1

1.7K 140 5
                                    

'Wake up~ wake up~ wake up~ it's a new day~~'

Suara itu adalah alarm yang setiap pagi membangunkan gadis itu. Matanya masih terpejam tapi tangannya meraba-raba, mencari letak handphone yang terletak di nakas. Setelah berhasil meraih benda itu, ia segera mematikan alarmnya.

"Ck, monster day ternyata gak Cuma berlaku buat anak sekolahan. Bahkan gue kayanya lengket banget sama ini kasur," Rose menggerutu sambil mengumpulkan nyawanya yang masih terbang entah kemana.

Gadis berambut hitam panjang itu segera bergegas mandi sebelum hari semakin siang dan jalanan kota Seoul semakin ramai.

***

'I'm so stupid, I'm so stupid, I'm so stupid in love~

I'm so stupid, I'm so stupid, I'm so stupid in love~

How could you be so... How could you be so~'

Di belahan dunia lain, seorang lelaki bermata sipit juga sedang mengumpulkan nyawanya sembari mencari dimana letak handphone berisik yang mengganggu tidurnya pagi ini. Kepalanya sendiri masih terasa pening karena perasaan hangover akibat alkohol yang terlalu banyak ia konsumsi di after party sebuah acara fashion tadi malam. Setelah menemukan benda menyebalkan tersebut dibawah bantal, Daniel mematikannya dan kembali tidur.

"Bodo amat lah sama hari senin, emang gue anak sekolah mau upacara apa mesti bangun pagi-pagi."

***

08.30

Rose sudah mondar-mandir di dalam sebuah studio sejak pukul delapan tadi. Bagaimana tidak, sepuluh menit lagi artis yang akan menjadi model pemotretan hari ini akan selesai didandani tetapi si fotografer belum juga datang menampakkan batang hidungnya.

"Kemana sih itu fotografer sialan? Udah siang begini belom juga nongol. Dikira kantor neneknya apa ya? Bentar lagi kelar didandanin ini artisnya. Kalo gue diomelin gimana dah?"

"Udah sih santai aja Rose, bentar lagi juga nongol. Kebanyakan minum kayanya tuh bocah. Semalem after party nya fashion show dua hari lalu hacep banget soalnya. Yah itung-itung bonus liputan lah," ujar Daehwi yang tidak tahu dari mana asalnya datang.

"Gue gak masalah sih dia mau minum sampe hangover parah sekalipun ya, tapi ini tuh udah jam berapa, Wi? Inget-inget kerjaan lah. Inget juga dia kerja gak sendirian. Ini yang diomelin gue duluan pasti..."

"Berisik lo, masih pagi juga." Daniel tiba-tiba datang sambil menenteng tas kameranya di bahu kanan dan segelas kopi di tangan kiri.

Dia segera berjalan menyiapkan peralatannya dan set untuk pemotretan hari itu. Ya, mereka berdua adalah karyawan di salah satu majalah fashion terkenal di Korea, Idol Mode Magazine. Rose adalah senior stylist untuk para modelnya dan Daniel adalah fotografer. 6 bulan belakangan mereka sering dipekerjakan bersama untuk rubrik 'What my role model wear?' dalam majalah tersebut.

"Lo tuh ya udah tau hari ini ada pemotretan pagi malah dateng telat! Gak liat udah jam berapa?" Rose menghampirinya yang sedang mengecek kamera, lalu menjewer telinga Daniel gemas.

"Aw..aw..sakit woy! Bar-bar amat sih lo masih pagi. Lagian, chill dong, kan gue juga gak telat-telat amat." Daniel meringis sambil mengusap telinganya setelah Rose melepas jewerannya.

"Masih pagi udah pacaran aja lo berdua, model dah siap tuh. Gue panggil sekarang apa?" tanya Daehwi selaku make-up artist yang bertanggung jawab merias wajah model hari ini.

"Tau nih masih pagi udah KDRT aja si sayang, ntar cantiknya ilang looh," goda Daniel dengan senyum jahilnya lalu mentoel dagu Rose.

"Sayang-sayang jidat lo! Udah kerja sana! Wi, artisnya bisa dipanggil sekarang." Rose melenggang ke arah Daehwi yang sedang memanggil sang model.

Dia mengecek kembali pakaian model itu kemudian, keluar dari set. Rose berdiri tidak jauh dari sana, kalau-kalau si model membutuhkan sesuatu dia bisa dengan sigap membantunya. Model hari ini adalah aktris sekaligus model yang cukup terkenal karena baru saja kandas hubungannya dengan lawan mainnya di sebuah drama, Lee Sung Kyung.

Sambil menatap sang model yang, well, memang cantik, Rose sesekali memperhatikan kepiawaian Daniel yang mengarahkan sang model kemudian memotretnya. Lelaki yang lebih tua setahun darinya itu sering sekali membuatnya naik pitam karena jengkel. Bagaimana tidak, lihat saja kelakuannya tadi pagi yang suka seenaknya terlambat. Belum lagi hal-hal menyebalkan lainnya yang sering dilakukan pria itu. Dia sempat heran mengapa lelaki menyebalkan yang sebelumnya hanya 'anak magang tiga bulan' ini bisa diangkat menjadi partnernya kalau saja dia tidak melihat hasil jepretan Daniel. Anak itu cukup berbakat walaupun sering seenaknya sendiri. Yah dimaklumi lah ya, namanya juga anak muda.

"Heh ngelamun aja, keluar ntar mata lo ngeliatin Daniel mulu!" Daehwi menepuk bahu gadis itu.

"Lo tuh lama-lama kaya setan ya datengnya tiba-tiba mulu!" Rose menatap sebal ke arah lelaki itu sambil mengusap dadanya, berharap dapat mengurangi keterkejutannya. Ya padahal nggak ngaruh juga sih.

"Lagian ngeliatinnya sampe segitunya banget sih. Naksir lo akhirnya sama doi? Hahaha..."

Wajah Rose sedikit bersemu ketika Daehwi menembaknya dengan pertanyaan tersebut.

"Ngarang lo, gue cuma ngeliatin kerjaan dia doang bener gak. Kalo nggak ntar mau gue lapor, udah sering seenaknya kerja gak bener lagi. Mana tahu ntar dia jadi dipindah apa dipecat gitu kan? Lumayan tuh Dongho bisa dipindah kesini kan. Macho-macho gemes gitu." Jawab Rose setengah ngarang untuk menutupi perasaannya, setengah lagi bener. Dongho, fotografer dari rubrik sebelah juga ganteng pake banget soalnya.

"Bener ya bilang gitu? Nggak nyesel partner gemay kesayangan lu godain model?" Daehwi terkikik geli ketika melihat Rose langsung menoleh ke arah Daniel yang terlihat sedang flirting dengan sang model.

'Cih sekali player tetep aja player...'

TBC

Halo!

Ini tulisan pertama sih ya jadi maaf kalo ga bagus haha. Niatnya cuma sayang akun wattpad dipake buat baca doang, pengen coba nulis juga hahaha. Happy reading~

Flirty PhotographerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang