안녕(?)

383 45 3
                                    

Busan, few months later

Suasana rumah Daniel di Busan yang biasanya tenang hari ini lagi jadi rusuh serusuhnya. Mulai dari jam 5 tadi pagi semua orang sudah bangun dan siap-siap buat ke bandara. Iya hari ini Daniel sama Rose mau berangkat honey moon.

"AAA ADAW ADAAAW!!"

Ibunya Daniel yang tadi lagi di ruang tengah langsung menghampiri anaknya yang teriak-teriak di dapur.

Ibunya Daniel yang tadi lagi di ruang tengah langsung menghampiri anaknya yang teriak-teriak di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, Dan?"

"Ini nih bocah! Aduh tolong dong eomma pantat Daniel bisa abis kalo gini!" cowok itu masih berusaha melepaskan bocah yang menggigit pantatnya sedangkan ibunya cuma ketawa-ketawa aja.

"Hak hau hohokha Hian hau hihut!" (Nggak mau pokoknya Sian mau ikut!)

"Ikut ngapain sih?!" cowok itu akhirnya berhasil melepas gigitan Sian di pantatnya.

Bocah itu langsung menghampiri ibunya Daniel yang lagi menggendong cucunya.

"Halmeoni, Sian mau ikut ke Hawaii pokoknya!" anak itu menarik-narik bagian bawah baju neneknya. Dengan sebelah tangannya, wanita tua itu mengusap rambut anak kecil yang sedang merengek padanya.

"Samchon sama imo kan pergi buat kerja. Sian sama halmeoni aja ya di rumah? Dedek bayinya juga tinggal nih, nanti sedih dedeknya kalo nggak ada Sian hyung."

Anak kecil itu tetap merengut sambil memeluk kaki neneknya sedangkan Daniel menyelesaikan masakan dan bekal yang akan dibawanya bersama Rose nanti.

"Loh loh kok Sian cemberut?" tanya Rose, tiba-tiba masuk ke dapur. Ya nggak tiba-tiba juga sih, tadi waktu Daniel teriak cewek itu masih mengecek barang bawaan mereka, jadilah baru sekarang dia baru bisa turun.

"Ngambek mau ikut," jawab ibunya Daniel.

"Terus kamu kenapa teriak-teriak? Si adek bangun nanti." cewek itu mengusap pelan pipi bayi yang masih tertidur di gendongan neneknya.

"Pantat aku digigit Sian tadi. Masih kecil kok gigi udah banyak, mana tajem lagi!" cowok itu menghampiri istri dan ibunya lalu mecubit pipi Sian sekilas.

"Aduduh sakit, samchon!" bocah itu mengomel.

Rose balas mencubit pinggang cowok itu pelan lalu berjongkok menghadap Sian.

"Sian, imo sama samchon perginya kan mau kerja, masa nggak boleh? Nanti yang beli jajan buat Sian siapa kalo imo sama samchon nggak kerja?" cewek itu membujuk Sian halus.

"Appa bilang mau jemput Sian, mana? Sian mau ikut aja!" anak itu mulai rewel lagi.

"Kan appa Sian juga kerja buat beli jajan sama mainan Sian. Tadi appa bilang hari ini kerjaannya udah selesai jadi besok bisa jemput Sian." tangan Rose mengusap-usap rambut anak lelaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flirty PhotographerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang