38

328 46 3
                                    

Rose duduk cukup lama ngeliatin pesan yang dikirim Daniel ke DM Instagram nya tadi. Udah terlanjur di baca tapi cewek itu belom ada ancang-ancang mau bales. Bingung sebenernya mau ngetik apa. Bales 'Hai' juga kesannya kayak nggak niat, tapi mau bales niat juga takut Danielnya ke ge-er an atau kepedean kalo Rose udah nggak apa-apa. Ada kali sekitar 20 menit cewek itu cuma ngeliatin pesannya sambil gigit jari, mikir mau bales apa.

"Apa gue telpon sekalian ya mumpung ada kesempatan ngasih tau temuan gue sama Junhoe kemaren?" cewek itu ngomong pada dirinya sendiri.

Setelah berapa kali menghela napas panjang dan menetralkan suara detak jantungnya, akhirnya dia bertekad untuk menelpon Daniel. Jarinya mencari kontak Daniel di phone book WhatsApp nya. Sebenernya percuma sih dia mentralkan detak jantung tadi, sekarang udah gelar orkes dangdut pantura lagi itu jantung.

"Halo?" suara berat di sebrang sana makin bikin suara jantungnya stereo.

"Ha-halo?"

'Anjir ngapain pake gagap si gue ngomongnya. Ketawan banget grogi!' cewek itu merutuki dirinya dalam hati.

5 menit setelah saling sahut-sahutan 'halo' itu, mereka hening sambil sama-sama mikir mau ngomong apa lagi.

"Mmm... ganggu nggak?" tanya cewek itu akhirnya.

'Ya enggak lah! Gila diganggu sama lo mah gue rela, Se!' gantian suara hati Daniel yang kegirangan.

"Nggak sih, gue lagi santai. Ada apa?" sahut cowok itu di seberang sana.

"Soal foto... pure gue nggak sengaja, Niel. Sorry kalo anak-anak pada rusuh ya?"

'Oh foto doang...' cowok itu tersenyum kecut mendengar hatinya mendesah kecewa sambil mengingat 'gue' yang digunakan Rose barusan. Udah nggak 'aku-kamu' lagi pemirsah. Ada suara 'kretek' barusan di hati Daniel.

"Santai, udah biasa sih."

Jawaban datar Daniel barusan bikin cewek itu bingung mau ngomong apa lagi.

'Ya abis minta maap ngomongin poto tanya kabar lah, Se!' suara hatinya mengingatkan.

'Ngapain nanya-nanya? Nanti dia kesenengan ngira lo kangen, udah langsung ke maksud dan tujuan aja mau ngomong apa. Jangan bertele-tele.' yang ini suara akal Rose.

'Emang lo nggak kangen, Se? Tanya aja sih mana tau dese kangen juga kan?'

'Jangan didengerin, Se. Nanti dia nggak kangen malah lo yang disangka belom move on!'

'BERISIK DEH KALIAN BERDUA!'

"Sebenernya ada yang mau gue omongin sih, Niel. Tapi susah kalo lewat telpon, bisa ketemu nggak?" tanya cewek itu akhirnya.

"Soal apa?" tanya cowok itu balik.

'Plis, plis bilang lo kangen atau mau ngajak balikan atau apa,' cowok itu berharap.

'Jangan ge-er dulu, ntar kecewa lagi tau rasa,' yak ada bunyi 'kretek' lagi barusan.

"Soal skandal kemaren. Mulai dari foto kita sampe ke kantor dan... gue sama Junhoe."

"..."

"Uh...k-kalo lo nggak bersedia ngomongin ini langsung, nggak apa-apa kok. Nanti gue bisa e-mail cerita lengkapnya sama foto orang yang diduga sebagai biang keroknya siapa." cewek itu sebenernya takut-takut menanyakan hal ini. Inget kan terakhir kali Daniel ngamuk?

(kalo nggak inget bisa dibaca ulang chapter 31-33, biar viewers nya nambah. Sekalian bantu ngevote kalian :") #authorbutuhmorevote 😂)

Flirty PhotographerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang