27

389 69 9
                                    

"Hmm~ hmm~ hmm~ I'm feelin so energetic~"

Cewek itu bersenandung riang sambil menyusun barang-barangnya. Rose memasukkan beberapa potong baju, alat mandi, alat make-up, dan keperluan lainnya. Tidak lupa dia memasukkan suatu barang yang sudah dipersiapkannya sejak jauh-jauh hari.

Iya, besok hari ulang tahun Daniel. Cewek itu berencana untuk pergi ke Busan untuk merayakan ulang tahun pacarnya tersebut. Tentu saja Daniel nggak tahu, kan ceritanya mau surprise ini. Hanya Rose dan eommo-nim yang tahu kalau mereka akan memberi kejutan pada cowok itu.

Setelah mematut dirinya untuk terakhir kali didepan cermin, cewek itu berpamitan pada anak-anaknya.

"Rooney-ah, Peter-ah, Mom berangkat dulu ya? Nanti Daehwi imo yang bakal kasih makan kalian selama mom nggak ada. Jangan berantem ya?" Rose mengelus-elus kedua kucing tersebut, kemudian mencium mereka sebelum benar-benar pergi.

"Let's get started!"

***

09.30 pm

Rose sudah berada didalam gerbong keretanya dan duduk manis disana. Tidak sampai satu jam lagi dia akan sampai di Busan. Memang sengaja cewek itu berangkat malam hari agar Daniel tidak curiga dan agar dia bisa memberi kejutan tepat tengah malam nanti. Dia benar-benar udah nggak sabar ingin bertemu dengan cowok itu.

Dipikir saja, sudah hampir dua bulan lebih dia tidak bertemu dengan cowok itu. Sempat beberapa kali mereka janjian ingin bertemu, tapi selalu saja gagal. Entah karena Rose yang ada pekerjaan atau Daniel yang benar-benar nggak bisa izin dari kantornya. Maklum aja, kerja di perusahaan begini nggak sebebas waktu kerja di majalah. Dan sekarang Rose benar-benar kangen berat dengan cowok itu.

Sepanjang jalan di stasiun sampai kereta, yang diingat semua kenangan-kenangan sama Daniel aja. Iya yang waktu kerja bareng Junhoe juga. Tapi makasih banget ke work trip mereka waktu itu, akhirnya mereka bisa jadian hehe.

'Lima belas menit lagi kereta akan berhenti di stasiun Busan. Harap persiapkan barang-barang anda agar tidak ada yang tertinggal. Terima kasih.'

"Duh akhirnya sampe juga. Daniel, I'm coming!"

***

Rose dengan tertatih membawa barang bawaannya dari halte bus menuju rumah Daniel. Dia nggak menggunakan taksi karena pertama jarak stasiun ke rumah jauh jadi ongkosnya mahal dan kedua karena takut kedengeran Daniel kalau-kalau dia belom tidur. Jadilah cewek itu berjalan tengah malam seperti ini.

Dia berhenti sejenak kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku mantelnya. Setelah menekan beberapa nomor, dia mendekatkan benda itu ke telinganya.

"Halo?" sahut orang di seberang sana.

"Halo, eommo-nim! Rose sebentar lagi sampe rumah, ini lagi jalan dari halte."

"Loh kok nggak bilang? Kan bisa eommonim jemput!" suara ibunya Daniel terdengar berbisik karena nggak mau membangunkan anaknya.

"Nggak apa-apa eommo-nim, kalo keluar nanti Daniel curiga lagi. Sebentar lagi Rose sampai, eommo-nim pastiin aja Daniel udah tidur terus pintunya jangan dikunci."

Setelah mendapat persetujuan dari ibu Daniel, cewek itu berjalan lagi sambil membawa tasnya. Sepuluh menit berjalan, dia sampai pada rumah cowok itu. Nggak ada yang berubah sejak terakhir kali dia kesini.

Rose membuka pintu pagar pelan-pelan dan masuk. Begitu juga dengan pintu depan rumah tersebut. Kalo ada orang pasti cewek itu sudah dikira maling. Maling hatinya Daniel ehe.

Flirty PhotographerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang