"Kenapa?"
Aku bertanya hal yang tadi kusimpan karna amukan tiba tiba Prilly. Prilly yang tadi hanya menutup matanya menikmati hembusan angin di danau ini langsung membuka mata."Apanya?"
"Tadi, yang abis dari rumah mana itu. Lupa"
"Ohh"
Prilly hanya menyaut seadanya, lalu menggoes lagi bebek bebekan yang mereka naiki.
"Hanya masalah kecil. Gue, dimundurkan secara paksa dari sinetron"
Jawabnya letih."Karena?"
Aku makin kepo saja jika seperti ini."Ada yang lebih baik kalik"
Katanya sambil mengangkat bahu pasrah."Jahat gitu"
"Entertainment emang gitu, kalau ada yang lebih baik dan bisa lebih mendompleng nama. Kenapa harus mempertahankan yang lama?"
Aku mengangguk mendengar nya dan menjalankan bebek bebek an yang tadinya berhenti."Kenapa bertahan?"
"Gue suka dunia ini"
"Walaupun nggak dihargai?"
"Jangan bahas ahh, capek gue"
Akhirnya aku diam seribu bahasa sambil melihat Prilly yang terus memakan kembang gulanya. Dia itu terlalu baik menurut ku.
Terlalu baik karna mau saja disakiti dengan sesuatu yang bersembunyi dibalik kata suka. Semacam aku suka dunia ini , aku nyaman dengan dunia ini , aku bahagia dengan ini. Walaupun sebenarnya disudut manapun terlihat dia sama sekali tidak dihargai.Selama hampir 3 jam berputar mengelilingi taman ini. Dari baik bebek sampai naik perosotan semua sudah kami coba. Terlihat prilly kelelahan dan tertidur di dalam mobil. Satu fakta yang kalian harus tau. Walaupun Prilly cantik , mungil dan baik hati. Dia tetap manusia yang kalau tidur ngorok.
Lihat saja dia bahkan tidak tau malu mengeluarkan air ludahnya dari mulut yang menganga. Aku tau dia tidur tapi tidak bisakah sedikit cantik seperti parasnya?
Dengan kasar aku mengambil tissue mobil lalu mengelap 'ilernya' sambil menyetir. Walaupun aku sayang tapi aku jijik juga jika seperti itu."Bangun woyyyy, udah sampe rumah loe nih"
Aku memang mengantar Prilly sampai rumah. Mana tega aku membiarkan Prilly mengantarku pulang dan dia pulang sendiri. Karna memang ini mobil milik Prilly. Untuk aku pulang? Ah aku ini kan laki laki.Prilly masih juga belum bergerak. Aku curiga jangan jangan dia mati suri?
Jangan Prilly! Gue belum bisa jujur sama perasaan gue ini!!!!!"Masih ngorok berarti belom mati" Kataku seakan menjawab benakku yang daritadi berbicara.
"Lama!!" Hingga kuputuskan untuk turun dan mengendong Prilly untuk masuk kerumahnya.
Rumah Prilly tidak terlalu besar. Hanya berlantai satu. Ada garasi. Bahkan rumahnya tidak luas seperti rumah artis yang memiliki kelebihan tanah didepan. Dia hanya memiliki garasi yang muat satu dua mobil dan sebuah taman kecil memanjang.Aku mengendong Prilly dengan kesusahan. Bukan dia berat bukan! Dia ini spesies ulat bulu. Walaupun bantet tapi kecil.
Tapi yang membuat aku susah adalah barang bawaan nya. Aku malah kalau bolak balik untuk mengambil karna pasti akan ribet.
Aku menekan bell rumah Prilly, semenit kemudian pandangan ku bertemu dengan adik laki laki prilly."Bang Ali, kak Prilly kenapa?"
"Tidur"
"Kok bisa?"
"Eh raja. Bisa nggak ya kalau ceritanya nanti aja. Gue masuk dulu terus buang kakak loe berserta sampah sampahnya ini?"
Kataku sambil memasang wajah yang kubuat sabar. Karna ini Prilly sudah hampir lepas dari gendongan ku."Oh iya, langsung ke kamar aja bang yukk"
Aku mengikuti jalan adik Prilly itu. Walaupun aku bersahabat dengan Prilly dari SMP tapi ini pertama kali aku melihat kamarnya.
Prilly tidak pernah mengijinkan aku masuk selalu beralasan kamarnya berantakkan.
Tapi selain itu aku kan juga laki laki bisa digerebek kalau masuk kamar cewek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah
FanficGue gak ngerti lagi bisa suka pada pandangan pertama. tapi gue yakin aja dia bakal buat gue - Aliazka Terinspirasi dari novel "Teman Tapi Menikah" by Ditto dan Ayudia. Jangan salah paham jika bilang menjiplak saya hanya terinspirasi mungkin ada yan...