Ting Tong! Ting Tong!
Rose jengkel sekali mendengar bunyi itu berulang-ulang berbunyi di rumahnya. Kepalanya pusing karena baru tidur jam dua pagi tadi. Dia tidak bisa tidur semalaman karena kepikiran Daniel yang mau berangkat hari ini. Alhasil daripada kepikiran mulu, Rose lebih memilih mencari distraksi dengan menyelesaikan pekerjaannya. Hitung-hitung kalau besoknya galau sesiangan bisa tidur juga.
Baru tiga jam yang lalu rasanya dia memejamkan mata dan sekarang ada orang iseng yang membunyikan bel rumahnya pukul lima pagi begini. Dengan perasaan kesal Rose melempar selimutnya dan mengikat rambutnya asal sambil menuju ke pintu depan. Matanya masih sulit terbuka karena mengantuk.
"Awas aja kalo orang iseng, gue tumbuk ampe alus!"
Ting Tong! Ting Tong! Ayu Ting Tong!
Nggak ding. Hehe.
"Iya sabar sebentar!"
Setengah berlari dia menghapiri pintu dan membukanya. Mulutnya sudah mau memaki orang yang membunyikan bel tadi, tetapi terkejut karena orang tersebut tiba-tiba memeluknya.
"Morning sunshine!" Daniel berbisik di telinga Rose.
"Ck! Ngapain sih pagi buta kesini? Kamu kurang kerjaan apa gimana?" Rose mendorong tubuh cowok itu dan menatapnya sebal.
"Gapapa, Se. Niatnya mau bikin surprise sebelom berangkat. Kamu baru tidur ya?" Tangan cowok itu terulur mengusap-usap rambut Rose. Dia hanya merengut dan mengangguk sambil mengucek-ucek matanya.
"Bentar, aku cuci muka dulu. Kamu tunggu di ruang tengah aja." Cewek itu menghilang ke kamar mandi.
Lima belas menit menghilang, Rose kembali dengan wajah yang lebih mendingan dari yang tadi. Muka bantalnya sudah terlihat lebih segar dan rambutnya juga sudah tergerai rapih seperti biasa. Cewek itu mengambil tempat di sofa, di samping Daniel yang sedang asyik menonton TV sambil memakan sandwich isi tuna yang membuat perut Rose ikut keroncongan.
"Niel, suapin?" Cewek itu membuka mulutnya lebar membuat Daniel tertawa.
"Kayak kudanil tau nggak, Se hahaha" Dia menyodorkan makanan di tangannya yang langsung dilahap Rose. Cowok itu kemudian menyodorkan segelas besar americano yang dibelinya tadi pada Rose, yang langsung di sruput oleh cewek itu. Pake sedotan kok, nggak kayak mamang-mamang dituang ke piring dulu. Ehe.
"Emang kamu kesini jam segini cuma mau nganterin sarapan doang?"
"Nggak, aku mau ngajak kamu jalan sih sebelum berangkat. Tiketnya aku tuker jadi yang sore biar bisa puas-puasin jalan sama kamu dulu. Kamu lagi pengen ke mana hari ini? Aku turutin."
"Bentar aku search dulu mau ke mana." Tangan Rose dengan cekatan meraih ponselnya dan segera mencari tempat tujuan mereka nanti. Bibirnya masih bermain di sedotan americano nya.
Daniel meraih ponselnya lalu membuka aplikasi kamera yang ada di sana. "Se, coba noleh sini deh!" Cowok itu memerintah.
Ckrek!
KAMU SEDANG MEMBACA
Flirty Photographer
Fanfiction"Jadi, apakah jatuh cinta sama rekan kerja yang notabene fotografer yang ganjen bakal jadi kesalahan kedua terbodoh gue?" - Roseanne Park "Ngomel mulu sih lo, stylist bawel!" - Kang Daniel