Ujian benar benar sudah didepan mata, hubunganku dengan Erina sudah membaik beberapa minggu yang lalu, Prilly? Jangan ditanya dia tentu saja sudah resmi jadian dengan pacarnya Ryan.
Hubunganku dengan Prilly mulai ada jarak, dia lebih memprioritaskan bertemu dengan pacarnya dibanding denganku. Tidak, aku tidak menyalahkan Prilly atau siapapun. Dia memang lebih sibuk dariku yang hanya pengisi cafe baru tenar, aku tidak ada apa apanya.
Hanya saja kadang aku rindu teriakan bising dirumah ku saat membangunkan ku, rengekan nya , jeritannya , rempongnya. Semua yang ada di dirinya sudah tidak pernah terlihat didepanku.
Dia pernah berusaha menemaniku untuk perfrom disalah satu stasiun TV biasa, yang kebetulan memang aku diundang. Tapi aku malah semakin merasa jauh disana dengan nya, dia selalu menelpon pacarnya itu.Kini aku menyadari, kenapa laki laki dan perempuan tidak bisa dikatakan sebagai sahabat. Arti sahabat itu saling ada dimana kalian membutuhkan dia, bukan hanya susah tapi juga senang, tempat untuk berbagi apapun yang kalian rasakan. Jika seperti ini? Ini tidak bisa dikatakan sahabat, ini hanya pertemanan masa kecil.
Ujian nasional kulakukan dengan lancar, tentu saja tidak ada yang merengek meminta ku untuk menemani syuting. Erina kini menjadi berbeda, dia lebih mandiri dan dewasa dia selalu bisa mengerti apa yang tidak dan ingin aku lakukan. Dia tidak pernah mengganggu ketika aku sedang sendiri.
Intinya aku sangat menyukai sikap Erina yang sudah berubah menjadi dewasa ini.Sore ini seperti biasa aku akan bekerja di cafe untuk menambah tabungan membeli mobil, aku masih berambisi dengan prinsip itu meskipun Prilly sudah jarang bersamaku. Aku sedih, namun aku akan membuktikan bahwa aku tidak tergantung olehnya lagi sekarang.
"Li, ikut SNMPTN ya?" Bunda membuyarkan lamunan ku yang sedang mengikat sepatu di sofa, tempat yang dulu juga sering digunakan aku dengan Prilly bermain.
"Iya bun," Jawabku pelan, lalu mengecheck beberapa hal yang kubawa didalam ransel berukuran sedang.
"Kapan itu?" Tanya bunda lagi,
"Nggak tau bunda, belom ada kabar. Nanti juga kalo ada Ali kabarin bunda. Ali berangkat dulu ya" Aku mencium tangan bunda dan bersiap untuk mencari uang demi cita cita yang kuimpikan.
Tidak apa, jika sekarang Prilly dengan orang lain. Toh aku juga tidak pantas menjadi pacarnya, bisa kalian bayangkan bagaimana tidak gentle nya aku selalu dibayari oleh Prilly lalu dia kusebut pacar? Siapa pacarmu itu pilihanmu, tapi siapa jodohmu itu sudah mutlak pilihan Tuhan bukan?Aku menyusuri senja yang mulai menutupi jalanan yang mulai ramai para pekerja pulang saat itu. Ramai sekali, untungnya aku mempunyai motor Vespa buntut ini yang bisa meleok dimanapun terdapat celah. Sampai didepan cafe kulihat banyak pengunjung yang sudah memenuhi cafe, untuk sekedar ngopi , bertemu seseorang atau bahkan menyomot Wi-fi.
Dering telfonku membuat aku menghentikan langkah menuju panggung dan duduk dipinggirannya karna memang belum saatnya. Nama seseorang yang aku rindukan tertera disana saat ini tanpa pikir panjang aku langsung mengangkatnya."Kenapa Pi?" Kataku setelah kuangkat telfon nya.
"Hey! Gue mau nonton elo nanti, lagi dicafe ka?" dia berkata dengan semangat dari sebrang sana.
"Iya ini dicafe"
"Oke, tunggu gue nanti. Semangat Aliku!!!"
Teriaknya lalu menutup telfon sepihak, padahal aku ingin bertanya dia kesini dengan siapa. Tapi sudahlah nanti juga ketemu kenapa jadi mellow?Tak terasa aku sudah memainkam 2 buah lagu tapi batang hidung milik Prilly, mungkin dia hanya ingin membuat aku semangat saja.
Hingga lagu ke 4 diputar pun dia masih tidak menghampiriku, putus sudah harapanku. Biarkan saja, mungkin dia ada show tiba tiba kan?
Waktunya aku istirahat dan turun dari panggung, tepukan punggung seseorang dari belakang ku membuat aku dengan cepat menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah
FanfictionGue gak ngerti lagi bisa suka pada pandangan pertama. tapi gue yakin aja dia bakal buat gue - Aliazka Terinspirasi dari novel "Teman Tapi Menikah" by Ditto dan Ayudia. Jangan salah paham jika bilang menjiplak saya hanya terinspirasi mungkin ada yan...