Part 12

2.6K 204 1
                                    

Ali Pov
Sudah beberapa minggu ini aku menjalani hubungan baik dengan Jodie. Dia baik , ramah , lucu , Imut dan pintar bernyanyi. Mungkin hanya satu itu yang selaras dengan aku. Lainnya?
Oh aku jelaskan. Dia itu orang nya suka alay, apa apain dikasih tau sama public bikin aku gak nyaman. Iyalah, aku bukan tipikal cowok yang suka mengumbar sesuatu.
Seperti saat ini aku duduk dengan cewek yang tengah ribet main music*lly dan aku harus ada didalam video itu. Batinku seakan berteriak 'lu ngapain bego? Malu gue deket sama ulet bulu kecepit gini'
Batin dan diriku tak selaras buktinya aku masih setia duduk disini menemani dia.

"Jodie kamu ngapain sih?"
Sebenernya ini menjijikan untuk menggunakan aku kamu tapi kembali lagi aku selalu kalah telak jika bersama cewek.

"Main, biar kayak anak kelas sebelah. Kita nggak boleh kalah"
Katanya masih asik. Dia tidak sadar apa kalau kakak kelas pada ngeliatin dia geli?

"Duh, main game aja lebih seru. Sini hp kamu aku kasih lihat game bagus"
Aku merebut handphone Jodie yang daritadi bernasip naas di jungkir balik oleh dia.

"Apaan sih kamu tuh!"

"Ciyeeee.. Romantis amatt cihhh"
Teriak Prilly yang tidak kuduga menghampiriku dan Jodie di Taman sekolah.
Melihat mukanya pasti aku akan di ejek seumur hidup karna berhasil deket sama anakan ulet bulu ini. Dia tersenyum penuh arti sambil duduk di bangku sebelah Jodie lebih tepatnya.

"Kasihan tuh si Ali , sampek merah gitu mukanya. Kepanasan kali"
Kata Prilly sambil melihat ku dan Jodie bermesraan ralat maksutku Jodie yang bergelayut manja dilengan tangan ku.
Aku mendelikkan mataku memberi tanda pada Prilly untuk tidak mengatakan hal yang bikin ribet.
Dia tertawa puas lalu menjulurkan lidahnya ke arahku ketika melihat Jodie yang menatap kearahku khawatir. Jodie memang berlebihan.

"Kamu kenapa? Kalau panas daritadi kita pergi dari sini"
Dia menutupi kepalaku dengan telapak tangannya. Aku tersenyum paksa lalu mengalihkan pandanganku kearah Prilly.
Dia tertawa mengejek sambil memegangi perutnya. Tentu tanpa Jodie tau. Dia memang Artis multitalenta.

"Nggak kok biasa aja. Aku kan cowok, biasa main futsal. Kamu kali yang kepanasan. Mending kamu masuk ke kelas"
Kataku manis berniat until mengusir Jodie.

"Lah terus kamu?"

"Aku... Akuu mau ke anak2 dulu mau nanyain soal latihan futsal. Kamu masuk duluan aja, nanti habis kesana aku langsung ke kelas kok"
Kataku dusta sambil melihat kearah Prilly yang nampak tau apa mauku. Aku hanya memastikan supaya dia tidak aneh aneh lagi.

"Oh.. yaudah deh. Nanti pulang anterin aku gak?"

"Hmmm.. nanti aku ke kelas kamu. Kalau dalam 20 menit aku gak dateng kamu pulang duluan aja. Takutnya aku ada perlu"
Lelah. Aku selalu saja jadi ojek, motorku ini Vespa akan banyak makan bensi kau tau! Orang dia aja gak mau langsung pulang. Mau satu kota dia puterin dulu.

"Oke deh.. duluan yaaa..Prilly kamu nggak ke kelas?"
Tanya nya pada Prilly dan aku mengedipkan satu mataku kode kalau aku ingin berbicara dengan dia.

"Hmm.. iya ini juga mau. Gue kan satu arah kelas nya sama Ali. Duluan aja"
Jodie menganguk lalu melambaikan tangan nya kearahku dan Prilly. Setelah dirasa Jodie jauh baru terdengar tawa keras dari Prilly tentunya sambil memukul pundakku kencang dan berulang kali.

"Sakit bego!"
Kataku sambil berusaha menyingkirkan tangan Prilly.

"Sumpah loe lucu banget. Gue gak nyangka cewek se sangar dia bisa se najis itu kalo deket cowok.. duh sakit perut guee.. astaga Ali"
Jodie memang sangar dia tak jauh beda dengan Prilly yang tomboi tapi entahlah kenapa sikapnya tak se asik saat aku bersama Prilly.

Teman Tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang