Aku dan Ali sudah menghabiskan waktu bersama selama seharian ini, setelah berbicara dengan Dimas aku sedikit lega dan bisa melanjutkan hidupku seperti yang aku inginkan. Aku hanya berharap bahwa Dimas akan mendapatkan jodoh yang lebih baik dariku, dan dia juga bisa berbahagia sama denganku. Bukankah begitu?
Ali baru saja meninggalkan pekarangan rumahku, sebenarnya Ali bersikeras untuk bertemu dengan orang tuaku perkara meminta restu untuk menjadikan aku istrinya, namun karena bagiku terlalu cepat aku belum berbicara dengan orang tua tentang batalnya pernikahanku dengan Dimas namun tiba tiba Ali sudah meminta untuk menikahiku. Bukankah akan terlihat sangat tidak etis? Mama juga akan mengira bahwa aku selingkuh dengan sahabatku sendiri padahal keputusanku memang sangat mendadak.
Memasuki rumah kulihat keluargaku sedang asik berkumpul di ruang keluarga dengan televisi yang menyala. Raja juga sedang asik dengan video game yang ada di gadget nya. Aku tersenyum sekilas ketika mama menyadari aku yang baru saja membuka pintu."Prilly pulanggg" Aku mencium pipi mamaku sambil duduk disebelahnya dan memeluknya, jika aku sedang bahagia aku akan memiliki kebiasaan seperti ini memang.
"Kamu kenapa sih? Senyum senyum nggak jelas" Celetuk mama sambil mengelus tanganku yang berada diperutny karena sedang memeluk mama. Aku berfikir sejenak, apakah aku harus mengatakan sekarang? Bagaimana jika nanti Mami Dimas lebih dulu menelpon mama dan dia tahu dari orang lain? Mama akan marah bukan?
"Ma, Pa prilly mau bilang sesuatu yang penting sama kalian" Mama dan Papaku yang tadi asik melihat televisi langsung melihat kearahku. Aku membenarkan dudukku dan menyibakkan rambutku sedikit untuk mengurangi rasa gugup. Sebenarnya aku takut Papa marah, bagaimana tidak aku sudah melakukan lamaran namun setengah jalan aku membatalkannya bukankah seharusnya dia marah sekali padaku?
"Hmm.. Sebelumnya Prilly minta maaf kalau Prilly mempermalukan mama sama papa. Tapi, ini sudah keputusan Prilly, Prilly nggak mau nanti nya malah jadi berantakkan. Hmmm... Prilly... Batal menikah dengan Dimas"
Jelasku sambil sedikit menutup mata takut papaku sedang kalut langsung memukulku mungkin? Walaupun aku yakin itu tidak terjadi, papaku terlalu sayang dengan anak anaknya dia tidak pernah memperlakukan aku dan adikku dengan kasar meskipun sedang marah dan kecewa berat denganku. Kuharap kali ini dia juga seperti itu."Kenapa?" Tanya Papaku dengan wajah yang penuh tanda tanya. "Kamu suka sama orang lain?"
Lanjutnya membuat aku sedikit bungkam, tidak Ali memutuskan untuk mengatakan nya sendiri pada Mama dan papa jadi tugasku hanya diam dan mengatakan yang perlu saja."Aku hanya tidak yakin sama Dimas. Aku barus sadar kalau perasaanku ke Dimas cuman karena balas budi, dia terlalu baik padaku. Membuat aku tidak bisa membedakan mencintai dan merasa berutang budi"
Papa menghelas nafas sedikit panjang, sepertinya dia kecewa. Mama berusaha menenangkan dengan mengelus tangan Papaku. Mama tidak akan terkejut karena sebelumnya sudah menebak jika aku tidak yakin dengan Dimas."Maafin Prilly pa, Prilly bikin malu papa"
Aku menunduk merasa bersalah, Raja yang daritadi diam mematung karena terkejut mencoba tidak ikut campur dan pura pura asik dengan video game nya. Aku tau dia diam diam mendengarkan pembicaraanku, hanya merasa terlalu kecil saja untuk ikut campur dalam urusan ini."Kenapa minta maaf?" Sahut papaku membuat aku yang tadinya menunduk langsung menatap wajah papaku dengan terkejut. Dia tersenyum lalu berpindah tempat duduk diantara aku dan mamaku. Iya, Papa benar benar menyingkirkan aku untuk membuat space dengan mama.
"Selama Papa hidup setelah kamu lahir, Papa tidak perduli harus menanggung apapun resiko dan sebesar apapun. Selama anak Papa menjadi anak baik dan bahagia selamanya Papa akan menjadi orang tua yang tidak malu dan percaya diri didepan umum" Paparnya sambil mengelus rambutku sayang, aku tersenyum melihat ketulusan hati Papa yang terlalu mencintaiku dan keluargaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah
FanfictionGue gak ngerti lagi bisa suka pada pandangan pertama. tapi gue yakin aja dia bakal buat gue - Aliazka Terinspirasi dari novel "Teman Tapi Menikah" by Ditto dan Ayudia. Jangan salah paham jika bilang menjiplak saya hanya terinspirasi mungkin ada yan...