"Ali bangun!!!!"
Teriakan itu selalu terdengar ketika pukul 6 pagi, Dia Aliazka. Siswa kelas 2 SMP itu memiliki kesukaan Hari libur. Dia cinta sekali dengan kegiatan tidur tapi ada yang lebih dia cintai yaitu musik."Ali kalau kamu nggak mau bangun bunda nggak tau lagi kalau telat"
Kali ini berhasil membuat anak berwajah Arab menggeliat dari tidurnya dengan paksa."Iya bun" ucapnya pelan lalu pergi ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah.
Hanya butuh 15 menit Ali sudah siap dengan baju SMP dan segenap tata style yang ia gunakan saat sekolah. Maklum laki laki biasanya tidak akan seribet perempuan.
Setelah menghabiskan sarapan ia pun bergegas mengambil sepeda gunung nya untuk sekolah. Bahkan sepeda ini yang setia menemani nya dari SD dia bertekad tidak akan membeli motor dari uang ayahnya.
Walaupun ada motor dirumah tapi Ali selalu masih menggunakan sepeda ini , maklum dia masih SMP tidak mungkin seberani itu pakai motor tapi entah kenapa sepeda ini kadang membuat Ali bangga sendiri bagaimana tidak? Ia sudah bisa membeli sendiri sepeda ini dari hasil uang kemenangan kontes musik saat SD."Ali berangkat bun"
"Hati hati kamu"
Ia mengayuh sepedanya dengan penuh semangat. Bukan semangat ke sekolah tapi dia tidak ingin saja reputasi ketenarannya ternoda karna dia terlambat sekolah.Sampai disekolah Ali langsung memakirkan sepedanya dan melangkah menuju kelas. Aku bukan tipikal yang tak suka bergaul hanya saja hari ini dia ingin langsung ke kelas saja biasanya saja melipir dulu ke kantin sekolah. Dalam perjalanan menuju kelas pun banyak sekali cewek maupun cowok menyapanya dengan ramah, siapa yang tak kenal Ali? Siswa berprestasi dan pintar bermusik itu saja sudah membuatnya tenar bukan?
Setelah sampai dikelas dan duduk di bangkunya dia mengeluarkan buku pelajaran untuk dibaca nya sekilas, dia memang rajin walaupun kadang suka malas juga. Walaupun siswa berprestasi dia juga anak biasa yang kadang malas melanda.
"Eh ini kosong nggak?" Dia terhenyak ketika seorang cewek menanyakan bangku disebelah nya. Dia memang duduk sendiri , entahlah mungkin ketenarannya membuat banyak orang minder duduk didekatnya.
"Kosong"
Jawabnya singkat saat melihat sekilas cewek itu , namun pandangan nya terhenti karena tiba tiba dia yang terpaku melihat kesederhanaan cewek ini.
Gaya tomboy , baju berantakkan , rambut yang dikuncir rapi seakan bisa membuat Ali langsung melongo. Entah apa yang dia punya sampai membuat sosok Ali ini terpaku."Gue Prilly"
Ali tersenyum. "Siapa sih yang nggak kenal elo. Gue ada tv dirumah. Prilly Latuconsina kan?"
"Bagus deh kalau loe tau" Katanya lalu lurus menatap kearah depan.
"Tapi kok loe nggak sesuai yang di tv ya?" Tanya Ali karna merasa aneh dengan penampilan prilly yang berbeda di layar kaca dan dunia nyata.
"Beda gimana?"
"Iyaa beda. Loe di TV kayak cewek banget pas sekolah berantakkan banget gini. Hahahaha"
Prilly pun ikut tertawa mendengar penuturan itu.----------------------------------------------------
Jadi ceritanya kemarin abis baca buku punya kak Ditto sama kak ayu. Lucu gitu gemesss! Jadi aku kayak terinspirasi gitu buat bikin tapi versi Aliando sama prilly.Mungkin bakal ada sedikit kesamaan dan perbedaan. Sekali lagi disini niat aku bukan menjiplak aku hanya terinspirasi oleh cerita mereka.
Semoga suka💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah
أدب الهواةGue gak ngerti lagi bisa suka pada pandangan pertama. tapi gue yakin aja dia bakal buat gue - Aliazka Terinspirasi dari novel "Teman Tapi Menikah" by Ditto dan Ayudia. Jangan salah paham jika bilang menjiplak saya hanya terinspirasi mungkin ada yan...