Jin : chagiya, kau sudah makan?
Y/n : belum hehe
Jin : kenapa belum makan?
Y/n : aku malas keluar, malas masak juga. Tidak ada apa-apa di dapur
Jin : kau bisa sakit nanti. Ayo makan
Y/n : besok pagi saja ya~
Jin : sekarang
Y/n : hm
Jin : aku mau liat
09.00 p.m
ReadY/n meletakkan ponselnya di sampingnya. Ia malas sekali jika Jin sudah menyuruhnya makan. Jin pasti akan bawel sekali.
Y/n beranjak mengambil tugas-tugasnya menghiraukan ponselnya yang kini bergetar karena pesan masuk.
Jin : chagiya
Hei
Y/n
Makan atau aku ke apartemenmu
Y/n
Oke09.10 p.m
-
Ting! Tong!
Y/n tengah sibuk menulis saat ia mendengar bel apartemennya berbunyi.
Ting! tong!
Y/n bangun dari duduknya dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang malam-malam begini.
"Nug-- Jin?"
Jin menerobos masuk membuat y/n mengerutkan alisnya bingung.
"Ada apa Jin?"
"Kau tidak lihat pesanku?"
"Pesan?"
Y/n mengambil ponselnya di dalam kamar dan kembali duduk di sofa di samping Jin.
"Oh?"
"Sudah lihat? Aku datang untuk melihatmu makan"
"Ya~ kan sudah ku bilang di apartemenku tidak ada apa-apa. Kau mau menyuruhku keluar malam-malam?!"
Jin tersenyum dan meraih kotak bekal yang ia bawa dari rumahnya.
Iya. Sebelum kesini Jin memasak dulu untuk kekasih tercintanya ini.
"Aku bawakan kau masakanku."
"Ya Tuhan, Jin! Kau tidak perlu repot-repot begini" Y/n menghela nafas.
"Aku tidak merasa repot y/n. Ayo makan"
Jin mencoba menyumpit makanannya dan menyuapkannya ke mulut y/n, tapi y/n hanya bergeming.
Jin ikut menghela nafas dan meletakkan kembali kotak bekalnya serta sumpit tadi ke atas meja. Ia meraih tangan y/n dan menatapnya lembut.
"Y/n dengar. Aku sama sekali tidak merasa di repotkan olehmu. Aku justru akan khawatir jika kau tidak menjaga pola makanmu. Orang tuamu jauh. Kau ini mahasiswa, dan pasti sibuk sekali sampai bisa lupa mengatur makanmu. Makanya aku ada disini, menjagamu dan merawatmu adalah tugasku sebagai kekasih."
Y/n menatap mata Jin dalam. Mata yang dari dulu selalu menatapnya hangat dengan ketulusan disana. Ia juga merasa kan tangan Jin yang menggenggam kedua tangannya. Tangan besar yang selalu memegangnya erat, menggandengnya dengan kasih sayang dan juga merangkulnya di saat terburuk.
Y/n menundukkan kepalanya dan perlahan memeluk Jin.
"Maafkan aku. Aku selalu saja begini"
"Tidak masalah y/n. Aku begini karena aku mencintaimu. Aku benar-benar tidak mau kau sakit"
Y/n hanya menyembunyikan wajahnya di dada Jin sambil menggumam.
"Sekarang makan ne?"
Y/n mengangguk dan mengangkat kepalanya.
"Kau masak apa?"
"Chiken Katsu"
"Yay!"
-
Kkeut.
Vomment Juseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]
FanfictionPairing: Bangtan Boys x You Rate: T, Fluff Genre: One Shot, Romance, Drama, AU, School-Life. Disclaimer: Skradnr Fanfiction Warning: Ini hanya sebuah fiksi. Bangtan hanya milik Tuhan, orang tua, PD-nim, para member dan Bighit. Summary: "I'm fine if...