06.30, Stasiun Kereta Api
Iya stasiun kereta api. Over budget, remember? Sepagi ini para kru dari Idol Mode sudah berkumpul di hall. Muka-muka bantal masih terpampang di wajah mereka. Mino dan Daniel saja masih nguap-nguap sambil menyipitkan mata mereka. Gemes deh ehe.
Berbeda dengan Rose, dia tidak bisa tidur dari semalam. Setelah selesai packing pun dia tetap tidak bisa memejamkan mata. Lingkar hitam di bawah matanya lumayan terlihat hari ini, jadi dia memilih menyembunyikannya di balik kacamata hitam.
Dia memikirkan cukup banyak kemungkinan yang terjadi setelah ini. Sejak perpisahan SMA, dia sendiri nggak pernah bertemu lagi dengan Junhoe. Yah pertemuan berapa malam lalu di depan pintu rumah rasanya nggak bisa dibilang sebuah pertemuan. Sampai saat ini dia juga belum kepikiran akan menghadapi Junhoe seperti apa.
"Jangan stres gitu lah mukanya, yang." Daniel tahu-tahu menyandarkan kepalanya di bahu Rose. Wajahnya masih ngantuk.
"Apa sih lo sayang-sayang?!" Rose menggedikkan bahunya, menyingkirkan kepala Daniel.
"Berisik lo berdua! Lagian ini pihak YG Ent-nya mana sih? Masa kita kepagian?" Daehwi mulai ngomel karena tidak biasa juga bangun kelewat pagi.
Panjang umur, baru diomingin, tiga buah van memasuki pelataran lobby stasiun. Satu per satu kru mereka turun dan para idol pun mulai keluar, tak terkecuali Junhoe. Para fans mereka yang sedari tadi menunggu di sana mulai memadati area van tersebut. Mereka mulai mengambil foto dan menyodorkan beberapa hadiah yang mereka bawa.
'Gila, salut gue sama penggemar yang seniat gini' Rose menatap ngeri.
Saat jarak mereka semakin dekat, Junhoe akhirnya bisa melihat Rose dari jarak dekat. Iya, dia sudah tahu kalau Rose bekerja di Idol Mode dan akan pemotretan bersamanya hari ini. Sama seperti Rose, dia tidak bisa tidur semalaman. Bedanya, dia menyiapkan hati dan perasaannya yang kelewat senang akan bertemu dengan cewek itu.
Tapi matanya tidak hanya menangkap pemandangan Rose. Disamping cewek itu, ada sosok familiar yang lagi gelendotan dengan bantal leher warna pink dilehernya. 'Ewh, really? Pink?' Junhoe menaikkan sebelah alisnya. Cowok semalam juga ikut, pikirnya.
Rose menahan napas saat Junhoe sudah berdiri di hadapannya, menatap langsung pada matanya. Untung ada kacamata hitam, jadi raut muka Rose tidak terlalu memperlihatkan kegugupannya.
"Long time no see, lil Rose." Junhoe berkata sambil menyodorkan tangannya.
Daniel yang sejak tadi gelendotan manja (ingatkan Rose untuk menampol cowok ini nanti), membuka mata dan menyambut uluran tangan Junhoe.
"Long time no see juga, stalker. Gue cowok barunya!" tangan Daniel yang satunya dengan posesif merangkul bahu cewek itu kemudian memeluknya posesif.
***
Rose duduk bersebelahan dengan Daniel. Diseberangnya ada Daehwi dan Mino, sedangkan kru yang lain ada di deret kursi sebelah mereka. Canggung memang duduk sebelahan dengan Daniel begini, apalagi kepala cowok itu sedang bersandar di bahunya karena sedang tertidur. Modus banget emang.
Sedangkan beberapa baris di kursi deret sebelah mereka, mata Junhoe tak henti-hentinya mengawasi cewek itu. Masih tidak percaya kalau cowok yang lagi senderan ke Rose itu ternyata pacar barunya. Sekantor lagi! Junhoe membatin sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flirty Photographer
Fiksi Penggemar"Jadi, apakah jatuh cinta sama rekan kerja yang notabene fotografer yang ganjen bakal jadi kesalahan kedua terbodoh gue?" - Roseanne Park "Ngomel mulu sih lo, stylist bawel!" - Kang Daniel