16. [Jimin] Diet

7K 772 5
                                        

Musik beat mengalun berirama mengiringi lekuk tubuh seorang gadis yang telah di banjiri peluh di sekujur tubuhnya.

Sudah tiga jam berlalu. Dan ia masih setia berada di dalam studio yang suhunya mulai terasa panas.

Jika bukan karena ejekan gendut dari teman-temannya, mungkin ia sekarang tengah bergelung di selimut hangatnya sambil memangku laptop dan memakan cemilan untuk menemani film drama sebelum tidurnya.

Y/n limbung dan hampir jatuh. Ia lelah dan sekarang pandangannya berkunang-kunang. Akhirnya memilih berhenti sejenak sambil menopang tubuh di lututnya.

"Y/n Apa yang kau lakukan malam-malam disini?"

Y/n menoleh saat mendengar pintu di buka dan suara langkah seseorang masuk.

"Ah, Jimin-ie. Hanya membakar lemak."

"Untuk apa? Tidak usah."

Jimin mematikan tape di sudut ruangan dan berjalan menghampiri y/n yang masih mengatur nafasnya. Peluh menetes dari seluruh wajahnya menuju lantai kayu yang licin.

"Ayo pulang. Tapi kita mampir makan dulu ya."

"Kenapa mampir?"

"Tentu saja untuk mengisi perutmu."

"Ya! Kan aku sedang menjaga berat badanku."

"Tidak perlu y/n. Kau bisa sakit."

"Tidak mau."

Y/n membalikkan tubuhnya pertanda sebal.

"Y/n"

Suara Jimin yang datar mengintimidasi tidak membuatnya takut sama sekali.

"Andwae~ aku mau pulang sa-"

Y/n yang mencoba berdiri untuk berjalan ke arah tasnya benar-benar kehilangan keseimbangan karena energinya yang terkuras habis. Beruntung ada Jimin yang menahan tubuhnya sehingga tidak jatuh membentur lantai.

"Sudah ku bilang bukan"

Y/n menekuk bibirnya dan hanya diam saat Jimin mendudukan tubuhnya di lantai dan beralih mengambil tas y/n.

"Ayo sini biar ku gendong"

"Tapi aku berat Jimin~ aku gendut."

"Siapa yang bilang begitu?"

Jimin meraih tubuh y/n dan menggendongnya di punggung setelah sebelumnya memakai tas y/n di depan dadanya.

"Kalau aku masih bisa menggendongmu seperti ini, itu berarti kau tidak gendut."

-

Mereka berjalan keluar studio-- lebih tepatnya Jimin yang menggendong y/n.

"Mau makan nasi atau daging?"

"Daging!"

Jimin hanya tertawa mendengar semangatnya y/n. Bagaimanapun y/n paling tidak bisa berlama-lama kelaparan dan Jimin tau itu.

Jimin terlalu menjaga dan memperhatikan y/n sehingga hal-hal kecil sekalipun Jimin mengetahuinya.

"Besok Jin hyung  membuka cabang cáfe nya yang baru. Kau mau ikut?"

"Ikut lah! Masa tidak ikut. Banyak makanan baru kan?"

"Hahaha tentu saja~"

Y/n tersenyum sambil mengeratkan pelukannya pada Jimin. Melupakan pikiran bodohnya untuk melakukan diet yang menyiksa tubuhnya sendiri.

Selama ada orang-orang yang senang dengan dirinya yang sekarang, y/n akan menghargai tubuhnya. Asalkan ia selalu sehat ia tidak akan lagi menyiksa diri sendiri.

"Jimin-ie.."

"Heum?"

"Mampir beli Odeng dulu ya hehe.."

-

Kkeut.

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang