Part 23

1.7K 138 0
                                    

1 Tahun lamanya Ali udah ninggalin aku di kota kecil kita ini, setiap harinya aku sibuk dengan kegiatan shooting yang jujur semakin kesini semakin padat, bukan tanpa alasan aku hanya tidak mau berdiam diri dirumah dan selalu bergelut dengan belajar,
Saat ini aku juga kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, karna jam shooting dan kuliah membuat aku memilih swasta karna supaya bisa terbagi dengan baik, di kampus aku memiliki banyak teman terlebih lagi aku seorang artis, namun tidak sedikit juga temanku yang seprofesi denganku, namun hanya menjadi figuran.

Beberapa hari lagi merupakan ulang tahunku, berulang kali aku menelfon Ali berharap dia pulang dan menemaniku seharian saat ulang tahun namun tak kunjung diangkat, kudengar dia sedang sibuk dengan band barunya dikampus dia juga bercerita jika dia terkenal disana karna tampan. Tentu aku sudah menduga, selain cerdas dia memang good looking jadi tidak ada alasan untuk tidak percaya, lagian aku sudah berteman selama 6 tahun lebih aku sudah hafal apapun yang dia alami selama itu.

Pagi ini aku tetap mencoba menelfon Ali walaupun belum di angkat dari beberapa hari yang lalu, make up artist sedang merias wajahku dengan kesusahan karna berulang kali aku menaruh handphone ditelingaku

"Awas aja kalo ketemu abis loe sama gue" Gerutuku sambil terus mencoba menelfon nomer Ali lagi dan lagi,

"Kenapa loe?" Tanya managerku sambil membawakan kopi pagiku, aku memang tidak bisa tanpa kopi akhir akhir ini

"Nggak papa, gue habis ini ada acara apa?"

"Ada meeting doang kok, loe cukup dateng aja seperti biasa" Aku menganguk namun fokusku kini bukan lagi di Handphone biarkan saja, mungkin dia beneran sibuk

Team sudah memanggil untuk waktunya aku take salah satu scene, beginilah kegiatan selama 1 tahun ini. Aku benar benar tidak memiliki kekasih sama sekali rasanya malas saja berurusan dengan mereka, hanya menyakiti hati saja. Lebih baik sendiri dan konsen terhadap apa yang aku lakukan sekarang itu lebih baik
Setelah mengambil beberapa adegan, pukul 3 sore tepat aku sudah mengakhiri syutingku, beberapa make up yang aku pakai sudah mulai dihapus oleh MUA. Ini sangat melegakan.

Disepanjang perjalanan menuju tempat meeting aku tidak hentinya menelpon Ali namun tetap saja dia tidak mengangkatnya. Terhitung sudah puluhan kali aku mencoba mencari kabarnya, menyebalkan.

"Hallo Prilly, cantik sekali" Sapa para klien ku setelah aku sampai di salah satu restoran ternama dikota. Aku hanya menganguk tersenyum sambil membalas uluran tangan mereka satu persatu. Seperti biasa ketika meeting aku tidak mau banyak berbicara, karna sejujurnya aku malas untuk berdebat jadi biarkan manager dan beberapa team ku yang menghandle.
Aku masih terus mengetikkan sesuatu di jemariku, apalagi kalau bukan untuk meminta balasan dari Ali. Bahkan satu pesan pun belum ada yang terbaca.

"Jadi begini, project ini akan dikerjakan dikota bandung. Karna disana sepertinya lebih tenang dan ada tempat indah yang cocok untuk project ini"
Mataku langsung membulat sempurna ketika perkataan salah satu klien ku menarik perhatian.

"Dimana?" Jawabku cepat membuat beberapa terkejut dan ada yang langsung tertawa.

"Dikota Bandung, jadi kita—"

"Setuju, Nya ambil aja job nya" Kataku memotong perkataan mereka dan segera menyuruh Nyanya managerku mengambil pekerjaan itu untukku.

"Tapi pril, kamu kan nggak suka kerja diluar kota" Bisiknya kepadaku, aku memang sempat menolak beberapa tawaran jika itu berada diluar kota maupun negeri. Bukan nya aku tidak mau maju hanya saja aku malas untuk ribet membawa ini itu keluar kota. Membayangkan saja sudah lelah.

"Gue juga butuh refreshing" Balasku pelan kepada Nyanya.

"Hm, kira kira kapan kita mulai project nya?"

Teman Tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang