22

460 76 1
                                    

Two weeks later

Dua minggu sudah sejak Daniel mengundurkan diri dari Idol Mode. Cowok itu sekarang bekerja sebagai fotografer lepas dan lebih memiliki banyak waktu senggang. Yah walaupun uang yang didapat nggak sebanyak waktu kerja di majalah, seenggaknya dia bisa lebih bebas dan memiliki banyak waktu dengan Rose tanpa harus sembunyi-sembunyi lagi. Pagi kadang dia mengantar Rose pergi bekerja dan menjemput cewek itu ketika waktunya pulang kerja. Mereka jadinya sering makan malam bareng karena cowok itu selalu menjemput Rose.

Untuk Rose juga, seminggu pertama menjadi minggu yang berat untuknya. Beberapa pegawai yang pro Daniel banyak yang meliriknya dengan tatapan nggak suka setelah masalah mereka menyebar ke seluruh kantor. Hanya Daehwi dan teman-teman terdekatnya yang mengerti. Mereka terus menyemangati Rose agar nggak kemakan sama omongan orang-orang tersebut. Miris banget nggak sih, sudah di kantor nggak ada pacar yang kerja bareng lagi, sekarang malah jadi bahan omongan orang di kantor.

Sebenarnya dia juga menyesali keputusan cowok itu yang memilih menyelamatkan karirnya di kantor tersebut. Bisa saja mereka berdua keluar bareng atau Rose yang mundur. Umur karir Daniel belom bisa dibilang lama di Idol Mode tapi sudah harus berhenti dan nggak banget lagi alasannya berhenti. Demi Rose. Semakin dipikir, cewek itu semakin merasa bersalah sekaligus berterima kasih dengan pacarnya.

Satu hal yang nggak dia habis pikir, orang iseng mana yang bisa-bisa ngirimin foto itu ke alamat kantor dan melaporkan mereka berdua. Sungkyung? Kayaknya nggak bakal kejadian deh, secara cewek itu cuma flirting ke Daniel. Masa iya balas dendam karena dilabrak? Nggak masuk akal!

Sebenernya ada satu nama lagi yang terlintas di pikiran Rose, tapi dia nggak yakin dan nggak mau asal tuduh karena nggak mungkin juga orang itu ngelakuin hal senekat ini sama dia.

"Woy ngelamun aja! Hape lo bunyi tuh!" Lisa tahu-tahu nongol di belakangnya.

Rose melihat ke arah ponselnya yang bergetar-getar di atas meja. Di layar tertera nama Daniel yang sedang menghubunginya.

"Halo?"

"Hey! Udah makan siang belom?" Cowok itu bertanya.

"Bentar lagi mau ke bawah sama Daehwi, Lisa, dkk. Kenapa?"

"Nggak, aku cuma mau tanya kamu selesai jam berapa hari ini? Soalnya sore nanti aku ada urusan."

"Sekitar jam tujuh sih tapi kalo kamu nggak bisa jemput aku naik taksi aja nggak apa." Nggak apa tapi cewek itu memasang ekspresi merengut.

"Eh jangan, kan mobil kamu di aku. Nanti aku kabarin ya kalo urusan aku udah selesai. Aku juga pengen makan bareng kamu di apartemen. Since it's Friday night, aku pengen nonton film bareng. Aku juga udah masak tadi."

"Oh ya? Masak apa? Aku yang pilih filmnya ya ya ya?" Sekarang cewek itu terdengar excited banget.

"Udah liat aja nanti. Iya boleh, nanti aku kabarin lagi, ya?" Cowok itu terkekeh di seberang sana.

"Okay!! Aku makan dulu ya?"

"Love you!"

"Too!" Rose langsung memutus sambungan telponnya.

"Hmm yang punya pacar romantis amat dah ampe lupa gue di sini. Ayo buruan turun makan sebelom lauk pada abis diserbu anak divisi keuangan yang kelaperan abis bikin laporan!" Cewek itu menarik Rose dari kursinya ke kantin.

***

19.00

Cukup lama tadi Rose duduk di lobby kantor sebelum Daniel datang menjemputnya. Cowok itu bilang dia ada urusan mendadak tadi sore yang nggak bisa ditinggal. Untungnya Daniel bisa sampai sebelum hujan lebat mengguyur kota Seoul malam itu. Yah karena nggak jauh juga, mereka bisa sampai cepat di apartemen cowok itu.

Flirty PhotographerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang