“Selamatkan bayinya, Dok,” kata Dave terdengar tegas meski ada sedikit getaran.
Semua orang langsung menatap Dave tidak percaya. Mereka pikir Dave akan memilih Sheera dibandingkan anaknya. Ternyata mereka salah.
“Dave, Mommy mohon pilih Sheera,” suara Ashley terdengar begitu memohon kepada menantunya yang terlihat berantakan.
Dave terdiam. Tidak menanggapi permohonan mertuanya. Dave ingin sekali mengikuti permintaan sang ibu mertua. Tapi Dave yakin, Sheera akan sangat marah dan kecewa jika ia melakukan itu. Dave masih ingat, sebelum terlelap dalam pelukannya saat itu, Sheera sempat berkata,
“Pokoknya Kakak harus pilih anak kita, ya. Kalau Kakak lebih pilih Sheera daripada anak kita, Sheera gak mau kenal sama Kakak lagi. Sheera bakal pergi dari Kakak sampai Kakak gak bisa ketemu Sheera lagi. Kakak harus ingat itu. Oke?”
Katakan saja Dave payah karena takut pada ancaman Sheera. Tapi Dave yakin jika ucapan Sheera itu bukan sekedar ancaman. Dave sangat kenal watak Sheera. Sheera akan benar-benar melakukan hal itu jika Dave tidak menurutinya.
“Dave, tolong,” lirih Ashley pilu.
Dave memejamkan matanya sejenak, “Dave juga mau mereka berdua selamat, Mom. Tapi Sheera minta Dave lebih pilih bayinya.”
Tangisan Ashley semakin kencang mendengar ucapan Dave. Akankah ia kembali kehilangan anaknya? Apakah ia tidak pantas hidup bahagia bersama anaknya? Kenapa anaknya selalu terenggut?
Bukan hanya Ashley saja yang menangis. Hampir semua orang yang berada di sana menangis. Termasuk sahabat Dave dan Sheera yang sudah berkumpul. Bahkan Nico dan Ken saja sampai tersedu-sedu melebihi kekasih mereka. Mau bagaimanapun kelakuan Sheera, tapi tetap saja mereka menyayangi wanita itu.
Ken bahkan membatin, “Ra, kamu ngidam suruh aku masak lagi deh gak apa-apa. Aku juga gak masalah kalau harus beliin ranjang bayi mahal yang kamu mau itu. Tapi kamu harus stay sama kita.”
Sedangkan di dalam hatinya, Nico juga berkata, “Ra, kamu mending minta aku makan masakan Ken deh. Aku lebih rela makan masakan Ken daripada lihat kamu kayak gini. Aku gak rela kalau harus kehilangan kamu. Kuat, ya, Ra? Demi kita semua, demi orangtua kamu dan Dave, demi Dave, dan juga demi anak kalian.”
Tidak bisa dibayangkan jika Sheera meninggalkan mereka semua. Pasti rasa kehilangan yang teramat besar mereka rasakan. Saat mereka berkumpul, mereka tidak bisa lagi menyaksikan kemanjaan wanita keturunan Korea itu. Hanya Asheera-lah yang wanita paling manja di antara yang lainnya.
Mereka hanya bisa berharap keajaiban dari sang maha kuasa. Mereka hanya bisa berdoa agar masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama Sheera dan anaknya.
“Baiklah. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan keduanya. Tapi semua kembali lagi pada Tuhan. Kita sebagai hamba-Nya hanya bisa berdoa dan meminta pertolongan,” sang dokter juga merasa iba melihat kesedihan keluarga pasiennya, “Wali pasien dimohon untuk ikut perawat, menandatangani surat keputusan sekaligus mengurus administrasi. Kami akan melakukan operasi sesegera mungkin.”
Dave mencoba menahan airmatanya agar tidak semakin mengalir deras. Dadanya sakit. Apakah ia benar-benar harus mengorbankan istrinya? Apakah tadi pagi terakhir kalinya melihat wajah tersenyum sang istri? Apakah tadi pagi terakhir kalinya Dave mendengar rengekan manja Sheera? Kecupan hangat dari istrinya, bibir yang mencebik karena sedang merajuk padanya, omelan lucu dari istrinya, simpulan dasi yang dibuat Sheera, apakah tadi pagi terakhir kalinya ia bisa merasakan semua itu?
Melihat kerapuhan sahabatnya, Valdo merangkul Dave. Saat ini tandatangan Dave sangat dibutuhkan agar tim medis bisa segera melakukan tindakan. Jika semakin lama, bisa saja mereka akan kehilangan keduanya. Maka dari itu, Valdo menuntun Dave mengikuti perawat yang ditugaskan dokter Riko tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relation of Daveera [Completed]
General FictionHubunganku dengannya bukan lagi sebuah hubungan antara kakak dengan adiknya. Bukan hanya sebuah hubungan persahabatan. Bukan juga saudara sekandung. Hubunganku dengannya yang sekarang adalah sebuah hubungan yang menentukan masa depan kami nantinya...