"Elo dijemput supir kan?"
Kini Ali dan prilly berada di sebuah warung dekat dengan sekolahnya. Warung Maluku namanya, makanannya biasa saja bukan khas Maluku yang membuat diberi nama seperti itu karna pemiliknya dari Maluku.
Ali dan prilly duduk berhadapan dengan Prilly yang meminum coklat dingin dan Ali seperti biasa dia akan makan nasi uduk dengan lahapnya."Iya. Gue lagi ada syuting habis ini"
Sebagai tanggapan Ali hanya mengangguk dan kembali memakan nasi uduknya."Btw Li, gimana elo sama si Gabriel?"
Ali hanya melirik Prilly sekilas lalu melanjutkan makannya."Ih jawab gak" Prilly yang merasa terabaikan mengguncang tangan Ali yang asik melahap nasi uduk. Secara otomatis semua makanan yang hampir masuk kedalam mulutnya tercecer di meja.
Ali pun meletakkan sendok dan garpunya lalu melihat kearah Prilly dengan tajam, yang Prilly lakukan hanya nyengir saja.
"Elo kapan sih bisa bikin gue makan tenang?"
"Abisnya elo gak jawab"
"Iya ijinin nasi itu masuk ke mulut gue terus gue kunyah lalu gue telen baru gue jawab"
"Ya kelamaan lah"
Ali pun kini meminum segelas air putih dingin sambil menatap Prilly gemas. Lihat saja, kini Prilly yang marah padahal seharusnya Ali yang marah pada prilly."Dih elo yang marah sih"
"BODO"
Prilly malah memainkan ponselnya tanpa memperhatikan Ali."Kayaknya gue mulai bosen sama dia"
"Apa?"
"Iya"
Prilly yang tadi terjengkal karna perkataan Ali langsung kembali duduk sambil geleng-geleng kepala."Iya gimana lagi, udah bosen ini"
"Elo jangan gitu loe. Ntar kenak karma sukurin loe"
"Doain gue?"
"Iya nggak sih. Kan gue kasih tau elo, setidaknya elo yang serius dikit jadi cowok"
"Alah. Serius serius malah bikin murus"
"Terus sampai kapan loe kayak gini cobak?"
"Sampai gue menemukan sesosok wanita yang bakal jadi istri gue"
"Siapa yang mau sama elo kalau elo kayak gini kang halu"
Prilly melempar tissue kotor bekasnya ke muka Ali sambil tersenyum merekah."Sirik aja loe"
Saat Ali kembali memakan nasi uduknya, tiba tiba telfon gengam prilly bergetar menandakan adanya panggilan.Prilly langsung mengangkat nya dan Ali hanya meliriknya karna terlalu asik dengan nasi uduknya yang belum habis.
Iya pak.
Oh udah?
Oke saya kedepan pak.Entah apa yang dibicarakan Prilly dan seseorang ditelfon itu, dari jawaban Prilly saja Ali sudah menganguk sendiri karna paham siapa yang menelpon Prilly tadi.
"Ali sopir gue udah sampek. Duluan ya"
Ali hanya mengangkat jari jempol nya karena mulutnya yang penuh dengan nasi uduk."Bayarin minum gue sekalian"
Ali mendelik, dan melihat Prilly yang melambaikan tangan sudah keluar dari warung itu."Sialan. Seharusnya dia yang bayarin gue. Ck. Selebriti Kurang tinggi dasar. Untung gue sayang"
Ali mengumpat sendiri lalu kembali melanjutkan makan yang sempat bolak balik tertunda karena Prilly.Padahal jika wanita itu didekatnya dia selalu kesusahan ada saja yang dia kerjakan hanya demi membuat Prilly senang. Tapi entahlah Ali suka sekali direpotkan Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah
Fiksi PenggemarGue gak ngerti lagi bisa suka pada pandangan pertama. tapi gue yakin aja dia bakal buat gue - Aliazka Terinspirasi dari novel "Teman Tapi Menikah" by Ditto dan Ayudia. Jangan salah paham jika bilang menjiplak saya hanya terinspirasi mungkin ada yan...