12

526 98 7
                                    

06.00

Pagi ini Rose bangun dengan rasa malas yang kelewatan. Dia beneran nggak bisa tidur semalem gara-gara kepikiran Daniel mulu. Yah sebenernya nggak salah dia juga sih, lagian dia 'cuma' penasaran. Cowok itu tahu cerita tentang dia dan Junhoe, bahkan membantunya selama ini. Nggak salah kan kalau dia ingin tahu juga soal cowok itu? Selain cowok iseng yang doyan flirty kemana-mana, dia nggak tahu apa-apa soal Daniel. Baru tahu dia tinggal sama ibunya aja semalem. Merasa nggak enak, gitu aja.

Saat dia turun ke bawah untuk mengambil minum di dapur, dilihatnya cowok itu masih tertidur di sofa. Selimutnya sendiri sudah berantakan kemana-kemana karena Daniel nggak bisa tidur kalem. Beberapa kali juga Rose mendengar dia mengigau dan menggertakkan giginya. Rose ingin ketawa saja waktu liat cowok itu senyum-senyum sambil tidur.

 Rose ingin ketawa saja waktu liat cowok itu senyum-senyum sambil tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Muka lo kaya orang bego." Rose bergumam sambil membenarkan posisi selimut cowok yang lagi tidur itu.

"Loh, nak Rose udah bangun?" Ibu Daniel tiba-tiba datang dari arah pintu depan.

"Udah eommonim." Rose gelagapan karena tertangkap basah lagi benerin selimut Daniel. Padahal biasa aja.

Dia melihat Ibunya Daniel datang dengan kantong belanjaan di tangannya. Langsung saja Rose menghampirinya dan membantunya membawa barang tersebut ke dapur. Dia cukup peka sih membantu eommonim nya Daniel untuk masak di dapur. Masa udah numpang tinggal semalem, bantu masak aja nggak mau? Iya, by the way, walaupun kerja Rose tetap bisa masak kok. Secara dia juga tinggal sendiri di Seoul, nggak mungkin mau beli terus kan? Mending duit gaji dipakai beli gincu kali daripada pesen fast food. Sudah nggak sehat, boros lagi!

"Di Seoul tinggal sama siapa, Se?" Ibu Daniel tiba-tiba buka suara ketika lagi motongin sayuran.

"Sendiri eommonim, eomma sama appa tinggal di Australia soalnya. Sejak SMA Rose di Seoul tinggal di asrama, jadi waktu udah kuliah sama kerja udah biasa tinggal sendiri." Rose menyerahkan daging yang sudah dicuci dan dipotongnya ke eommonim.

"Sudah punya pacar?"

"Ehe belum eommonim, belum kepikiran mau pacaran. Rose lagi ngejar karir sama kalau bisa mau kuliah lagi di Australia, mau deket sama eomma sama appa aja hehehe."

"Padahal eomma seneng loh kalo Rose di sini aja atau sama Daniel. Jarang-jarang ada perempuan kerja tapi mandiri seperti kamu. Nggak biasa-biasanya juga Daniel pulang bawa perempuan ke rumah. Memang dari luar anak itu keliatannya nakal, iseng, apalagi suka godain orang. Tapi kalau sudah sayang sama orang, eomma suka nggak tega, hopeless romantic banget."

"Apaan nih ngomongin Niel pagi-pagi?" Cowok itu datang ke dapur kemudian memeluk ibunya. Muka ngantuknya itu loh gemay banget.

"Nggak kok, siapa yang ngomongin kamu? Bau sih, mandi sana!" Disuruh mandi tapi malah ngusel-ngusel kaya bayi di eommonim.

Flirty PhotographerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang