera berhenti berdetak."
"Iya, itu dokter Riko belum selesai jelasinnya. Kamu udah pingsan duluan," kata Siena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relation of Daveera [Completed]
قصص عامةHubunganku dengannya bukan lagi sebuah hubungan antara kakak dengan adiknya. Bukan hanya sebuah hubungan persahabatan. Bukan juga saudara sekandung. Hubunganku dengannya yang sekarang adalah sebuah hubungan yang menentukan masa depan kami nantinya...